Lagu untuk chapter ini : 505 - Arctic Monkeys
DAVID'S POV
26 November 2019Aku mengedarkan pandangan ke sekeliling kota Welwyn di wilayah Hertfordshire, tanah kelahiranku. Tempat dimana aku menghabiskan masa kecil dengan banyak kenangan buruk. Delapan, hampir sembilan tahun aku meninggalkannya dan nggak kusangka aku menginjakkan kaki di sini lagi, bersama ayah.
Yah, aku tahu kalian berpikir kenapa aku memutuskan pergi bersama ayah padahal jelas-jelas pria itu pernah mencoba melenyapkanku dari dunia ini.
You'll find out why.
Banyak yang berubah. Kota kecil ini kini mulai ramai dengan banyak bangunan baru dan semuanya nampak seragam. Kota ini seperti kota dengan bangunan yang didominasi warna coklat bata. Pohon-pohon mengering dan orang-orang berpakaian tebal mengingat ini adalah penghujung bulan november.
Karena sudah lama meninggalkan Inggris, aku harus beradaptasi kembali dengan udara dingin. Jaket hoodie yang kugunakan nggak cukup tebal untuk menghangatkan tubuhku. What a fuck up way to coming home on November.
Lima belas menit kemudian, taksi yang kami tumpangi berhenti di depan sebuah rumah sederhana berwarna putih dengan halaman yang dipenuhi pohon dan tanaman-tanaman yang nampak nggak terawat, dan sebagian di antaranya sudah gundul karena udara dingin. Ayah memberiku kode untuk memberi sejumlah uang pada supir taksi itu. Aku mendengus kesal, memberikan uang padanya dan menyuruh orang itu mengambil kembaliannya.
Ayahku nggak pernah berubah. Kini dia bangkrut, bahkan aku harus membayar biaya taksi. I can tell by the look of this small house.
"Aku sudah menghabiskan banyak uang untuk terbang ke Bali. Ingat?" Ayah menatapku dengan satu alis terangkat, mengerti alasan kenapa raut wajahku berubah kesal. Aku mendengus, bergegas membantunya mengangkat koper yang ada di bagasi dan kamipun masuk ke dalam rumah itu.
Seorang wanita yang bisa dikatakan nggak muda, tapi juga nggak terlalu tua menyambut kami. Dia mengenakan track suit berwarna abu-abu untuk musim dingin. Mata wanita itu terlihat lelah, rambut pirangnya sedikit berantakan. Aku bisa melihat tumpukan berkas di atas meja ruang tamu dan dua botol liquor.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love, Hate, Future, and Past
RomanceTrauma dan luka membentuk kepribadiannya menjadi emosional, kasar, dan tertutup. Tapi bagaimanapun, David tetaplah manusia dengan hati. Seorang gadis lugu yang menjadi korban hubungan abusive, mampu mengobrak-abrik hatinya yang terus berusaha menya...