36. SEBUAH PENJELASAN

25 3 0
                                    

Lama enggak ketemu, Dek
- Septian -

~ BLS ~

Dania lama-lama terganggu dengan kondisi kakaknya yang terlihat mengkhawatirkan. Ingin menampol kakaknya tapi ingat kakaknya ini donatur cokelat favoritnya.

"Kak, loe dari tadi senyum-senyum sendiri tau! Gue khawatir loe kesambet Mbak Kunti atau Mas Poci!"

"Gue kesambet cintanya Jungkook Oppa!" sahut Mila yang masih mempertahankan senyumannya. Tidak tersinggung sama sekali bahwa Dania mengejeknya.

"Malah becanda nih! Gue serius Kak," ujar Dania datar.

"Kalo gue duarius gimana?!" tanya balik Mila.

"Ngeselin ya loe!" seru Dania kesal yang juga dibalas kesal oleh Mila. "Biarin!"

"Eh, boneka bete dua satu kok bisa ada di kamar loe?! Loe beli lagi ya? Gue aduin ke nyokap nih!" celetuk Dania yang membuat Mila memandang Dania.

Mila mendekatkan wajahnya pada Dania. "Idih! Gue nyolong tau!"

"Loe bener bener ya! Gesrek tau enggak!" seru Dania kesel.

"Meskipun gue gesrek, Jungkook Oppa tetep cinta sama gue!" sahut Mila yang pastinya membuat Dania kesal setengah mati.

Dania merutuki dirinya yang ingin menanyakan kondisi kakaknya.

Ternyata kakaknya ini menyebalkan!

"Udah ah! Males ngomong sama loe!"

Mila terkekeh dengan tingkah Dania yang kesal pada dirinya.

Mila menjadi teringat sosok Dimas yang manis tapi pikirannya masih terus dihantui oleh Septian dan Melya.

Setelah Mila menolak pernyataan cinta Septian, Mila menyadari bahwa Septian sering bergonta ganti perempuan.

Mila menghela napas kasar, lalu menuju tempat tidurnya sembari memeluk boneka kesayangannya, Kookie.

Lebih baik tidur ketimbang memikirkan hal itu.

~ BLS ~

Sang fajar menampakkan sinar kuningnya menunjukkan kehangatan pada alam semesta yang disambut angin sepoi pepohonan membuat hari ini terlihat cerah tanpa kegelapan.

Sebenarnya sebagai tim panitia apalagi sebagai Ketua Pelaksana, Dimas tidak diperbolehkan mengikuti pertandingan. Namun, kemampuan Dimas dalam ekstrakurikuler Bola Voli membuatnya menjadi tim inti dari Center High School.

"Intan monitor! Konsumsi udah siap kan? Bentar lagi tim sekolah lain bakal dateng," ucap Dimas pada handy talkie di genggaman tangannya.

Dimas masih disibukkan dengan persiapan pertandingan ini belum lagi susunan acara yang harus tepat pada waktunya.

Sedari tadi Mila memperhatikan Dimas bolak-balik mengatur jalannya acara dan tak ingin melihat Dimas terlalu kelelahan.

Mila menepuk bahu Dimas dari belakang dan membuat Dimas berbalik ke belakang sambil mengembangkan senyumnya. "Kak Mila kok disini? Apa ada masalah? Kakak tunggu aja disana pas pertandingan aku nanti."

"Enggak usah terlalu teliti, semuanya udah rapi kok. Gue cuma mau bilang loe harus mempersiapkan diri untuk mengikuti pertandingan ini," tutur Mila lembut disertai senyuman yang membuat siapapun meleleh dibuatnya.

Dimas membuat gerakan tangan hormat, "Siap Kak! Iya udah, aku ganti baju dulu ya, Kak."

Saat Mila menunggu dengan tenang di pinggir lapangan tepatnya di kursi untuk panitia, seseorang menepuk bahu Mila dari belakang dan menunjukkan dirinya di depan Mila.

Brondong Love Story✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang