Denting yang berbunyi dari bel pintu kamarnya membuat Yeon sok melukis senyuman di bibirnya.
"Dia datang.." gumamnya yang masih mengenakan jubah mandinya. Ia melangkah ringan ke arah pintu lalu membukannya.
Seperti yang sudah Ia duga Qianna berdiri di depan kamarnya dengan wajah masam. Hari ini Qianna bahkan menggunakan kaca mata untuk sedikit menyamarkan matanya yang membengkak. Sedangkan Yeon sok tanpa rasa bersalah bersandar pada pinggir pintu lalu melipat tangannya .
"Wah..aku terkejut bukannya kemarin kita sudah berpisah?" ledek yeon seok tanpa ekpresi terkejut sedikit pun.
Sedangkan Qianna hanya menatap yeon seok dengan kesal.
"Karna kamu tidak bisa menemani ku aku terpaksa menelfon Guide. Siapa sangka kamu yang datang"
"Tidak lucu" rajuk Qianna
Yeon seok justru tersenyum geli mendengar ucapan Qianna.
"Habis mau gimana lagi? Aku sudah mencari istri ku selama 2 tahun. Mana mungkin aku lepas begitu saja. Apa lagi hanya karna pekerjaan. Wah ..aku akan benar-benar menjadi suami paling konyol se alam semesta jika membiarkan itu."
"Jangan senyum aku bilang tidak lucu!" rajuk Qianna.
Bukannya berhenti yeon sok justru semakin tertawa. Membuat Qianna semakin kesal sekaligus malu.
"Ishhh..." keluh Qianna kemudian pergi meninggalkan Yeon sok. Yeon sok cepat-cepat menangkap tangan Qianna. Qianna terus menampik tangan Yeon seok. Namun yeon seok tak menyerah masih dengan tersenyum geli Ia mencoba menangkap Qianna. Merasa itu tidak berhasil Yeon sok pun memilih menghadang langkah Qianna.
"Awas! "
Yeon seok menggeleng
"Minggir.. "
"Jangan dong sayang" ucap yeon sok
"Diem! Ngga lucu! Ngga lucu!.. Aku bilang ini ngga Lucu!" ucap Qianna dan memukuli Yeon sok. Bukannya menghindari pukulan Qianna, Yeon seok hanya membiarkan dan tertawa geli.
"Ngga lucu tau... Kenapa ngga langsung bilang..aku ngga berhenti menangis semaleman karna aku pikir tidak bisa melihat mu lagi.. Aku bahkan tidak bisa tidur... Kau bisa langsung bilang pada ku kemarin..ini benar-benar tidak lucu" ucap Qianna.
Yeon seok menarik Qianna dalam pelukannya.
"Iya..iya maaf.."
Qianna masih mencoba melepaskan diri dari yeon sok.
"Kaya anak kecil tau ngga.. Engga lucu.." ucap Qianna yang sudah kembali menangis. Belakangan ini Qianna benar-benar menjadi sangat cengeng.
Yeon sok hanya bisa meminta maaf dan memeluk Qianna sampai menenang.
"By the way di sini banyak camera cctv.. Kamu mau kita terlihat seperti ini di luar?"
Qianna dengan cepat mendorong Yeon sok.
"Aku akan ganti pakaian dan kita sarapan di tempat kemarin yah.." ucap Yeon sok
Qianna tak menyauti namun tak menolak saat tangannya di gandeng oleh Yeon seok menuju kamar hotel yeon sok.
Langkah mereka terhenti di depan pintu kamar hotel yang tertutup. Keduanya terdiam sebelum tertawa bersama.
"Apa kau tau bagaimana cara kita masuk?" tanya Yeon seok.
Qianna menggelengkan kepalanya dengan menutup mulutnya mencoba meredam tawanya.
Yeon seok menoleh melihat Qianna yang tertawa. Ia sungguh menyukai pemandangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uninterrupted Dream (A Perfect way to introduce preposterous love)
Fantasy"Terkadang mereka yang tak menangis bukan karna mereka tak susah atau tak terluka. Tetapi karna mereka sadar, air matanya tak memiliki kekuatan untuk dapat dihargai. Sehingga meski semua terasa melelahkan dan menyakitkan mereka tetap memilih untuk...