47. BAD PLANS

28 4 0
                                    

Berhenti menyesal Kak. Aku baik baik aja kalo Kak Fina enggak merasa bersalah lagi
- Zidan Al Farizi -

~ BLS ~

"ARRRGGHHH!! Cahyo!!"

Fina dengan spontan memeluk seseorang di sampingnya tanpa melihat wajah seseorang itu.

"Cahyo, jangan tinggalin gue," ucapnya dengan nada memohon pada seseorang itu.

Seseorang yang dipeluk Fina hanya bisa menghela napas kasar.

Kenapa nama sialan itu selalu terucap dari bibir Fina?

Seseorang itu berusaha menahan rasa kesalnya dengan menepuk pelan kepala Fina.

Fina yang merasakan bahwa seseorang di depannya ini bukan Cahyo pun melepaskan pelukan.

Betapa terkejutnya kala Fina mengetahui bahwa Zidan yang memeluknya.

Fina langsung mendorong Zidan kasar.

"LOE MAU NGAPAIN DISINI?! LOE MAU NGAPA NGAPAIN GUE?!" bentak Fina pada Zidan.

Dalam pikiran Fina pasti Zidan disini sengaja menemaninya lalu seenaknya memeluknya.

Padahal tidak, tadi Zidan mendengar racauan Fina yang meneriakkan nama Cahyo. Zidan begitu khawatir pada Fina dan membuatnya menghampiri Fina dalam tenda. Zidan cukup terkejut dengan tingkah Fina yang tiba tiba memeluknya. Jauh dalam lubuk hatinya, Zidan merasa bahagia namun setelah nama sialan kembali terdengar oleh Zidan seketika suasana hatinya memburuk.

Manda yang mendengar bentakan Fina pun menghampiri tenda yang berisi Fina dan Zidan.

"Eh Fin, Zidan tadi nolongin loe kok. Zidan enggak ngapa ngapain loe. Gue mau jagain loe cuma gue lagi sibuk ngurusin acara selanjutnya makanya gue suruh Zidan jagain loe." jelas Manda.

Penjelasan Manda membuat kepala Fina berdenyut dan kejadian sebelum detik ini terputar dalam pikirannya.

Iya, saat dirinya tak sadarkan diri dan Zidan yang menolongnya. Saat dirinya dijaga oleh Zidan. Saat dirinya terang terangan menyebut nama Cahyo di depan Zidan. Saat dirinya memeluk Zidan namun malah menyalahkannya. Saat dirinya menuduh dan membentak Zidan dengan kata-kata kasar. Saat perlakuan baik Zidan dibalas perlakuan tidak baiknya.

"Arrghhh," erang Fina pelan sambil memegang keningnya.

Manda langsung menyodorkan minyak kayu putih pada Fina dan ia menerimanya.

Fina memijat keningnya lalu mengucapkan terima kasih pada Manda. "Makasih ya, Nda, gue enggak kenapa napa kok."

"Iya udah, gue tinggal ya. Kalo ada apa apa, ngomong sama gue." balas Manda lalu meninggalkan Fina dengan Zidan.

Fina yang menyadari suasana canggung diantara dirinya dan Zidan pun memulai pembicaraan dengan Zidan.

"Dan, maafin aku. Ehm.. aku baru inget kalo kamu yang tadi nolongin aku. Maaf ya," ucapnya yang membuat Zidan menatap manik matanya.

Melihat raut wajah Fina yang nampak menyesal membuat Zidan menerbitkan senyuman manis miliknya.

Zidan menepuk pelan kepala Fina dan membalas. "Kak Fina enggak usah minta maaf. Aku enggak papa kok. Aku beneran enggak papa."

Kenapa sih Zidan selalu merendah untuk dirinya?

Kalo begini Fina semakin merasa bersalah pada Zidan.

"Tapi Dan, kamu itu tadi udah nolongin aku dari awal aku pingsan sampe aku disini dan aku malah bentak kamu," ungkap Fina yang benar benar menyesal.

"Berhenti menyesal Kak. Aku baik baik aja kalo Kak Fina enggak merasa bersalah lagi." sahut Zidan dengan lembut.

Senyuman Zidan yang merekah membuat ketampanannya berkali kali lipat meningkat.

Melihat pemandangan indah seperti ini membuat Fina sampai tak berkedip.

Tampan, nyaman dan menyejukkan.

"Kamu kok selalu tampan ya Dan," ujar Fina yang berbicara tanpa proses filtrasi.

Zidan hanya bisa membalas dengan kekehan dan senyuman manis yang membuat mata wanita manapun meleleh.

"Eh maksud aku.. ehm.. itu-"

Sebelum Fina meralat ucapannya, Zidan langsung memotongnya.

"Iya, aku tampan terus Kak Fina cantik terus kita cocok dan pertanda jodoh kan, Kak?"

Melihat Zidan yang tertawa lepas membuat Fina ikut tertawa dibuatnya.

Entah kenapa tawa Fina bersamaan dengan rona strawberry yang perlahan muncul dalam pipinya.

Dari luar tenda, Cahyo dapat mendengar tawa lepas dari Fina dan Zidan.

Tadi Cahyo sengaja untuk kembali dari Air Terjun karena tidak menemukan keberadaan Fina. Dirinya juga terlalu sibuk dengan Arsita. Asal kalian tahu bahwa Arsita juga termasuk perwakilan Osis yang mengikuti acara ini.

Saat Cahyo mencari keberadaan Fina susah payah malah disambut adegan manis dan romantis ala Fina dan Zidan.

Badannya lelah dan pikirannya yang dipenuhi ego membuat Cahyo tak bisa berpikir jernih.

Cahyo merencanakan sesuatu yang buruk bagi Zidan dan Fina.

"Kalo gue enggak bisa dapetin Fina, loe juga enggak boleh dapetin, Zidan. Atau kalian berdua yang akan sial," ujarnya lalu tersenyum seringai bak Joker pada Batman.

~ BLS ~

Brondong Love Story✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang