Seorang gadis dengan sweater hitam yang rambut hitamnya tergerai, tengah mengambil ancang-ancang untuk melawan beberapa pria di hadapannya saat ini. Namun saat ia akan melayangkan serangan, terdengar suara yang memanggil namanya membuat ia mengurungkan niat."Railin!"
Gadis dengan sweater hitam yang rambutnya tergerai itu, adalah Railin. Seseorang yang Arsan, Rey, Joy, Ardan, dan anggota Rancher yang sedang mereka cari-cari. Railin melihat mereka dari celah-celah orang yang sedang menghadangnya itu.
Gadis itu mendengus. Dasar nih orang, udah tahu badan besar malah ngehalangin pandangan orang. Ganteng kagak, lu!
Orang-orang yang menghadang Railin berbalik badan melihat para anggota Rancher yang berjejer tepat dibelakang Arsan, Rey, Joy dan Ardan begitu mendengar suara mereka yang memanggil Railin.
Gadis itu sedikit berjinjit. "Weh, tolongin gue! Masa gue mau dikeroyok. Padahal kan, gue gak masuk angin!" teriak Railin melantur.
Mereka dibuat melongo, saat mendengar teriakan Railin. Joy, Ardan dan sebagian anggota Rancher menepuk jidat mereka masing-masing. Sedangkan Arsan, Rey, dan juga sebagian anggota lagi hanya geleng-geleng dengan tingkah Railin. Di saat seperti ini, Railin masih bisa bersenda gurau.
"Itu dikerok! Kerok! Bukan keroyok, Railin ganteng!" seru Ardan, dengan kesal.
"Rai, bisa-bisanya lo ngelawak disaat-saat kayak gini," geram Joy.
"Lah, masalahnya dimana? Apapun keadaannya, ngelawak adalah solusinya. Iye gak?" tuturnya, sembari mengangkat dan menurunkan kedua alisnya.
"Yoi, Rai!"
"Kalian! Mau apa, hah?" ujar salah satu dari orang yang menghadang Railin, nada bicaranya terdengar tidak bersahabat.
"Pergi! Udah kita bilang, buat gak datang ke kawasan Avail lagi!" usir salah satunya lagi, dengan angkuhnya.
Arsan tersenyum miring. "Ini bukan jalan milik kalian, dan jalan ini bebas dilewati siapapun!" sahut Arsan datar, namun terdengar tegas.
Kedelapan anggota Avail itu, menggeram marah atas ucapan Arsan. Mereka melangkah maju, namun baru maju satu langkah, mereka langsung berhenti dan salah satu dari mereka berbalik kearah Railin.
Orang berbadan lumayan besar itu mendekati Railin. Gadis itu melangkah mundur perlahan, ketika dia semakin dekat dengannya. Arsan yang melihat hal tersebut, mengepalkan tangannya dengan kuat.
"Berhenti! Selangkah lo deketin dia, gue pastiin lo semua bakal terbaring kritis di rumah sakit! "
Para anggota Avail itu tertawa, seolah ada hal lucu. Entah apa yang membuat mereka tertawa, pada perkataan Arsan. Sedangkan orang yang melangkah mendekati Railin, semakin dekat dengan Railin membuat gadis itu semakin mundur.
"Lo ngapain maju-maju? Jauh-jauh sana, hush!"
Pria itu berbalik. Ia Melihat Arsan dengan pandangan meremehkan. "Woah, ternyata Rancher punya anggota cewek juga, ya? Lemah banget apa nih cewek sampai harus dijagain, hah?" ucapnya.
Rahang Arsan seketika mengeras. Pria itu, tidak suka dengan siapapun yang meremehkan Railin. Orang itu, benar-benar mencari masalah dengan Arsan, Rey, Joy, Ardan dan juga anggota Rancher yang mendengar ucapannya yang terkesan meremehkan Railin.
Sedangkan Railin, mengepalkan kedua tangannya kuat-kuat. Ia sangat tidak suka dengan orang yang menganggap dirinya lemah, apalagi meremehkan dirinya. Menurut Railin, kata-kata itu seakan menganggap ia adalah seorang pengecut. Dan Railin tidak suka jika ia dikatakan sebagai seorang pengecut.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAISAN
Teen Fiction📍 Follow sebelum membaca! 📍 [ COMPLICATED ] || [FIRST STORY] || [REVISI] ▪▪▪▪▪▪▪ Pertemuan Railin dan Arsan, mungkin hanya sekedar pertemuan yang biasa saja. Namun, perjalanan hidup merekalah yang butuh perjuangan. Rintangan demi rintangan, mereka...