Chapter 2

3.6K 66 0
                                    

Kenapa cinta harus terhalang dengan materi, cinta ini harus lepas akan hal itu.

Selamat membaca gues

Mina menghubungi Alfred untuk bertemu malam ini, membicarakan suatu hal yang pasti membuat pasangan nya sakit. Tapi ia harus lakukan demi semua nya, dan keluarga nya akan baik baik saja.

Mega yang menyuruh nya, agar semua lancar dalam masa penyembuhan Suami nya.

Tepat Mina sudah menetap di meja cafe yang ia tepati. Menunggu AL dengan kecemasan, beberapa lama ia menunggu AL datang dengan senyuman.

AL datang menyambut dengan sapaan, dan saling bercipaka cipiki disana. AL menarik kursi untuk duduk, mata nya tak melepaskan pandangan dari wanita yang dia cintai, tapi pandangan nya harus terganggu oleh wajah sedih dari Mina.

Tapi, AL langsung memberikan sebuah kotak kecil untuk Mina.

" Padahal kemarin kita baru ketemu dan sekarang, kamu ngajak ketemu lagi. Kamu rindu ya sama aku " Memandangi Mina dengan senyum simpul nya.

Mina tetap diam, ia memikirkan akan sesuatu yang ingin ia sampai kan.

" Ini buat kamu " Mengeluar kan kotak kecil berwarna merah dan memberikan nya kepada Mina.

" Ini apa? " Tanya nya bingung.

" Buka dong " Pinta AL.

Mina pun langsung membuka kotak kecil itu, dan ia terkejut dengan hadiah kalung berinisal A dan M.

" Hiss.. AL "

" Aku pakein ya " AL langsung mengambil kalung itu, dan berdiri melangkah ke belakang tubuh Mina, meyibah kan rambut yang tergerai lalu, mengalungkan kalung yang ia berikan.

" Jangan buat aku semakin bersalah AL " Bathin Mina.

AL kembali di kursi duduk nya, memandangi kembali Mina. Yang terlihat sangat cantik memakai hadiah yang ia berikan. Tapi, Mina masih saja sedih.

" Gimana, kamu suka kan ? "

" Suka " Ucap nya singkat, datar.

" Tapi, kamu kayak nya ngga suka gitu, maaf aku baru bisa kasih itu buat kamu "

" Aku suka kok " Mina langsung, menggenggam tangan AL. Menghela nafas lalu.  

" Sama aku " Goda AL.

" AL. Aku mau nikah? " Cetus Mina, membuat senyum an AL terhenti.

" Aku belum siap, Sayang. Nanti, ya " Jawab AL merasa dirinya yang di ajak menikah.

" Bukan sama kamu AL "

" APA, Bukan sama aku " AL kaget mendengar kalimat itu, mata nya melotot tajam.

Mina dengan bersalah, " Ia bukan kamu, aku di jodohin sama teman anak Mama aku AL "

" Tapi, kenapa kamu mau? Kamu tau aku mencintai kamu Mina "

" Ya tapi,- "

" Tapi apa, aku miskin. Tunggu, aku. Sampai aku sukses, kamu kan udah janji mau menemani aku dari nol. Tapi kamu menerima itu "

" Ngga ada pilihan lain AL, kamu tau kan Papa aku. Koma di rumah sakit, dan kami membutuhkan banyak dana"

" Aku ngga bisa terima, bagaimana bisa terima melihat wanita yang aku cintai harus. Menikah dengan pria lain, apapun itu alasan nya " Ucap AL, langsung bangkit dari tempat duduk nya.

AL yang tidak terima akan hal ini, ia pun langsung pergi meninggalkan Mina. Dengan, menahan sakit yang begitu mendalam.

Mina mengejar nya, " AL TUNGGU " Teriak Mina.

Tapi, AL tidak mau mendengar, melangkah kan kaki dengan cepat. Tapi, Mina Terus mengejar nya.

" Yaudah kamu menikah sana jangan mengajar ku " Usir AL, dengan menahan sedih nya.

Namun, Mina langsung menarik tangan AL.

" Kamu mau bawa aku kemana? "

" Diam lah, mana kunci mobil kamu " Pinta Mina, AL langsung memberikan nya. Mereka pun masuk ke dalam mobil lalu Mina yang menyetir mobil nya.

AL tidak tau akan mau di bawa kemana oleh Mina, mungkin dia akan membawa dirinya kabur. AL mencecar pertanyaan akan dirinya akan di bawa kemana. Tapi, Mina diam berfokus mengendari mobil.

Next

He Is Mine not yours (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang