8

140 17 0
                                    

Mark masih belum bisa memejamkan matanya. Perkataan teman-temannya tadi terus berulang di kepala Mark. Membuat pemuda yang hidup dalam kesunyian itu tidak dapat berdamai dengan rasa ngantuknya.

"Jika aku berada di posisi seperti itu, aku tidak akan menerima pernikahan itu. Bukankah pernikahan untuk pasangan yang saling mencintai? Jika pasangan kita tidak mencintai kita, bagaimana kita akan bahagia"

Bam-Bam benar. Pernikahan seharusnya untuk mereka yang saling mencintai. Tapi Mark dan Jaebum, bahkan kata-kata romantis tidak pernah terdengar selama mereka saling mengenal kurang lebih delapan tahun ini. Lalu bagaimana bisa mereka akan menikah. Bahkan selama ini, hidup Mark tidak pernah lepas dari rasa sakit. Mark merasa Jaebum selalu saja memperlakukannya dengan yang tidak seharusnya.

"Jika sebelum menikah saja kita sudah bertengkar, lalu bagaimana sesudah menikah nanti. Kebahagiaan pasti tidak akan pernah kita dapatkan".

Mark setuju dengan yang dikatakan Yugyeom. Ini terbukti jika dirinya dan Jaebum selalu saja memiliki konflik. Bagaimana jika sudah menikah dengan Jaebum nanti. Mark benar-benar dibuat hampir gila saat ini. Dirinya berfikir jika mendapatkan jawaban dari teman-temannya akan membuatnya sedikit menghilangkan keraguan dalam dirinya. Tetapi ini justru sebaliknya. Mark semakin merasa takut dengan keputusannya akan menikah. Tidak, sebenarnya hanya Jaebum saja yang memutuskan untuk menikah. Bahkan Jaebum sudah memberitahukan pernikahan ini saat pertama kali dirinya membawa Mark untuk tinggal bersamanya. Itu tepat saat Mark baru saja memasuki senior high school. Beberapa kali Mark pernah menolak pernikahan ini, tapi hasilnya seperti biasa, Jaebum menjadi sangat marah. Itu membuat Mark menjadi sangat takut. Terlebih usia Mark yang lebih muda membuatnya takut melawan Jaebum yang beberapa tahun lebih tua darinya. Jadi dengan mau dan tidak, Mark harus mengikuti keinginan Jaebum. Dirinya takut Jaebum akan sangat marah dan berakhir melukainya.

Lagi-lagi ucapan yang dikeluarkan dari mulut Jackson kembali muncul di ingatan Mark. "Tapi bagaimana jika pasangan yang akan menikah dengan kita justru adalah seseorang yang terbaik untuk kita? Bukankah itu artinya lebih baik untuk hidup bersama".

Seseorang yang baik? Meski sikap dingin dan tempramentalnya Jaebum membuat Mark merasa sakit setiap saat, tapi Mark mengakui jika Jaebum adalah pria yang baik. Mark bisa melihat sisi baik dalam diri Jaebum, meski sampai saat ini dirinya juga tidak merasa yakin. Tapi kenyataan menjelaskan jika selama ini Mark hidup dengan semua kerja keras Jaebum. Bukankah itu bisa dijadikan sebagai bukti bahwa Jaebum pria yang baik?.

Mark membuang nafasnya berat dan duduk dari tidurnya. Dirinya benar-benar dibuat gugup dan takut secara bersamaan hanya karena perkataan teman-temannya. Lanjutkan pernikahan atau tidak? Pertanyaan itu terus saja berulang di pikiran Mark. Di saat bersamaan, Mark juga teringat dengan perkataan dan sikap Jackson, itu juga membuat Mark menjadi sedikit takut, apakah Jackson sungguh mengetahuinya atau tidak. Tapi jika dia mengetahuinya, bagaimana mungkin? Mark bahkan tidak pernah membuat Jackson berhubungan dengan Jaebum dan semua orang-orang Jaebum. Mereka juga tidak saling mengenal. Mark selalu berusaha keras untuk menutupi siapa Jaebum pada semua teman-temannya.

Lagi-lagi Mark membuang nafasnya berat. Semua keraguan dan rasa takut ini hadir secara bersamaan dalam waktu yang sama. Mark membutuhkan seseorang yang dapat berbagi cerita dengannya. Tapi apa yang bisa dilakukannya? Mark tidak memiliki keluarga. Jika bukan karena Jaebum yang membawa Mark bersamanya, mungkin tidak tahu bagaimana nasib Mark saat ini. Mark mengakui bahwa dirinya tidak memiliki siapapun selain Jaebum dan semua anggotanya. Meski Mark tidak berhubungan baik dengan mereka semua, tapi setidaknya masih ada orang yang bisa dikatakan ada di sekeliling Mark. Di lain sisi, Mark juga mengucapkan rasa terimakasihnya pada Jaebum karena sudah membantunya. Meski sampai saat ini Mark tidak tahu apa yang menjadi alasan Jaebum membawa Mark hidup bersamanya.

M I N E ( End ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang