Mark mulai menggeliat dalam tidurnya. Mulut dan tenggorokkannya yang terasa kering membuat Mark membuka matanya. Dirinya membutuhkan air saat ini. Dengan perlahan, Mark bangun dan melihat ke seluruh kamar. Tidak ada Jaebum maupun Youngjae lagi disana. Mark melihat ke arah jam yang ternyata sudah menunjukkan pukul sembilan malam.
"Aku tidur selama itu" lirih Mark yang sadar dirinya tertidur dalam waktu yang cukup lama. "Tapi, dimana dia?" Tanya Mark lagi pada dirinya sendiri saat tidak melihat Jaebum di dalam kamarnya.
Merasa dirinya sudah memiliki cukup kekuatan membuat Mark berjalan ke bawah untuk mengambil minumnya sendiri. Dirinya berjalan membawa gelas yang sudah kosong untuk diisi kembali.
Mark melihat ke arah ruangan kerja Jaebum. Pintu ruangan itu sedikit terbuka, membuat Mark melihat ruangan kerjanya yang gelap. "Apa dia tidak di rumah?" Tanya Mark lagi.
Mark mulai berfikir jika mungkin Jaebum berada di lantai bawah atau sedang makan malam. Tapi, lagi-lagi dirinya tidak melihat siluet Jaebum di tempat yang dipikirkannya. Hal itu membuat pikiran Mark jadi dipenuhi oleh Jaebum.
"Ck..... kenapa aku harus memikirkannya. Biarkan saja kemanapun dia ingin pergi" gerutu Mark pada dirinya sendiri.
Hal itu membuat Mark melangkah untuk mengambil air minum. Dirinya segera menuangkan air pada gelasnya dan meminumnya dalam sekali tegukan. Membuat pemuda Tuan itu terlihat seperti baru saja melakukan olahraga yang berat.
Mark baru saja akan melangkah lagi, tapi, gemuruh dalam perutnya membuat pemuda Tuan itu berhenti. Dirinya melirik ke arah meja makan, tidak ada apapun disana. Hal itu membuat Mark mengerang kesal.
"Apa sekarang dia juga tidak ingin memberikanku makan lagi!" Gerutu Mark yang entah mengapa ditujukannya pada Jaebum.
"Siapa yang tidak ingin memberikanmu makan lagi?" Suara dingin milik Jaebum berhasil membuat Mark sangat terkejut. Dirinya hanya menunduk dan diam.
"Apa yang sedang kau lakukan? Bukankah sudah aku katakan untuk tetap berada di kamarmu?" Tanya Jaebum yang mulai berjalan ke arah Mark.
"Aku..... aku hanya ingin mengambil air minum" jawab Mark.
Hal itu membuat Jaebum ingat, jika dirinya lupa mengisi gelas Mark yang sudah kosong tadi karena telepon dari Jinyoung.
"Kalau begitu kembalilah ke kamarmu. Kau masih terlihat belum kuat" perintah Jaebum dengan nada lembut yang beberapa hari ini ditujukan pada Mark.
"Tapi, aku..... aku sangat lapar" ucap Mark pelan yang masih bisa didengar Jaebum.
"Kau belum makan?" Tanya Jaebum tidak percaya. Dirinya mengira jika para pelayannya sudah menyiapkan makan malam untuk Mark.
"Aku baru saja bangun" jawab Mark datar.
"Duduklah, aku akan membuatkan makanan untukmu" ucap Jaebum lagi yang mulai berjalan menuju kulkas.
Mark yang melihat itu dibuat tidak percaya, tapi, dirinya segera membantah. "Tidak perlu. Aku..... aku bisa melakukannya sendiri" ucap Mark yang juga mulai mendekat ke arah kulkas. Tapi, gerakkannya segera dihentikan oleh Jaebum.
"Aku hanya memintamu untuk duduk, apa sangat sulit untuk melakukannya?" ucap Jaebum yang sedikit terdengar tegas yang berhasil membuat Mark diam dan berjalan menuju meja makan.
...
Mark tengah menikmati omelete buatan Jaebum yang menurutnya memiliki rasa yang sangat enak. Dirinya tidak pernah tahu jika ternyata Jaebum pandai memasak. Mark hanya berfikir jika selama ini tangan Jaebum hanya bisa melakukan hal-hal yang berhubungan dengan kekerasan dan pekerjaan kantor saja.

KAMU SEDANG MEMBACA
M I N E ( End )
Hayran KurguCause you are mine Mark and Jaebum Edition Please, give me your love and vote