Hyo joon berhasil membuat Qianna kembali ke atas kasurnya meskipun Qianna terus saja penasaran dengan yoo yeon seok nya.
"Han ji jwa! Ada apa sih dengan mu?" ucap Hyo Joon yang kesal karna sikap Qianna.
Qianna pun terdiam sesaat. Ia menatap wajah Hyo Joon yang benar-benar nampak kesal.
"Apa dicerita ini dia menyukai ku? Kenapa terlihat kesal sekali.. Aduh kyung ho oppa, serius deh kalau itu bukan yoo yeon seok aku tidak apa dengan mu.." batin Qianna
Qianna menghela napasnya, Ia memberika ekpresi bersimpati lalu mengusap-usap lengan Hyo Joon. Hyo joon tentu saja menampiknya.
"Apa yang sedang kamu lakukan?"
"Tidak ada.." jawab Qianna dan kembali mengusap lengan Qianna.
"Aku tau ini sulit untuk mu tapi bagaimana lagi.. Aku tidak bisa menolak takdir kalau aku adalah istrinya" ucap Qianna dan berupaya memberikan ekpresi simpati meski dalam hati Ia mencoba menahan tawa. Hatinya terasa berbunga-bunga mendapati bahwa dia istri dari seorang yoo yeon sok. Ia bahkan merasa ingin sekali tersenyum dan memekik bahagia.
Tak peduli meskipun ini hanya sebuah mimpi.
"Ji Hwa.." ucap Hyo Joon tak percaya
"Aishh.. Bagaimana ini aku tidak bisa menahan diri untuk tidak tersenyum"ucap Qianna dan menutup mulutnya sendiri. Namun jelas sekali di balik tangannya dia tersenyum. Ia bahkan memggoyang-goyangkan kakinya.
"Aahhh.. Kyu..hyo joon oppa maksud ku, aku senang sekali sekarang"
"Oppa? Han ji hwa.. Apa kepala mu benar-benar bermasalah?"
"Tidak aku baik-baik saja. Oke mungkin kamu sedikit bingung, tapi tenang saja, aku sehat ya kecuali luka ini. Jadi, aku bisa pulang ke rumah kan..." ucap Qianna.
"Jadi tolong lepaskan ini" pinta Qianna dan mengacungkan tangannya.
Hyo joon sungguh tidak bisa berkata-kata lagi.
"Lebih kamu tidur sekarang.." ucap Hyo Joon
"Iya.. Aku janji akan tidur di rumah..okey" ucap Qianna dengan ekpresi penuh permohonan.
"Oh Ayolah.." ucap Qianna dan kini menarik-narik ujung jas Hyo Joon manja. Hyo joon melepaskan tangan Qianna.
"Oppa.."
"Hya! Berhenti melakukan hal konyol seperti ini, kamu benar-benar menakuti ku." bentak Hyo joon. Baru kali ini Ia melihat efek samping dari kecelakaan seperti ini.
Qianna pun menghentikan tingkahnya. Ia sedikit kesal, tapi Ia tidak bisa seperti ini, bukankah untuk bermain dipermainan ini Ia harus mengikuti alurnya.
"Otak mu pasti mengalami trauma pasca benturan. Aku akan memiriksanya setelah hasilnya keluar. Selama itu tolong jangan melakukan sesuatu yang Aneh Ji Hwa.. Kamu bukan seperti orang yang hilang ingatan tapi seperti dimasuki arwah lain." ucap Hyo Joon
Qianna mengkrucutkan bibirnya. Ini adalah mimpinya tapi kenapa Ia tidak mengendalikannya. Biasanya setiap kali Ia bermimpi, Ia selalu bisa mengatur seperti apa adegannya. Baiklah untuk kali ini Ia mengalah. Lagi pula yang melarangnya adalah Jung Khung Ho siapa yang tidak mau di nasehati oleh pria itu.
"Baiklah.. Aku akan tidur..seperti ini kan" ucap Qianna dan merebahkan dirinya di atas kasur.
Hyo joon menghela napasnya. "Kamu benar-benar menakuti ku." ucap Hyo Joon dan akan pergi, namun menoleh lagi.
"Awas saja kalau kamu berani berkeliaran lagi.. " ucap Hyo Joon
"Tidak capt.."
Hyo Joon menggelengkan kepalanya dan melangkah lagi, lalu berbalik lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uninterrupted Dream (A Perfect way to introduce preposterous love)
Fantasi"Terkadang mereka yang tak menangis bukan karna mereka tak susah atau tak terluka. Tetapi karna mereka sadar, air matanya tak memiliki kekuatan untuk dapat dihargai. Sehingga meski semua terasa melelahkan dan menyakitkan mereka tetap memilih untuk...