2. ARSAN ZEANO DIRGANTARA

10.8K 529 61
                                    

2. Arsan Zeano Dirgantara

"Wih, mantap banget nih cewek!"

"Yang ini juga cakep, nih."

"Ah, matanya indah banget gila."

"Ini juga, senyum apa gula."

Jitakan keras mendarat tepat di kepala laki-laki yang sedang fokus memandangi layar ponselnya, melihat foto perempuan-perempuan cantik di sana. "Dih, apaan sih lo main jitak-jitak! Kepala orang nih," omel pria, yang terkena jitakan itu. Laki-laki itu bernama Ardan.

"Dipikiran lo cewek doang! Kagak ada yang lain apa?" celetuk laki-laki lainnya, yang memberikan jitakan itu pada Arda , yang diketahui bernama Joy.

"Masalah buat lo? Lagian wajar dong! Gak kaya yang onoh, noh!" tunjuk Ardan dengan mengarahkan dagunya, pada seorang laki-laki yang memiliki aura paling tegas diantara mereka semua.

Orang itu adalah Arsan Zeano Dirgantara, seorang laki-laki yang mempunyai rupa yang dapat membuat kaum hawa terpesona oleh ketampanan dan kharisma yang dimilikinya.

Sifatnya yang tidak bisa ditebak, bahkan oleh teman-temannya sendiri. Arsan juga merupakan Ketua dari geng motor bernama Rancher yang didirikan olehnya, setelah memikirkan dengan matang.

Sekarang ini, mereka tengah berada di tempat biasa mereka berkumpul, Warung Bi Diyah atau biasa mereka singkat dengan sebutan Warbid.

Bersama dengan ketiga sahabat nya yakni Ardan Zikra, dengan julukan play boy asin yang diberikan oleh mereka. Sudah di ketahui bagaimana sifatnya, yang sering memandang perempuan-perempuan cantik di luar sana. Sering kali, ia berusaha menarik perhatian lawan jenis yang justru malah terlihat alay.

Joy Kaylo, Sifat nya terkadang bisa menjadi sama seperti Ardan, terkadang juga menjadi cool, terkadang bisa cuek, terkadang juga bisa menjadi laki-laki yang cerewet. Semuanya tergantung bagaimana suasana yang ia rasakan, itu mempengaruhi sikapnya.

Reygan Humasta, wakil ketua Rancher. Bisa dibilang dia adalah satu-satunya orang yang paling waras dari sahabat Arsan yang lain. Rey itu dingin, tapi tidak selalu bersikap dingin. Rey hanya lebih terlihat acuh dan cuek, pada sesuatu yang tidak ingin ia pedulikan.

"Apa? Mau mati lo, hah!" sergah Arsan, mengancam Ardan lewat matanya.

"Buset, santai kali pak bos. Galak amat," celetuk Ardan. Kemudian dilanjutkan dengan gumamnya,"kayak soang." Tetapi itu masih bisa terdengar oleh mereka semua.

"Bosen hidup bilang, Dan!" cetus Arsan pada sahabat nya yang luar biasa itu.

"Mana ada gue bosen, amal gue belum cukup. Jangan gitu lah," dengus Ardan sembari membuang muka ke arah lain.

"Gak cocok sama muka lo, Dan!" ledek Rey yang sedari tadi diam menyimak perdebatan itu. Rey memang cuek, tapi jika suasana hatinya sedang baik. Rey pun bisa menjadi friendly.

Lantaran kesal, Ardan berdecak. "Bully aja terossss! Gak apa-apa gue mah! Untung penyabar." Ardan mengelus dadanya, seperti menyuruh dirinya sendiri agar bersabar.

Deheman seseorang membuat mereka yang sedang bersenda gurau itu terhenti, dan menoleh ke asal suara. Mereka semua menatap sang pelaku. Alis mereka terangkat seolah-olah bertanya, apa yang terjadi?

"Kenapa lo, Dams? Semuanya aman, kan?" tanya Joy.

Dams adalah salah satu anggota dari Rancher. Orang yang dipanggil Dams itupun menampilkan wajah seriusnya, membuat Arsan, Rey, Joy, dan Ardan menatap nya dengan wajah serius juga. Mereka tahu kondisi, dimana mereka bisa bercanda dan dimana mereka harus bisa serius.

RAISANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang