21

125 14 0
                                    

Dikarenakan perkuliahan yang selesai lebih cepat dari biasanya, Mark memilih untuk ke toko buku sebelum kembali ke rumah. Dirinya ingin membeli sebuah novel baru untuk menambah koleksi perpustakaan kecilnya. Mark mengitari matanya dan mengamati setiap novel yang ada. Ada sangat banyak, itu membuat dirinya bingung saat memilih.

"Mencari sebuah cerita menarik?" Tanya seorang pria yang mengejutkan Mark. Mark melihat tidak percaya, dirinya akan bertemu lagi dengan sepupunya Jackson.

"Ini....." Jinyoung memberikan sebuah novel yang tidak terlalu tebal pada Mark "ceritanya sangat menarik. Menceritakan seorang kekasih yang ingin mendapatkan kembali kekasih lamanya" ucap Jinyoung.

Mark tidak langsung mengambil novel yang diberikan Jinyoung. Dirinya masih menatap penuh tanya pada Jinyoung. Jinyoung yang sadar tatapan itu kembali berbicara.

"Mungkin kedengaran seperti cerita biasa, tapi, cara yang dilakukan si pemeran utama untuk mendapatkan kekasihnya lagi, tidaklah biasa" tekan Jinyoung pada kalimat akhirnya. Pemuda itu tersenyum pada Mark.

Mark tidak mengerti dengan apa yang dilakukan Jinyoung. Pertemuan pertama mereka, Mark ingat, Jinyoung lah yang juga menyapanya dan lebih banyak berbicara. Mark tipe orang yang tidak mudah dekat dengan siapa saja. Tepatnya, dirinya tidak bisa percaya begitu saja pada orang yang baru dikenalnya. Jaebum selalu berkata pada Mark, untuk berhati-hati pada orang asing. Dan pemuda Tuan itu selalu mematuhinya.

Dan Jinyoung, Mark tahu jika dirinya adalah sepupu Jackson. Tapi, pemuda yang lebih tua darinya itu memiliki sikap yang aneh menurut Mark. Jinyoung terlalu biasa saat berbicara dengan Mark. Itu seperti pemuda itu telah mengenal lama Mark.

...

Mark tidak tahu apa yang membuatnya tidak bisa menolak tawaran Jinyoung untuk pergi ke cafe. Pemuda di hadapannya cukup menarik atensi Mark.

"Apa tidak masalah jika kau menemaniku disini?" Jinyoung meletakkan topi yang dikenakkannya di atas meja.

"Tidak. Aku juga tidak memiliki banyak tugas hyung" ucap Mark. Pemuda itu mencoba untuk mulai berteman baik.

"Itu bagus. Aku tidak memiliki banyak teman disini. Bisa dekat dengan sahabatnya sepupuku, itu hal yang sangat baik. Bukankah begitu?" Ucap pemuda Park itu lagi dengan senyumannya.

"Ya" balas Mark singkat dengan mengganggukkan kepalanya.

Kedua pemuda itu membicarakan cukup banyak hal. Tidak, sebenarnya lagi-lagi hanya Jinyoung yang lebih banyak berbicara. Mark akan mendengarkannya dengan baik dan sesekali memberikan komentarnya.

Jin juga menunggu di dalam cafe. Seperti biasa, dirinya akan berbeda meja dengan Mark. Itu membuat orang-orang yang melihatnya tidak akan tahu jika kedua pemuda itu saling kenal. Jin selalu membiarkan Mark menikmati waktu bersama teman-temannya. Dan sekarang, Jin sedang mengamati Mark yang berbicara dengan seorang pemuda yang juga baru dikenal Jin. Jin terus bertanya siapa pemuda itu, dirinya tidak pernah melihatnya sebelumnya. Saat di pesta dansa fakultas, Jin juga tidak bergabung dengan Mark. Itu membuat dirinya tidak mengetahui kehadiran Jinyoung.

Drrrttt drrrtttt drrrttt

Pikiran Jin terusik dengan suara nada pesan masuk di handphonenya. Pria itu membuka pesan yang ternyata dari Jaebum.

Tuan Im

Apa dia sudah berada di rumah?

Jin tidak segera menjawab. Dirinya berfikir apa yang harus dikatakannya. Apakah dia harus memberitahu Jaebum jika mereka belum berada di rumah atau tidak. Jika dia memberitahu yang sebenarnya, Jaebum pasti akan marah. Tapi jika Jin juga tidak memberitahunya, Jaebum pasti juga akan marah. Jin merasa serba salah dalam hal ini. Tidak lama, Jaebum mengirim Jin pesan lagi.

M I N E ( End ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang