-Happy Reading-
"Ini motor kenapa sih?" kesal Nafo, salah satu anggota Rancher yang kini sedang bekerja di bengkel Arsan.
Railin yang mendengarnya menghampiri Nafo yang terlihat kebingungan. "Kenapa lo, Fo?" tanya Railin, pada Nafo.
Sore ini, sehabis Railin pulang dari sekolahnya ia langsung mendatangi bengkel milik Arsan. Seperti sebelumnya, Railin berniat untuk bekerja di bengkel ini. Arsan sudah menyetujuinya, dan Railin kini tengah menjalankan tugasnya.
"Gak tau, nih motor kenapa, sih?" tanya Nafo, yang tampak kebingungan.
"Lo, udah ngecek aki nya?"
Nafo mengangguk, menjawab pertanyaan dari Railin. "Udah, tapi gak ada masalah sama aki nya," jawabnya.
Railin kembali berfikir, matanya terus menelusuri motor itu. "Coba itu, komstir nya lo periksa dulu. Emang lo gak nanya apa sama orang nya, hah?"
Nafo yang ditanya pun hanya menunjukkan deretan giginya cengengesan. "Nggak, gue lupa. Orangnya juga nggak bilang, malah langsung pergi."
Railin yang mendengar jawaban Nafo memutar bola matanya. "Ck, lain kali tanya! Ya iyalah dia langsung pergi, karena dia kira lo udah tahu!" ucap Railin, sedikit sebal.
"Ya, maap."
"Hufftt, ya udah sini gue aja yang benerin."
"Eh? Tapi 'kan bukan tugas lo. Nanti gue di marahin Arsan."
"Gak papa kali. Lagian gak ada cucian, gue bingung mau ngerjain apa. Tenang aja, gue bakal hati-hati."
Nafo lalu mengangguk, dia menyingkir membiarkan Railin yang mengambil alih motor itu untuk Railin perbaiki.
Dengan lihainya Railin memeriksa mesin motor tersebut, seolah sudah terbiasa berurusan dengan mesin. Nafo yang melihatnya, bahkan sampai tercengang dibuatnya. Menurut Nafo, untuk gadis seperti Railin cukup sangat hebat mengerti tentang mesin. Nafo sangat salut pada Railin.
"Gila sih, jago banget lo, Rai!" puji Nafo pada Railin, yang sudah menyelesaikan pekerjaannya.
"Iya dong, gue gitu loh!" ucap Railin dengan bangganya. Kemudian Railin kembali berkata, "Ya udah gue mau ke tempat Arsan sama yang lain," pamit Railin pada Nafo. Cowok itu menganggukkan kepalanya, mengiyakan.
Sedangkan ditempat Arsan, Rey, Joy, dan Ardan kini mereka tengah duduk sembari berbincang-bincang, hal yang menurut Arsan dan Rey itu tidak penting. Arsan hingga dibuat menguap, karena pertanyaan-pertanyaan tidak penting yang dilontarkan Ardan dan Joy.
"Kenapa, superman pake celana dalam di luar?"
"Bumi itu datar, kan?"
"Gimana ceritanya, kita nyimpen memori ingatan kita? Mungkin gak, ya? Kalau sebenarnya otak kita diatur sama yang ada di dalam kepala?"
"Kalau naga itu cuma mitos, harusnya gak pernah ada cerita tentang naga, gak sih?"
"Kenapa ya, cowok disebut buaya? Padahal kan, buaya setia, cowoknya nggak."
"Penggaris pertama di ukur pake apaan?"
"Manusia dimata hewan gimana, ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
RAISAN
Fiksi Remaja📍 Follow sebelum membaca! 📍 [ COMPLICATED ] || [FIRST STORY] || [REVISI] ▪▪▪▪▪▪▪ Pertemuan Railin dan Arsan, mungkin hanya sekedar pertemuan yang biasa saja. Namun, perjalanan hidup merekalah yang butuh perjuangan. Rintangan demi rintangan, mereka...