Loe enggak usah
deket deket sama Cacha!
Karena Cacha
masih cinta sama gue!
Bukan sama loe!
- Angga -~ BLS ~
Alasan satu-satunya mengapa Cacha tidak bisa melupakan Angga adalah Angga merupakan sosok yang melindungi Cacha dari Ayahnya.Saat setelah Cacha lahir, Ibunya meninggal dunia dan Ayahnya meninggalkan dirinya. Cacha tidak tahu pasti mengapa Ayahnya memilih untuk menikah lagi dan memberikan hak asuh Cacha pada Bibinya, adik dari Ibu Cacha.
Angga datang pada kehidupannya yang sepi membuat hari-harinya begitu berwarna, bahkan Angga melindungi dirinya dari ancaman Ayahnya yang menginginkan Cacha tinggal bersama keluarga tirinya.
Namun waktu demi waktu, Angga bosan dan meninggalkan Cacha. Dari situ, Geng Macan selalu menemani Cacha dan tidak akan membiarkannya merasa kesepian.
"Bibi, aku berangkat dulu!"
Cacha berpamitan pada Bibinya dan berlari menuju halte bis. Cacha hanya berharap agar gerbang sekolah masih terbuka untuknya. Tadi malam ia kesulitan tidur karena memikirkan Adit.
Cacha langsung menaiki bis dan tidak menyadari bahwa di belakangnya terdapat Adit.
Cacha memandang seluruh kursi bis yang telah penuh dan ini artinya Cacha harus berdiri hingga tiba di sekolahnya.
Cacha berdiri dengan tangan kirinya yang memegang pegangan bis untuk penumpang yang berdiri.
Cacha masih tidak menyadari keberadaan Adit yang tepat berada di belakangnya.
Adit mengetahui bahwa perempuan di depannya yang membelakanginya ini adalah Cacha.
Adit juga sama dengan Cacha yang terlalu memikirkan kejadian kemarin hingga berangkat sekolah di waktu yang tidak seperti biasanya.
Adit menjadi teringat kejadian kemarin. Adit menyesal karena telah membentak Cacha dengan kata kata seperti itu.
Adit berjanji bahwa hari ini ia harus meminta maaf pada Cacha.
Pikiran Adit terbuyarkan karena tiba tiba bis berhenti mendadak yang membuat Cacha hilang keseimbangan dan jatuh pada Adit yang berada di belakangnya.
Tangan kiri Adit masih bertengger pada pegangan bis sedangkan tangan kanannya untuk menopang tubuh Cacha yang hampir jatuh.
Terjadilah acara tatap menatap diantara mereka. Klakson bis yang menggelegar membuat Cacha berdiri dengan tangan kirinya yang memegang pegangan bis.
Cacha merasakan debaran tak karuan itu lagi dengan orang yang sama tapi dengan cara yang berbeda.
Cacha jadi membayangkan tatapan lekat nan teduh dari Adit.
Begitu sempurnanya mahakarya dari Sang Pencipta.
Apalagi saat Adit menggenggam jemarinya dan menatapnya dengan senyuman paling manis bagi Cacha.
"Biar enggak jatuh, aku genggam. Enggak papa kan?!" tanya Adit dengan wajah polosnya.
Beneran polos kok. Adit kan enggak mau Cacha terganggu dan enggak nyaman.
Cacha hanya bisa mengangguk lalu mengalihkan pandangannya ke arah jalanan.
Cacha yakin bahwa saat ini pipinya dipenuhi rona strawberry.
Adit yang menyadari pipi Cacha memerah hanya bisa mengulum senyumannya.
Tangan mereka masih bertautan bahkan sampai mereka tiba di depan gerbang sekolah.
"Dit.. ehm itu-" ucap Cacha yang terpotong karena Adit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brondong Love Story✔️
Humor[Karya pernah di unpub di akun yang berbeda, lalu di publish kembali di akun ini] Semua ini cuma gegara karma doang! Gue enggak suka sama tuh adek kelas! ~ Rilis Cininta Eh, loe kalo mau ngambil buku tuh ngeliat dulu dong! ~ Sasha Aleidita Aduh...