33

114 15 0
                                    

Seperti pagi-pagi biasanya. Mark sudah bersiap untuk ke Universitasnya. Dirinya sudah mulai kuliah beberapa hari yang lalu. Awalnya, Jaebum tidak mengizinkan Mark sampai dirinya benar-benar pulih. Tapi, Mark meyakinkan Jaebum jika dirinya sudah lebih baik. Mark sudah merasa sangat bosan jika terus berada di rumah. Dirinya merindukan sahabat-sahabat yang tidak masuk akalnya itu.

"Jaebum?" Panggil Mark di tengah menikmati sarapan pagi mereka.

"Hm?" Deham Jaebum dan melihat sekilas ke arah Mark.

"Kami memiliki tugas yang sangat banyak. Mungkin, akan memakan waktu yang cukup lama" ucap Mark yang segera membuat tatapan Jaebum fokus padanya.

"Biarkan Jin terus bersamamu. Dan, jangan pulang larut malam, kondisimu masih belum stabil" kata pemuda berwajah dingin dan tampan itu yang mengerti kemana arah pembicaraan Mark.

"Hm..... baiklah" angguk Mark yang mengerti. Keduanya melanjutkan makan mereka dalam diam.

...

Jaebum baru saja duduk di meja kerjanya, saat Youngjae datang dan menyapanya dengan senyuman memukaunya.

"Selamat pagi" sapa pemuda berwajah manis itu.

"Hm..... pagi" jawab Jaebum yang juga tersenyum.

"Kau terlihat baik sekarang" goda Youngjae yang menyadari perubahan sikap Jaebum.

Mendengar perkataan sahabatnya, Jaebum sedikit tidak mengerti. "Apa aku tidak terlihat baik selama ini?" Tanyanya.

Youngjae tersenyum, dirinya tidak pernah tahu jika Jaebum ternyata memiliki sisi kekanak-kanakkan. "Wajahmu sedikit lebih hangat" sindir Youngjae.

Jaebum lebih tidak mengerti, sahabatnya terasa sangat aneh pagi ini. "Aku tidak demam Tuan Choi" ucapnya datar yang justru membuat Youngjae tertawa.

"Aku bisa melihat, hubunganmu mulai membaik dengannya. Benar?" goda Youngjae lagi.

"Dia menjadi lebih patuh sekarang" jawab Jaebum datar. Dirinya juga tidak mengetahui apakah yang dikatakan Youngjae adalah benar atau tidak.

"Itu bagus. Setidaknya tidak ada konflik dengannya" sahut Youngjae yang lagi-lagi tersenyum.

"Hm" deham pemuda Im itu. 

Sebenarnya, Youngjae tahu, mood Jaebum tengah baik akhir-akhir ini. Terbukti, wajah pemuda Im itu terus memiliki lengkungan bulan sabit di bibirnya. Tentu saja hal itu berhubungan dengan istrinya, Mark. Akhir-akhir ini, Mark lebih mematuhi semua yang dikatakan Jaebum. Pemuda Tuan itu juga tidak membantah dirinya. Hal itu membuat pikiran Jaebum sedikit lebih baik karena tidak memiliki konflik.

...

Keempat pemuda berwajah tampan tengah berada di sebuah cafe untuk menyelesaikan semua tugas yang menumpuk milik mereka. Beberapa jam sudah berkutik dengan tugas yang sedikit sulit, kini, ketampanan mereka terlihat meredup karena wajah yang sudah mulai menekuk.

Bam-Bam adalah orang pertama yang mengeluarkan keluhannya. "Berapa lama untuk menyelesaikan ini semua?!" Gerutunya.

Dan Yugyeom, dirinya adalah penyempurna perkataan Bam-Bam. "Ini sudah sangat lama, tapi, kita baru menyelesaikan setengahnya. Kita akan pulang larut malam jika begini!" Lanjutnya yang juga menggerutu.

Jackson dan Mark adalah yang sedikit memiliki pemikiran yang lebih dewasa. Jackson, dirinya yang paling tua diantara ketiga pemuda tampan itu.

"Kalian istirahatlah, aku akan menyelasaikan sebagian" ucap Jackson.

"Aku akan melakukannya juga" sanggah Mark "kalian bisa berhenti sebentar" ucapnya lagi pada Bam-Bam dan Yugyeom. Mark sangat mengerti kedua sahabatnya itu.

M I N E ( End ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang