9

147 18 0
                                    

Mark mulai menggeliat dalam tidurnya. Dengan perasaan enggan untuk bangun, Mark kembali meringkukkan badannya, mencari posisi ternyaman. Matahari sudah terlihat cukup terang. Tapi sepertinya dua pemuda di tempat tidur hangat itu masih tidak ingin untuk bangun dari tidurnya. Lagi-lagi Mark kembali bergerak saat pikirannya memaksa dirinya untuk tetap bangun. Perlahan Mark membuka matanya. Saat pandangannya sempurna, Mark dapat melihat pemuda tampan tepat berada di sebelahnya. Pemuda yang terlihat damai bahkan sangat damai di saat dia tertidur.

Tidak lama, Jaebum juga menggeliat dalam tidurnya dan perlahan matanya terbuka. Itu membuat kedua manik indah mereka bertemu di permulaan pagi itu. Tidak ada yang berbicara, keduanya saling tatap dalam diam. Tapi itu tidak berlangsung lama saat Jaebum membuka pembicaraan.

"Kau sudah bangun sejak tadi?" Tanya Jaebum yang mulai bangun dari tidurnya. Itu juga diikuti Mark.

"Tidak, aku juga baru saja terbangun" Jawab Mark.

"Kalau begitu bersiaplah. Jin pasti sudah menunggumu" ucap Jaebum lagi sebelum pemuda itu keluar dari kamar Mark.

"Hm" gumam Mark sebagai jawaban.

...

Saat ini Mark dan ketiga sahabatnya tengah menikmati makanan mereka di kantin. Kebahagiaan karena semua dosen tidak masuk membuat senyuman terus berukir di wajah keempat pemuda tampan itu. Terlebih Bam-Bam dan Yugyeom.

"Apa kalian sungguh tidak memiliki rencana? Ah aku ingin menikmati hari bebas ini" ucap Bam-Bam dengan senyuman khasnya. Sejak tadi pemuda itu terus saja mengajak ketiga temannya untuk pergi bermain. Tapi mereka masih belum merespon si pemuda fashionable itu.

Tidak lama Yugyeom membalas ucapan Bam-Bam. "Apa yang ingin kau lakukan? Aku tidak memiliki ide".

Mendapat pertanyaan dari Yugyeom, Bam-Bam mulai berfikir. Dia sedang memikirkan tempat terbaik untuk mereka bermain bersama.

"Bagaimana ke wahana permainan? Itu sangat menyenangkan" akhirnya Bam-Bam mendapatkan ide terbaiknya.

Tapi lagi-lagi ketiga sahabatnya tidak menjawab, mereka hanya diam dan terlihat berfikir. Sepertinya mereka tidak terlalu setuju dengan pilihan Bam-Bam. Ini terbukti saat Yugyeom mengatakan penolakannya.

"Apa itu tidak terlalu jauh? Sepertinya itu bukan ide yang baik" ucap Yugyeom yang mendapat raut kesal dari Bam-Bam.

"Itu benar, akan butuh waktu lama untuk bisa bermain" lanjut Jackson.

Bam-Bam yang juga mendengar ucapan Jackson dengan tidak mau harus membatalkan rencananya untuk pergi ke wahana permainan. "Baiklah, kalau begitu pikirkan kemana kita bisa pergi".

Jackson, Bam-Bam dan Yugyeom kembali terlihat berfikir. Mereka memikirkan tempat terbaik untuk menghabiskan waktu bersama. Di tengah sibuknya mereka dengan pikiran masing-masing, Yugyeom yang melihat Mark terlihat biasa saja tidak bisa tidak bertanya.

"Apa kau memiliki pendapat Mark?" Tanya Yugyeom yang dengan segera mendapat tatapan bingung dari Mark.

"Aku?" Jawab Mark dan dibalas anggukan dari Yugyeom.

"Aku... aku tidak tahu" Mark dengan ketenangannya menjawab. "Lagipula, aku tidak akan ikut bersama kalian".

Ucapan Mark yang mengatakan dirinya tidak akan ikut lagi-lagi berhasil membuat ketiga temannya berdecak malas. Ini sudah ke berapa kalinya Mark menolak ajakan mereka. Mark tidak pernah mau jika diajak untuk hal-hal seperti ini. Mereka hanya akan pergi bersama Mark saat berhubungan dengan tugas-tugas kampus. Ketiganya merasa jika hyungnya Mark adalah orang yang kejam. Mereka sangat yakin jika hyungnya melarang Mark untuk pergi. Tapi saat mereka mengatakan itu, Mark dengan cepat mengatakan tidak. Mark hanya akan mengatakan jika dirinya tidak terlalu tertarik dengan hal-hal seperti itu.

M I N E ( End ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang