Kak Mila,
percuma takut sama
setan yang ada
setannya takut sama
muka Kak Mila.
- Dimas Aditama -~ BLS ~
Sebelum membaca kelanjutannya, mari kita ingatkan geng Macan yang wajahnya berwarna putih bak badut yang akan menggelar konser.
Akhirnya Restu, Hanif dan Dimas masuk ke dalam rumah Mila sedangkan Adit, Zidan dan Galang di luar rumah menemani Cacha, Fina dan Wulan.
Restu, Hanif dan Dimas menuju area belakang rumah Mila. Mereka mendapati tiga perempuan yang sedang melipat sprei berwarna putih.
"Loh.. Kak.. mana setannya?!" tanya Dimas dengan napas tersengal sengal.
"Eh jantung gue copot!! Eh tutup botol! Ngapain loe kesini?! Loe pasti mau maling di rumah gue kan?!"
Mila kaget setengah mati memandang Dimas yang tiba tiba berada disini.
"Iya loe juga! Ngapain loe kesini bocah?!"
Rilis pun ikut ikutan Mila untuk mempertanyakan keberadaan Restu.
Hana yang memahami situasi kedua sahabatnya ini pun mencairkan suasana.
"Ishh Mila! Rilis! Kagak boleh gitu! Ehm kalian kok bisa kesini ya dek?"
Karena Hana yang bertanya dan pasti kalian tau siapa yang paling bersemangat untuk menjawab.
Iya, Hanif.
"Tadi waktu saya sama sahabat saya lagi duduk di teras rumah Dimas, saya denger sahabat Mbak teriak teriak makanya saya sama sahabat saya langsung kesini dan katanya Mbak Cacha kita disuruh masuk untuk menyelamatkan Mbak tapi kayaknya setannya udah hilang ya, Mbak?"
Memandang Hanif yang kebingungan membuat Hana menjelaskan sambil tetap mempertahankan senyumannya.
Menurut Hana, jika Hanif kebingungan seperti ini pesonanya semakin memikat. Ralat, setiap saat Hanif selalu memikat Hana.
"Oh Cacha toh yang nyuruh! Tadi itu waktu aku kesini sama Rilis dan Mila eh ternyata cuma gegara nih sprei putih dan kayaknya tadi angin kenceng banget sampe bikin nih sprei terbang terus jatuh deh. Lagian loe juga sih Mil, udah tau ada sprei dijemur masak kagak tau!"
Ketimbang dua sahabatnya yang merutuki keberadaan dua laki laki ini, Hana merasa bersalah karena merepotkan Hanif dan sahabatnya dan menyalahkan Mila.
"Ye namanya juga lupa! Tadi itu efek ngeliat film horor!"
Sebenarnya Mila ingin mengakui kesalahannya namun Mila tak ingin terlihat seperti itu di depan musuhnya, Dimas.
Dari percakapan perempuan yang di depannya ini, Restu bisa menyimpulkan sesuatu.
"Oh jadi Mbak lagi nonton film horor terus ngeliat sprei ini terbang terus dikira setan gitu Mbak?"
"BETUL!!" balas Rilis, Hana dan Mila kompak.
Entah keberanian dari mana membuat Dimas berceletuk.
"Kak Mila, percuma takut sama setan yang ada setannya yang takut sama muka Kak Mila."
Bukan hanya Dimas yang ingin menertawakan Mila yang wajahnya seperti badut melainkan Restu dan Hanif juga tapi Restu dan Hanif masih bisa menahan tawa mereka.
"HEI!! Maksud loe apaan?! Hah?! Loe nyebut gue setan?!"
Mila hanya mendengus sebal saat dirinya menjadi bulan bulanan mereka. Mila sebenarnya tak mempermasalahkan jika menjadi bulan bulanan sahabat laknatnya, yang menjadi masalah adalah musuhnya yang tengah tertawa lepas sambil memegangi perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brondong Love Story✔️
Humor[Karya pernah di unpub di akun yang berbeda, lalu di publish kembali di akun ini] Semua ini cuma gegara karma doang! Gue enggak suka sama tuh adek kelas! ~ Rilis Cininta Eh, loe kalo mau ngambil buku tuh ngeliat dulu dong! ~ Sasha Aleidita Aduh...