4

266 23 0
                                    

Lagi dan lagi, tidak ada terdengar suara sedikitpun baik dari Jaebum maupun Mark. Kesunyian telah menjadi teman setia bagi keduanya saat mereka bersama. Mark bukanlah orang yang terlalu banyak berbicara, dan bersama Jaebum, kediaman Mark menjadi seratus persen meningkat. Dan Jaebum, CEO muda itu juga tidak terlalu banyak berbicara. Dan karena persamaan diantara mereka berdua itulah yang membuat dinding pembatas yang seharusnya sudah runtuh sejak lama justru masih berdiri kokoh sampai saat ini diantara keduanya. Ditambah lagi sikap Jaebum yang selalu dan bahkan terlalu egois dan keras kepala, semakin membuat pembatas bagi keduanya.

Jaebum terus saja fokus pada menyetirnya, dan Mark, pemuda itu hanya menatap jalanan yang mereka lewati. Tapi percayalah, meski Jaebum terlihat hanya menatap ke depan, tapi sudut matanya sesekali melirik ke arah pemuda yang berada di sebelahnya. Hanya saja, dia terlalu malas untuk harus berbicara.

Setelah berada di perjalanan ke butik yang mereka tuju selama setengah jam, akhirnya Jaebum mulai membuka suara. Pria yang lebih tua itu sepertinya berencana untuk membawa pemuda yang lebih muda menikmati makan siang bersama.

"Apa kau sudah makan?" Tanyanya yang masih tidak melihat ke arah Mark.

Mark yang mendengar pertanyaan itu dibuat cukup terkejut, dan dengan segera menjawab. "Aku makan bersama teman-temanku saat jam istirahat".

"Kalau begitu kau belum makan siang" ucap Jaebum masih dengan nada seperti biasa. "Apa yang ingin kau makan?" Kali ini Jaebum mengalihkan pandangannya ke arah Mark.

Pertanyaan Jaebum ini membuat Mark diam dan terlihat berfikir. Dia tidak tahu apa yang sedang ingin dimakannya. Jaebum yang melihat itu juga kembali diam. Dia mengerti jika Mark pasti sedang memikirkannya. Tapi tidak lama, Mark kembali berbicara.

"Aku... aku tidak tahu apa yang ingin ku makan saat ini" ucap Mark. Mendengar itu, Jaebum tidak bereaksi. Dia terlihat juga mulai berfikir apa yang dapat mereka makan untuk makan siang.

Tidak berapa lama, Jaebum memberikan penawaran. "Bagaimana dengan gimbap? Kau menyukainya?".

Mendengar tawaran dari Jaebum, Mark tidak ingin memperpanjang pembahasan dan dengan segera menganggukkan kepalanya.

"Baiklah".

Dan Jaebum dengan segera menuju ke restaurant yang memiliki rasa gimbap terbaik.

...

Saat ini keduanya sudah berada di sebuah butik ternama. Setelah makan siang di restaurant tadi, keduanya tidak membuang waktu dan segera menuju ke tujuan utama mereka. Baik Mark dan Jaebum sekarang sedang berada di ruang ganti untuk mencoba jas mewah yang akan mereka kenakan pada acara penting yang akan diadakan dua minggu lagi. Jaebum yang pertama kali keluar, dan dia mengenakan jas berwarna hitam yang sedikit keabu-abuan. Tentu saja itu bukan jas dengan harga yang murah. Tidak lama, Mark pun juga keluar dengan jas yang sama dengan yang dikenakan Jaebum. Seperti intruksi, mata Jaebum dengan cepat melihat ke arah Mark yang terlihat sempurna mengenakan jas itu. Dan Mark juga tidak bisa tidak melihat bagaimana Jaebum yang juga terlihat sempurna dengan jas yang sama.

"Bagaimana, kau menyukainya Tuan Im?" Tanya pemuda yang dikenal bernama Baekhyun itu. Dia adalah pemilik butik tempat mereka memesan jas dan merupakan salah satu designer ternama di Korea.

"Hm... ini terlihat baik" jawab Jaebum singkat.

Baekhyun mengalihkan pandangannya pada pemuda yang jauh lebih muda darinya itu. "Dan Mark, apa kau juga menyukainya?" Tanyanya sambil memberikan senyuman manis di wajahnya.

"Ini sangat bagus hyung" jawabnya cepat dan juga memberikan senyumannya.

Baekhyun merasa senang dengan tanggapan kliennya. Dia juga bisa bernafas lega karena Jaebum tidak memberikan komentar negatif. Baekhyun sedikit gugup saat akan menerima pesanan dari Jaebum. Itu karena Jaebum merupakan seorang CEO ternama di Korea, dan Baekhyun takut akan mengecewakan pemuda itu. Bukan tidak percaya diri, meski sudah sering menerima pesanan dari orang-orang hebat, tetap saja Baekhyun akan selalu dibuat gugup setiap akan membuat pesanan mereka. Dia ingin memberikan yang terbaik untuk semua pelanggannya.

M I N E ( End ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang