Lagu untuk chapter ini : James Arthur - impossible
Malam itu benar-benar....
Entahlah. Aku nggak tahu harus bereaksi seperti apa. Ini sudah diluar batas. Aku seperti kehilangan privasi***
"Kau?!" Aku membelalakkan mata menatapnya. Dan dia pun seketika merasakan reaksi nggak suka dariku. Matanya beralih dariku menuju ke sembarang arah.
"What the hell is this mom?!" Aku menatap ibuku dan menuntut penjelasan darinya.
"Kupikir kau akan senang dengan keberadaan temanmu disini. Aku sengaja mengundangnya." Jawab ibuku santai, sementara Hadi hanya menatapku penuh arti. Aku melempar tatapan tajam padanya begitu menyadarinya. "Apa yang kau lihat? Kau juga merencanakan ini semua bersama ibu? What the hell!"
Pria itu nggak memberikan pembelaan sedikitpun. Dia hanya menatap Sandra dengan rasa bersalah karena harus menyaksikan drama keluarga.
"Bukankah sudah kukatakan padamu berhenti berhubungan dengan ibuku? Bagian mana dari kalimatku yang tidak kau pahami, Sandra?!" Aku beralih menatapnya, gadis itu kelagapan, seolah kehabisan kata untuk menjawab. Aku tersenyum kecut menatap mereka bertiga bergantian. Asisten rumah tangga Hadi pun segera meninggalkan ruangan karena menyadari ini keberadaan mereka disini tidaklah tepat.
"Lupakan. Lanjutkan saja acara kalian. Aku pergi." Segera, aku melangkahkan kaki meninggalkan rumah besar itu.
Aku nggak bisa memahami apa yang dipikirkan ibu ketika mengundang gadis itu datang kesini! Sudah kujelaskan bahwa aku dan Sandra bukanlah sepasang kekasih namun dia tetap bersikukuh dengan asumsinya. Dia benar-benar berusaha untuk merubahku, bahkan dengan memanfaatkan gadis itu. Benar begitu, kan?! Apa aku salah?
Aku mendengar langkah kaki cepat yang berjalan mendekatiku. Sebelum orang itu bicara aku menoleh cepat padanya, melemparkan tatapan tajam. "Kau mau apa?!" Bentakku. Aku cukup tahu langkah itu berasal dari Sandra.
"Kalau kau tidak suka aku berada disini, aku bisa pergi. Tapi tolong hargai keluargamu. Aku hanya memenuhi undangan ibumu tapi jika itu justru merusak suasana, aku minta maaf." Katanya lemah.
Aku menepuk bahu gadis itu yang langsung membuatnya tersentak mundur. "Kau tahu Sandra? Sifat lugumu itu sangat menyebalkan. Seharusnya kau tahu saat aku menyuruhmu berhenti berhubungan dengan ibu bahwa hubungan kami nggak baik. Aku nggak mau oramg asing sepertimu terlalu dekat dengan keluargaku. God, please! Kau tahu hidupku sudah cukup rumit. Jangan membuatnya lebih rumit dengan kehadiranmu ditengah kami.""Aku minta maaf. Aku tahu, hanya saja aku-"
"Kau apa?!" Bentakku.
"Aku nggak tahu kalau ternyata kau akan ikut, David! Aku bahkan nggak tahu ibumu dan Pak Hadi adalah pasangan! Aku nggak pernah sedikitpun mengira bahwa ternyata dia adalah ayah-"
"Dia bukan ayahku! Dan aku bersumpah nggak akan pernah mengakuinya sebagai ayah. " Aku memutar tubuh, melanjutkan langkahku untuk pergi dari rumah itu namun Sandra bersikeras mengikutiku.
"David aku bersumpah aku nggak tahu soal ini!" Katanya membela diri.
"Nggak masalah jika kau tahu atau tidak. Sekarang kau melihat faktanya. Berhenti terlibat lebih jauh dengan keluargaku. Katakan saja kau tidak bisa meneruskan pekerjaanmu di sekolah milik Hadi dan cari pekerjaan lain!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love, Hate, Future, and Past
RomanceTrauma dan luka membentuk kepribadiannya menjadi emosional, kasar, dan tertutup. Tapi bagaimanapun, David tetaplah manusia dengan hati. Seorang gadis lugu yang menjadi korban hubungan abusive, mampu mengobrak-abrik hatinya yang terus berusaha menya...