12

125 19 0
                                    

Mark dan ketiga sahabatnya saat ini sedang berada di perpustakaan. Mereka mendapatkan tugas kelompok yang cukup banyak dari dosen yang tidak masuk hari ini.

Puuukkkkk

Jackson menaruh kasar tumpukan buku yang didapatnya di atas meja. Pemuda tampan itu sudah hampir satu jam mencari buku yang diperlukan dan itu membuat dirinya merasa cukup lelah.

"Aku berputar sejak tadi dan hanya mendapatkan ini!" Gerutu Jackson.

"Tidak masalah hyung, kita sudah memiliki beberapa buku" ucap Bam-Bam seraya tersenyum.

"Ya, lagipula, ada Mark yang bisa menyelesaikannya dengan baik hyung" lanjut Yugyeom dengan senyuman khasnya.

Mark yang mendengar itu hanya bisa menarik nafas dalam. Lagi-lagi dirinya yang diandalkan. Beruntung karena Mark tidak pernah mempermasalahkan itu.

...

Keempatnya cukup lama fokus pada pekerjaan mereka masing-masing. Tidak ada yang bicara. Suasana diam seperti itu hanya akan terjadi ketika mereka sedang fokus pada tugas dan pada saat mendengarkan penjelasan dosen. Selebihnya, mereka akan terus bersuara seperti anak-anak kecil yang bermain.

"Haa..." Bam-Bam membuang berat nafasnya. Tubuhnya merasa sangat lelah setelah berkutik cukup lama dengan layar di depannya. "Apa masih banyak lagi?" Tanyanya.

"Tidak, jika lelah kalian bisa beristirahat. Aku akan menyelesaikannya" ucap Mark saat memperhatikan ketiga wajah sahabatnya. Inilah yang membuat Mark sangat disukai, dirinya benar-benar mengerti ketiga sahabatnya dan bahkan hampir tidak pernah memprotes.

"Aku sudah selesai. Kau bisa memeriksanya" ucap Yugyeom yang memberikan laptopnya pada Mark dengan senyuman cerianya. Setelahnya pemuda itu terlihat meregangkan otot-ototnya.

"Ya, aku juga sudah selesai" Tidak lama Jackson juga sudah menyelesaikan tugasnya.

"Benarkah? Kalian sudah menyelesaikannya?" Bam-Bam tidak percaya. Bagaimana bisa dirinya masih belum selesai setelah mengerjakan tugasnya selama dua jam lebih. "Mark, kenapa kau memberikan banyak sekali padaku?!" Bam-Bam merasa ini tidak adil dan memprotes pada Mark dengan wajah lucunya.

Tetapi protesan Bam-Bam tidak dibalas oleh Mark, melainkan sahabat dari masa sekolahnya, Yugyeom.

"Kenapa kau menyalahkan Mark? Salahkan dirimu yang sejak tadi hanya bermain dengan handphonemu" nada Yugyeom terdengar seperti sindiran.

Mendapat perkataan seperti itu dari Yugyeom, Bam-Bam merasa kesal. Dia tidak menjawab dan mulai melanjutkan pekerjaannya. Ketiga pria tampan yang melihat itu dibuat merasa terhibur. Bam-Bam yang kesal sangatlah menggemaskan.

"Jika kau lelah berikan saja padaku, aku akan melanjutkannya" ucap Mark yang merasa tidak tega melihat Bam-Bam. Pemuda itu tersenyum manis pada pria fashionable itu.

"Sungguh?" Bam-Bam yang mendengar itu merasa sangat senang.

"Hm" jawab Mark singkat yang lagi-lagi tersenyum.

Dan Bam-Bam dengan senang hati memberikan pekerjaannya. "Mark, kau terbaik" ucap Bam-Bam dengan senyuman penuhnya.

"Dan sekarang kau memujinya" Yugyeom kembali menyindir Bam-Bam.

Plaaakkkk

"Kau menyebalkan!" Balas Bam-Bam dengan mendaratkan pukulan di tangan Yugyeom. Itu membuat Yugyeom mengelus tangannya. Mark dan Jackson yang melihat tingkah kedua sahabatnya ini lagi-lagi dibuat terhibur.

Di tengah kesibukan keempat pemuda itu, seorang pria yang adalah ketua kelas mereka datang menghampiri. Pria itu membawa sebuah amplop untuk Mark.

M I N E ( End ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang