PENUTUP (MACAN-DEGAN)

48 2 0
                                    

- Maaf kalo aku selama ini sering jailin kamu, tapi aku janji kok enggak bakal ngulangin lagi, kecuali kalo aku lupa -
Camila Anastasia

- Hampir aja gue kehilangan perempuan yang gue sayang dan hampir aja gue bikin dia sedih gegara bentakan gue -
Dimas Aditama

~ BLS ~

Saat Dimas dan Mila berjalan berdampingan menuju taman, pandangan Dimas terpusat pada kakek-kakek pedagang coklat di bawah pohon.

Dimas tak tega melihatnya sendirian dengan tubuh ringkih yang bersender pada batang pohon dan menoleh ke arah kanan-kiri, berharap ada seseorang yang membeli dagangannya.

Dimas menghentikan langkahnya lalu mengalihkan pandangan pada Mila.

"Kamu di sini aja ya-" Dimas menoleh ke arah belakangnya, "aku ada urusan bentar."

Memandang raut wajah serius itu membuat Mila mempercayai ucapannya.

"Iya-" Mila menganggukkan kepalanya, "hati-hati."

Dimas melangkah meninggalkan Mila dan membuatnya tercetus sebuah ide jahil dalam pikirannya.

Saat Dimas kembali setelah memborong dagangan kakek tadi, dirinya tidak menemukan keberadaan Mila.

Dimas segera mempercepat langkahnya dan mencari Mila ke seluruh taman.

Pikirannya melayang kemana-mana. Dirinya membayangkan jika Mila benar-benar tidak ada, entah karena Mila mengalami penculikan, pembegalan dan sejenisnya atau Mila menyebrang jalan raya lalu mengalami kecelakaan.

Dimas menggelengkan kepalanya, dirinya benar-benar tidak ingin kehilangan Mila.

Tidak akan pernah ingin.

Dan sampai akhirnya, dirinya menemukan sosok yang mirip dengan Mila di area bermain belakang taman.

Dimas mempertajam penglihatannya dan memang benar sosok itu adalah Mila.

"Disini ternyata," gumamnya melangkah mendekati Mila.

Mila tengah duduk di ayunan sembari tersenyum cengengesan padanya.

"Maap," cicitnya enteng tanpa beban.

Dengan wajah tak berdosanya, Mila berdiri dan menyambut kedatangannya.

Namun saat Dimas mulai mendekat padanya, Mila menyadari raut wajah Dimas yang penuh ketakutan.

Mila keheranan dengan tingkah Dimas apalagi saat Dimas menariknya dalam pelukan.

Apa yang terjadi pada kekasih hatinya ini?

Apa karena salah dirinya?

"Aku takut-" Dimas mengeratkan pelukannya, "kehilangan kamu."

Kata-kata Dimas seakan-akan membuatnya terdiam kaku.

Jadi sikap Dimas seperti ini gegara dirinya. Gegara kejahilan yang berakibat fatal bagi kekasih hatinya.

Tadinya Mila menghilang seperti ini hanya untuk menjahili Dimas dan Mila pikir Dimas akan terhibur.

Tetapi tidak, Mila semakin dirundung rasa bersalah karena Dimas yang begitu mengkhawatirkannya.

Mila benar-benar menyesal karena melakukan ini. Jika tadi dirinya tidak menjahili Dimas pasti detik ini mereka akan bersenang-senang.

Mila membalas pelukannya, berharap perlahan bisa menghilangkan kecemasan pada Dimas.

Brondong Love Story✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang