27. SIAGA SATU

37 2 0
                                    

HANA!!
AKHIRNYA KETEMU!!
- Syahril -

~ BLS ~

Hana berlari sekuat tenaga hingga ia bertemu pohon besar di dekat bangku taman belakang sekolah.

Hana menetralkan napasnya dan dirinya malah menabrak seseorang membuat dirinya jatuh diatas rerumputan.

Bruk!

"Aaaww!!" teriak Hana kesakitan.

Hana mendongakkan kepalanya mendapati Hanif tengah menjulurkan tangannya sambil memasang raut wajah khawatir. "Loh Mbak Hana enggak papa kan?"

Hana menerima uluran tangan Hanif dan berusaha berdiri dari jatuhnya.

Hana bersyukur bahwa seseorang yang ditabraknya adalah Hanif.

"HANA!! OH HANA!! HANAYA JASMINA!!"

Hana yang mendengar teriakan tersebut langsung menggenggam tangan Hanif dan menyeretnya untuk bersembunyi di balik pohon.

"Kenapa-"

Belum Hanif menyelesaikan rasa penasarannya, Hana memotong perkataannya. "Sstt! Siaga satu! Bahaya datang menghampiri!"

"Bahay-"

Hana meletakkan jari telunjuknya pada bibir Hanif dan berujar dengan penuh penekanan. "Sstt! Diem!"

"HANA!! GUE DISINI!!"

Suara itu menggema dan semakin mendekati tempat persembunyian Hana dan Hanif.

"Anjir! Tuh anak kenapa selalu bisa nemuin gue sih!" umpat Hana.

Saat Hana tau bahwa seseorang itu lengah, Hana langsung mengajak Hanif untuk berlari meninggalkan taman belakang.

Hanif akui ia bingung dengan situasi yang dialaminya saat ini tapi Hanif juga terbawa suasana dengan tangannya dan tangan Hana yang masih bertautan.

Tanpa Hana sadari, Hanif tersenyum pada dirinya.

Setelah Hana menemukan tempat persembunyian yang tepat, Hana berhenti berlari dan menetralkan napasnya.

Melihat Hana yang kelelahan membuat Hanif berinisiatif. "Mbak Hana, aku beliin air minum dul-"

"Jangan! Jangan! Bentar aja kok! Plis jangan tinggalin gue." potong Hana.

Cukup, Hanif sangat penasaran. Hanif tak ingin melihat Hana dengan kondisi seperti ini. "Emangnya orang yang tadi neriaki Mbak Hana itu siapa sih?!"

Hana memperhatikan sekitar lalu menjawab pertanyaan Hanif. "Dia itu-"

"HANA!! AKHIRNYA KETEMU!!" pekik seseorang itu yang membuat Hana dan Hanif menoleh ke sumber suara.

Hana menetralkan napasnya lagi dan berusaha untuk tidak panik.

"Aku nyariin kamu dari tadi loh sayang! Eh enggak taunya kamu sama cecunguk ini! Loh sayang kenapa kamu genggam tangan cecunguk ini?!" cerosos seseorang yang tidak diketahui namanya oleh Hanif.

"Woy! Gue punya nama ya! Bukan cecunguk!" seru Hanif dengan nada kesal.

"Oh gak peduli!" balas seseorang itu datar.

Hana harus memanfaatkan situasi ini ketimbang harus dikejar terus menerus dengan seseorang itu.

Hana mengelus tangan Hanif dan berujar. "Ril, dia ini cowok gue, pacar gue, kekasih gue."

Seseorang itu kaget bukan main. "M-ma-maksudnya apa Han?"

"Masak loe enggak tau pengertian pacar sih?!" tanya Hana dengan cuek.

Brondong Love Story✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang