"Aku benar-benar tidak mengerti apa yang dijelaskan dosen itu. Dia juga memberikan banyak sekali tugas" gerutu Bam-Bam.
"Tenang saja, kita tidak mengerjakan tugas itu sendiri. Ada Jackson hyung dan Mark yang membantu kita" ucap Yugyeom sambil memberikan senyuman ciri khasnya. Untung saja mereka berempat adalah sahabat baik, jika tidak mungkin Jackson dan Mark sudah bersama meninggalkan kedua orang yang selalu mengandalkan mereka itu. Tidak, sebenarnya yang diandalkan hanyalah Mark saja. Hanya Mark yang memiliki kelebihan otak diantara ketiga orang ini.
"Ya kau benar" ucap Bam-Bam yang sekarang sudah bisa tersenyum senang. Hal itu hanya membuat Jackson memutar bola matanya malas. Dan Mark, sejak tadi pria itu tidak fokus dengan apa yang dibicarakan sahabat-sahabatnya, dia terlihat sibuk dengan ponselnya.
Sekarang keempat pemuda tampan itu sudah menuruni tangga terakhir. Mereka sudah berada di lobi fakultas mereka. Tepat saat itu, suara ponsel Mark kembali berbunyi. Itu adalah Pesan dari Jaebum.
Jaebum Hyung
Aku sudah menunggu di depan fakultasmu.
Mark dibuat tidak percaya dengan apa yang dibacanya, dia mengalihkan pandangannya tengah mencari keberadaan Jaebum. Dan benar saja, tidak jauh dari fakultas, Mark melihat mobil hitam milik Jaebum. Tetapi sepertinya Jaebum tidak turun dan berada di dalam mobil. Mark benar-benar tidak percaya jika pemuda bernama Im Jaebum itu sudah berada di universitasnya sekarang. Mark baru saja mengirimkan pesan kepada Jaebum saat dia berjalan turun dengan teman-temannya. Mark sengaja mengirim pesannya sedikit lebih lama, hal itu dikarenakan Mark tidak ingin secepatnya bertemu Jaebum. Tapi siapa sangka, baru saja Mark mengirimkan pesannya, Jaebum ternyata sudah berada disana. Hal ini semakin memicu rasa malas pada diri Mark.
"Apa sopirmu belum datang? Aku tidak melihatnya" ini suara Jackson saat menyadari mobil yang biasa menjemput Mark dengan tepat waktu tidak ada di depan fakultas.
"Tidak, hari ini dia tidak menjemputku" jawab Mark singkat.
Mendapat jawaban Mark, ketiga sahabatnya seperti tidak percaya. Kemana pun Mark pergi, pasti selalu ada sopir setia yang mengantarnya. Bahkan sopir itu lebih terlihat seperti pengawal pribadinya Mark. Dan saat Mark mengatakan bahwa sopirnya tidak menjemputnya, ini seperti hal yang sangat baru bagi ketiganya.
Sadar akan tatapan yang diberikan Jackson, Bam-Bam dan Yugyeom, Mark tidak bisa tidak bertanya apa maksud tatapan mereka.
"Kenapa kalian melihatku seperti itu?" Tanya Mark bingung. Dengan cepat, ketiganya juga menjawab.
"Kau tidak dijemput? Sungguh?" tanya Bam-Bam.
"Apa kau bisa pulang sendiri?" lanjut Yugyeom.
"Jika kau mau, aku bisa mengantarmu" balas Jackson lagi.
Mendapat pertanyaan bergilir seperti itu, Mark merasa dirinya sedang direndahkan. Tepatnya, dia merasa ketiga sahabatnya seperti menganggapnya seorang anak kecil yang manja. Hal itu memancing rasa kesal pada diri Mark.
"Apa aku terlihat seperti anak kecil?!" tanya Mark yang terdengar kesal. Mendengar itu dari Mark, ketiga pemuda itu dibuat terdiam. Hal itu juga dikarenakan mereka tahu jika Mark memiliki sifat yang sedikit tempramental.
"Tidak, kau tidak biasa pulang sendiri, kau juga tidak terbiasa menaiki angkutan umum. Kami hanya mengkhawatirkan mu" balas Jackson cepat. Untungnya pemuda yang lebih tua dari mereka ini cepat memahami situasinya.
"Ya, jika kau mau, kau bisa pulang bersama Jackson hyung, bukankah rumah kalian juga searah?" lanjut Bam-Bam lagi yang juga diikuti anggukan kepala oleh Yugyeom.
KAMU SEDANG MEMBACA
M I N E ( End )
FanfictionCause you are mine Mark and Jaebum Edition Please, give me your love and vote