Siyap Kak
- Dimas Aditama -~ BLS ~
Saat Dimas keluar dari rumahnya, Dimas melihat Dania yang tengah bersiap untuk berangkat ke sekolah.
Dimas menghampiri Dania dan menanyakan keberadaan Mila.
"Assalamualaikum Dania," panggil Dimas ramah.
Dania menoleh ke arah Dimas dan membuatnya ingat kejadian kemarin.
"Eh Kak Dimas, waalaikumsalam. Btw, Kak Dimas kemarin ngasih cokelat sama Kak Mila ya?" tanyanya memastikan.
"Iya, emangnya kenapa?" jawab dan tanya balik Dimas.
"Enggak papa sih Kak, cuma Kak Mila itu lebih suka cokelat putih. Btw, Kak Mila udah berangkat dari tadi soalnya hari ini ada upacara bendera dan petugas upacaranya dari petugas MPK." jelas Dania.
"Makasih infonya ya, Dan. Kak Dimas berangkat dulu."
Entah kenapa firasat Dimas buruk tentang Mila.
Dimas berusaha menepis pikiran buruknya dengan berpikiran positif.
Sesampainya di sekolah, Dimas dapat melihat Mila dan anak MPK lainnya tengah mempersiapkan upacara bendera.
Melihat Mila baik baik saja dari kejauhan membuat Dimas tenang.
Dimas tak memberanikan diri untuk menyapa Mila. Dimas terlalu takut dan malu.
Dimas lebih suka menyapa Mila disaat semua perhatian orang orang tak pada dirinya atau Mila.
Saat murid murid berbaris di lapangan untuk melakukan upacara bendera, Dimas dapat melihat Mila yang terlihat pucat pasi.
Raut wajahnya sayu, bibirnya memutih dan pandangannya mulai buram.
Mila sempat membalas senyuman Dimas sampai akhirnya pandangan Mila mulai gelap dan kakinya tak dapat menopang tubuhnya.
Mila juga sempat mendengar teriakan Dimas yang meneriakkan namanya lalu menghampirinya dan setelah itu ia benar benar tak sadarkan diri.
Dimas dengan sigap menggendong tubuh Mila dan membawanya menuju ruang UKS.
Geng Macan yang mengetahui hal itu pun menyusul Dimas yang membawa Mila menuju ruang UKS.
Guru yang ada disana pun menertibkan suasana dan kembali melanjutkan kegiatan upacara bendera.
Hana memberikan pertolongan pertama pada Mila dan Mila mulai bernapas dengan baik membuat semua yang ada di ruang UKS bernapas lega.
"Mila udah enggak pingsan, dia masih istirahat. Kayaknya Mila belum sarapan deh makanya Mila pingsan," ujar Hana.
"Iya mungkin aja Kak. Ehm.. Kakak lanjut upacara aja biar aku aja yang jaga Kak Mila disini." balas Dimas yang membuat lima perempuan itu meninggalkan Mila.
Geng Macan (kecuali Mila) meninggalkan ruang UKS yang hanya berisi Mila dan Dimas.
Dimas duduk di bangku samping ranjang Mila berbaring.
Tangan Dimas terulur untuk mengelus surai Mila lalu menggenggam jemari Mila.
"Kak Mila jangan sakit kayak gini lagi.. jangan bikin aku khawatir lagi, Kak.. aku sayang sama Kak Mila."
Tak terasa bel sekolah berbunyi membuat kesadaran Mila menumpuk dan perlahan membuka matanya.
Mila berusaha duduk dan menyenderkan punggungnya pada tembok di belakang tubuhnya.
Tubuh Mila mulai membaik meskipun sedikit nyeri di bagian kepalanya.
Mila menoleh ke arah sekitar dan matanya menangkap satu nasi kotak dan satu dorayaki.
Mila mengambil dua makanan tersebut dan diatasnya terdapat selembar stick notes.
Jangan sakit lagi..
Cepet sembuhnya ya Kak..
Biar Kak Mila bisa marahin aku lagi..
D. A.Dimas meninggalkan kedua makanan itu karena Dimas harus mengurus laporan tentang pertandingan voli kemarin.
"Ciee yang senyum senyum sendiri!" seru Rilis yang datang bersama Cacha, Fina, Hana dan Wulan.
"Habis dapet kiriman cinta tuh!" celetuk Fina.
Mila berusaha menyembunyikan rona strawberry yang menyebar di pipinya.
"Berarti loe udah bisa ngelepas si brengsek September itu dong?" tanya Wulan pada Mila yang tengah tersenyum sendiri.
Maklumlah, Mila kan tersenyum karena cinta.
"Perasaannya sih udah ilang-"
Sebelum Mila menjawab, Cacha langsung memotong Mila.
"Sekarang udah tergantikan sama si tutup botol kesayangan nih!"
Rilis, Hana dan Wulan pun menyanyikan lagu untuk Mila. Entah lagu apa dan karangan siapa ini.
"Tutup botol kesayangan~~
Oh Dimas si tutup botol~~"Namun belum sempat mereka menyelesaikan, Mila langsung mengeluarkan jurus teriakannya.
"BISA DIEM ENGGAK SIH LOE PADA?!"
Mereka berlima tertawa lepas dengan tingkah Mila yang kesal mencoba menyembunyikan salah tingkahnya dan iya sepertinya bukan obat yang bisa menyembuhkan Mila, melainkan kelakuan sahabat laknatnya yang selalu memancing emosinya.
~ BLS ~
KAMU SEDANG MEMBACA
Brondong Love Story✔️
Humor[Karya pernah di unpub di akun yang berbeda, lalu di publish kembali di akun ini] Semua ini cuma gegara karma doang! Gue enggak suka sama tuh adek kelas! ~ Rilis Cininta Eh, loe kalo mau ngambil buku tuh ngeliat dulu dong! ~ Sasha Aleidita Aduh...