Lima puluh satu

850 148 34
                                    

Tepat pukul 8

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tepat pukul 8.00 pagi waktu indonesia barat, pesawat yang di tumpangi Yoo Yeon sok mendarat dengan sangat baik di bandara internasional adi sucipto. Yeon sok nampak santai dengan pakaian serba hitamnya, tak ada koper hanya satu rensel di dalam tasnya.  Ia sungguh tak ingin di repotkan dalam hal apapun dalam liburannya kali ini.  Pakaian yang Ia bawa pun hanya sediki di dalam rensel.

Entah kapan terakhir kali Ia pergi senyaman ini sendirian,  bukan karna kerjaan tanpa di dampingi oleh menejer.  Yoo yeon sok berjalan keluar bandara mengikuti petunjuk berbahasa inggris.  Beberapa pasang mata menatap ke arahnya,  Ia yakin ada yang mengenalinya namun lebih banyak yang tak tau siapa dirinya. Ia tersenyum lebar,  berfikir haruskah Ia merasa kecewa atau senang.  Kecewa karna tandanya ia belum begitu terkenal dan senang karna pada akhirnya Ia bisa berjalan bebas tanpa di ikuti sorot kamera. 

Langkah yeon sok terhenti,  Ia sudah di luar bandara.  Banyak sekali orang berlalu lalang. Ia nampak berfikir sejenak harus kemana perjalanan ini Ia mulai.  Ia berangkat tanpa tujuan,  tanpa pemandu bahkan tanpa bisa berbahasa Indonesia. Untung saja ponselnya sudang menggunakan provider Indonesia sehingga bisa Ia gunakan untuk mencari apapun.  Sungguh sangat beruntung hidup di dunia pada zaman ini,  nampal mudah bahkan untuk Ia yang belum pernah mengunjungi kota ini.

"Can di..plam.ba nan?" baca Yeon sok saat mencari tempat wisata terdekat dari bandara.

"Go... Kita kesana.." ucap Yeon sok dan menghampiri salah satu supir taxi. Ia hanya menyebutkan tujuannya dan supir taxi itu pun mengerti.

Masuklah yeon sok ke dalam mobil. Tepat setelah yeon sok menutup pintunya, Ia menoleh ke arah jendela dan melihat sesosok wanita berambut pendek entah mengapa satu nama muncul dalam benaknya.

"Ji hwa.." gumam Yeon sok.  Ia terus menerus menoleh namun mobil sudah berjalan pergi. 

Yoo yeon sok,  membenarkan rambutnya dan melepas kacamata nya. 

"Apa kau akan menganggap semua wanita di sini sebagai Ji hwa?" gumam yeon sok dengan bahasa koreanya.

"Sorry mister? " tanya sang supir taxi

"Oh.. No.. No " jawab Yeon sok dan melambaikan tangannya. 

Ia memasang earphone pada telinganya,  lalu tanpa maksud apapun ia mencari lagu yang berkaitan dengan jogja hingga menemukan beberapa lagu.  Yeon sok langsung saja memutarnya.

Sesuatu di Jogja_adhitia sofyan

"O.. Choa.. " ucap Yeon sok yang senang mendengar musik awal pada lagu itu.  Menurutnya suara musik itu sangat cocok dengan situasi di sana,  sepanjang perjalanan yeon sok memperhatikan sekelilingnya. 

Tempat itu padat,  namun entah mengapa Ia tak merasa penat,  menurutnya mereka semua nampak estetik.  Yeon sok menyadari bahwa di sana cukup banyak pengguna motor,  sepeda juga alat transportasi yang tidak Ia tau seperti sepeda hanya saja di depannya terdapat dua penumpang. 

Uninterrupted Dream (A Perfect way to introduce preposterous love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang