Iya bener kok,
Kak Mila cans
- Dimas Aditama -~ BLS ~
Tinggal satu tahap, yakni menyerahkan Proposal pada Waka Kesiswaan namun kali ini Waka Kesiswaan akan datang pada sore hari dan membuat Dimas dan Mila menunggu.
Ketimbang menunggu tidak jelas sambil saling diam, Dimas mengusulkan untuk bermain bola voli sebentar, "Gimana kalo kita main bola voli dulu, Kak?"
"Anjir nih anak! Gue enggak bisa main bola voli!"
Ayolah, Mila itu lebih menyukai teori ketimbang praktik seperti Rilis, Cacha dan Wulan. Berbanding terbalik dengan Fina dan Hana yang menyukai praktik ketimbang teori.
Menurutnya mengandalkan otak lebih cepat dan menghemat waktu timbang mengandalkan otot yang melelahkan dan menguras tenaga.
Dimas tidak menghiraukan alasan Mila dan tetap mengambil bola Voli yang di samping lapangan lalu melempar bola tersebut pada Mila.
Mila yang sigap langsung menangkap bola tersebut. "Loe nantangin ya?"
Dimas tersenyum penuh kemenangan membuat Mila yang terpancing emosi meletakkan dokumen Proposal pada kursi yang didudukinya lalu menghampiri Dimas yang bersiap di lapangan tepatnya di depan net.
Mila melempar bola tersebut pada Dimas dan Dimas langsung melakukan gerakan servis.
Mila yang tak tahu apapun hanya bisa melihat bola tersebut jatuh sangat jauh di belakangnya.
Mila mengambil bola tersebut lalu menghampiri Dimas. "Gue enggak bisa main bola Voli!"
Dimas menghampiri Mila lalu mengajarkan Mila teknik dasar bermain bola voli seperti passing, smash, servis dan lainnya.
"Begini, Kak," ujar Dimas yang memperbaiki genggaman tangan Mila.
Saat tangan Dimas menyentuh tangan Mila, Mila malah memperhatikan Dimas yang dekat dengannya.
Mila merasakan sengatan aneh yang membuat getaran dan debaran di hatinya.
"Sialan! Kenapa getaran ini muncul bersama Dimas?!" umpat Mila dalam hatinya.
Mereka berdua melanjutkan latihan dan saat Mila mencoba untuk melakukan gerakan passing, bola tersebut tepat mengenai dahi Dimas
Mila langsung menghampiri Dimas dan melihat dahinya yang memerah.
Mila takut terjadi sesuatu pada Dimas. Bukannya khawatir pada keadaan Dimas, Mila lebih khawatir dengan jabatannya yang diturunkan.
"Aduh! Kalo Dimas ngelapor sama guru, bisa bisa gue diturunin dong! Jangan sampe! Jangan sampe!" batin Mila.
Mila meniup dahi Dimas dan mengelusnya. Hal itu membuat Dimas menjadi lupa akan rasa sakitnya.
Jarak mereka yang sangat dekat membuat Dimas leluasa untuk memandang indahnya pemandangan di depannya ini.
Mila yang sadar diamnya Dimas pun beralih menatap manik hitam milik Dimas yang tengah menatapnya juga.
Suara mesin mobil membuat mereka berdua saling mengalihkan pandangan.
Dimas yang sadar akan kesalahannya pun meminta maaf pada Mila. "Maaf ya, Kak."
"Iy-iya, gue yang harusnya minta maaf karena bolanya kena kepala loe," sahut Mila yang tak berani menatap Dimas.
"Iya, enggak papa kok, Kak.. ehm kayaknya itu mobil Pak Hasyim deh Kak, kita kesana yuk."
Dimas mengembalikan bola Voli sedangkan Mila mengambil Proposal tersebut. Setelah itu, mereka berjalan beriringan menuju ruang Kepala Sekolah yang di dalamnya terdapat Hasyim, Waka Kesiswaan Center High School.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brondong Love Story✔️
Humor[Karya pernah di unpub di akun yang berbeda, lalu di publish kembali di akun ini] Semua ini cuma gegara karma doang! Gue enggak suka sama tuh adek kelas! ~ Rilis Cininta Eh, loe kalo mau ngambil buku tuh ngeliat dulu dong! ~ Sasha Aleidita Aduh...