Banyak sekali yang mengatakan bahwa waktu akan berputar sangat cepat saat kita merasa bahagia dan sebaliknya akan menjadi sangat lana dalam kesedihan juga penantian.
Hal itu kini tak hanya lagi menjadi katanya bagi Qianna Sebab Ia sudah membuktikannya sendiri. Enam harinya bersama Yeon seok berlalu sangat cepat. Hingga kini mereka bertemu pada penghujung waktu. Karna esok mau atau tidak mau, suka atau tidak suka keduanya akan kembali pada hidup masing-masing.
Hari ini Qianna mengajak Yeon seok mengunjungi Sanggar seni. Yeon seok menyukai nuansa jogja dan seni musiknya. Seperti lagu yang menjadi favoritnya sekarang ini. Lagu yang membuatnya merasa nyaman dan damai. Lalu Qianna membawa Yeon seok untuk mencoba Paralayang, karna menyukainya Yeon seok bahkan mengulanya sebanyak dua kali. Ia menyukai saat berada di atas dan menatap dunia dari arah yang berbeda. Dari itu yeon seok mendapatkan pelajaran bahwa sesuatu akan nampak sangat indah saat di lihat dari jauh. Itu mengapa banyak orang yang tak menghargai sesuatu yang mereka miliki bukan karna tak indah melainkan karna melihatnya terlalu dekat.
Tapi anehnya wajah Qianna semakin indah meski di lihat dari dekat. Apa itu karna hatinya mengetahui bahwa sebentar lagi mereka akan saling menjauh?
Qianna menoleh kepada Yeon seok yang sejak tadi terus menatapnya.
"Kenapa?" tanya Qianna
"Qianna.. Aku masih tidak tau bagaimana kita bisa terikat di satu cerita yang sama, mimpi yang sama. Bagaimana cerita ini bisa ada.. Apa kau pernah memikirkannya?" tanya Yeon seok
"Euhmm.. Tunggu. Apa aku belum memberi tahu mu sesuatu?" tanya Qianna
"Apa?"
Qianna mengeluarkan ponselnya. Ia mencari satu file cerita yang belum Ia berikan judul.
"Ini..."
"Apa ini?"
"Cerita mimpi kita.."
"Kamu menulisnya?" tanya Yeon seok.
Qianna menggeleng. "Cerita itu aku tulis lebih dulu lalu kita masuk ke dalamnya." ucap Qianna.
Yeon seok menatap Qianna antara percaya dan tidak. Tetapi bukankah sudah terlalu banyak ke anehan di antara mereka?
"Nah.. Coba kamu ingat deh kamu pertama kali mulai dari mana?" tanya Qianna
"Euhm.. Aku tidak ingat sepertinya di ruang operasi. Aku mengoperasi pasien. Aku kaget sekali karna aku bisa mengerti semuanya. Lalu aku sempat berdebat dengan mu, kamu pergi dan tidak lama kamu kecelakaan." ucap Yeon seok
Qianna menganggukan kepalanya. "Kamu masuk lebih dulu sebelum aku. Aku masuk sejak aku bangun dari kecelakaan." ucap Qianna
"Aku tidak mengerti artinya.." ucap Yeon seok saat membaca tulisan Qianna.
"Lalu sampai mana mimpi mu berakhir?" tanya Qianna
"Sampai adik mu menikah.. "
"Wah.. Kau benar-benar terbangun saat tamat...? Aku sudah meninggalkan mu jauh sebelum itu. Sejak aku menunjukan apartement ku" ucap Qianna
Yeon seok bergidik.
"Kenapa?"
"Jika di pikirkan sekarang itu seram. Aku hanya sendirian di sana. Hanya aku yang nyata.. Yang lainnya hanya buatan. Seperti kau tinggal di satu tempat dan cuma kamu saja yang manusia sisanya adalah boneka. Mengerikan bukan?"
Qianna tersenyum dan menganggukan kepalanya. Ia mematikab kembali ponselnya.
"Jadi sejak awal kau sudah memilih ku menjadi pemerannya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Uninterrupted Dream (A Perfect way to introduce preposterous love)
Fantasy"Terkadang mereka yang tak menangis bukan karna mereka tak susah atau tak terluka. Tetapi karna mereka sadar, air matanya tak memiliki kekuatan untuk dapat dihargai. Sehingga meski semua terasa melelahkan dan menyakitkan mereka tetap memilih untuk...