The End

377 18 8
                                    

Berjalan dengan langkah tegasnya, Jaebum segera menuju mobilnya. Mengetahui Mark bersama dengan Taecyeon, kekhawatiran tidak bisa tidak memenuhi dirinya.

Memasuki mobilnya, Jaebum baru saja akan menghidupkan mesinnya, saat pemuda dengan surai coklatnya juga menaiki mobilnya.

"Apa yang kau lakukan?!" Suara dingin Jaebum.

"Dengar, jika, saat ini kau ingin berdebat denganku, aku sungguh tidak memiliki waktu" ucap Jackson "ada apa?" Lanjutnya bertanya saat melihat tatapan tajam Jaebum.

"Apa aku mengizinkanmu menaiki mobilku?!" Tanya pemuda Im itu lagi dengan suara dinginnya.

Memutar bola matanya kesal, Jackson kembali berbicara "aku ingin membantu mencari istrimu, dan, masih memerlukan izinmu?!" Kesalnya "jangan membuang waktu, Tuan Im!" Tekannya lagi saat melihat pemuda di sebelahnya akan berbicara.

Tidak membantah, Jaebum membuang berat nafasnya dan terpaksa membawa pemuda yang keras kepala itu.

Drrttt drrttt drrttt

Menyalakan mesin mobil, suara ponsel milik Jaebum mengusik pendengaran kedua pemuda tampan itu. Melihat ponselnya, pikiran Jaebum segera bertanya siapa pemanggil yang tidak memiliki nama itu. Melihat Jackson sesaat dan menjawab telepon itu.

"..." Jaebum yang tidak bersuara.

"Apa kau masih mengenali suaraku..... Tuan Im yang terhormat?" Suara pria yang sangat dikenal terdengar di telepon.

Perkataan itu, begitu saja membuat mata tajam Jaebum membulat sempurna dengan rahang yang mengeras.

"Apa yang kau inginkan, Taecyeon?! Katakan kemana kau membawa istriku!" Tekan Jaebum yang berhasil membuat pemuda Wang disebelahnya sangat terkejut.

Mendengar perkataan Jaebum, Taecyeon tertawa ringan dan berbicara "jadi, kau benar-benar mengakuinya sebagai istrimu?!" Sinisnya.

Tidak menjawab, rahang pemuda Im itu terlihat lebih mengeras. Matanya dengan jelas memperlihatkan kilatan kemarahan.

Mengetahui Jaebum tidak akan berbicara, Taecyeon terdengar membuang nafasnya dan berbicara lagi "kau yakin tidak mengetahui apa yang ku inginkan?!" Tanyanya dingin.

"Kau menginginkan semua aset Nikhun Tuan?!" Suara Jaebum "kau tidak akan mendapatkan itu dari dirinya!" Tekannya.

Lagi, tawa ringan milik Taecyeon terdengar sebelum dirinya kembali berbicara "tentu saja, kau berfikir aku tidak mengetahuinya?" Ucapnya "lakukan kesepakatan..... serahkan semuanya padaku, atau..... kau tidak akan pernah melihatnya lagi!" Tawar Taecyeon yang terdengar seperti sebuah ancaman.

Lagi, kemarahan lebih mengalir deras dalam diri Jaebum. Dirinya mengerti dengan baik makna dari perkataan Taecyeon.

Melihat ke arah pemuda Wang, Jackson tahu, pemuda di hadapannya itu tengah bermain dengan pikirannya sendiri.

"Baiklah!" tegas Jaebum begitu saja "tetapi, jika, aku melihat sedikit saja luka pada dirinya..... nyawamu adalah bayarannya, Tuan Taecyeon!" Tekannya.

"Jangan takut, aku tidak akan menyakitinya. Lagipula, kau tahu arti dirinya untukku , Tuan Im" jawab Taecyeon yang berhasil membuat perasaan aneh hadir begitu saja di hati Jaebum.

Tidak mendengar jawaban dari lawan bicaranya, Taecyeon berbicara lagi "Baiklah..... aku akan mengirimkan lokasinya" Jawab Taecyeon "dan, aku tidak melarangmu untuk membawa teman-temanmu itu, hanya saja, kau tahu konsekuensinya jika mereka terlibat dengan urusanku!" Tekannya dan menutup teleponnya.

Melihat Jaebum yang meletakkan ponselnya dengan kasar, Jackson bertanya dengan semua keingin tahuannya.

"Apa yang dikatakannya?" Tanyanya.

M I N E ( End ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang