Kembali ke rutinitas biasa, hari ini, Mark akan pergi ke Universitasnya. Dirinya sudah sangat merindukan teman-teman terbaiknya itu. Meski baru saja kembali kemarin sore, tetapi, pemuda Tuan itu tidak merasa lelah sedikitpun.
Mark berjalan menuju mobilnya, dari kejauhan, dirinya sudah bisa melihat Jin yang sedang menunggunya.
"Hyung" ucapnya tersenyum.
"Mark" suara Jin setengah berteriak. Ah, dirinya merindukan adik laki-laki yang selalu dalam pengawasannya itu. "Bagaimana liburanmu?" Lanjutnya.
"Sangat menyenangkan" jawab Mark antusias. "Hyung, ini, aku membawakan hadiah kecil untukmu" ucap Mark dan menyerahkan sebuah bingkisan yang dibelinya di Jeju.
"Untukku? Terimakasih, Mark. Kau sangat baik" ucap Jin bahagia.
"Tidak perlu mengucapkan terimakasih, hyung. Itu hanya hadiah kecil" ucap Mark lagi.
Jin hanya tersenyum. Sungguh, dirinya merasa sangat bahagia saat melihat senyuman di wajah pemuda yang lebih muda darinya itu.
...
Mark memasuki kelasnya, dirinya segera mendapatkan teriakan yang meriah dari si pemuda fashion.
"Mark....." suara Bam-Bam yang mendapat senyuman dari Mark. "Aku berfikir kau sudah melupakan Seoul. Bagaimana liburanmu?" Lanjutnya.
"Sangat baik" jawab Mark singkat seraya mengambil duduknya. "Ini, aku membawakan beberapa hadiah untuk kalian" lanjutnya.
"Wow, kau mengingat kami? Terimakasih, Mark" ucap Bam-Bam senang.
"Ini untukku? Kau sangat baik, Mark" suara Yugyeom.
"Itu hanya hadiah kecil, bagaimana bisa aku tidak mengingat teman-temanku" jawab Mark.
"Apa..... Jackson belum datang?" Tanya Mark saat menyadari ketidak hadiran teman yang sangat menyebalkannya itu.
"Dia tidak memberi kabar" jawab Bam-Bam.
"Jackson hyung tidak datang dua hari ini" lanjut Yugyeom.
Mendengar itu, Mark terlihat berfikir. Saat liburannya, Jackson juga tidak menghubunginya. Hanya kedua sahabat bertubuh tingginya saja yang terus memenuhi pesannya. Hal itu membuat pemuda Tuan itu terus bertanya dengan pikirannya sendiri mengenai pemuda Wang itu.
...
Jaebum tengah berkutik dengan pekerjaannya. Dikarenakan masih merasa kelelahan, pemuda Im itu melakukan pekerjaannya di rumah.
Tookkk tookkk tookkk
Suara ketukkan pintu mengalihkan fokus pemuda berahang tegas itu. "Masuklah" perintahnya singkat.
Pintu terbuka, memperlihatkan seorang pelayan wanita. "Tuan, ada seseorang yang ingin bertemu dengan anda. Dia mengatakan padaku jika dia adalah teman lama anda" ucap pelayan itu dengan sopan.
Mendengar 'teman lama', pikiran Jaebum segera memikirkan siapa teman lama yang ingin menemuinya.
"Apa dia memberitahu namanya?" Tanya Jaebum.
"Tidak, Tuan. Saya telah bertanya, tetapi, dia tidak mau memberitahunya" jawab pelayan itu lagi.
Mendapat jawaban itu, pemuda Im itu terlihat berfikir sebelum dirinya berbicara lagi. "Bawa dia menemuiku" perintahnya.
"Baik, Tuan" patuh pelayan itu dan segera beranjak.
Tidak lama, seseorang yang mengenakan pakaian casual berwarna hitam mengetuk pintu ruang kerja milik Jaebum.
KAMU SEDANG MEMBACA
M I N E ( End )
FanfictionCause you are mine Mark and Jaebum Edition Please, give me your love and vote