Nita merasa tertegun dengan kalimat tulus seorang aunty kepada keponakan nya. Nita juga berfikiran sangat bersalah, jika dia meminta lebih lagi soal hubungan pembuktian ini.
" Ia sorry, aku ngga tau. Yang kamu ketahui aku tulus, untuk cinta sama keponakan kamu. Ia aku berkaca dan berfikir dengan ucapan kamu, emang sih agak sedikit riskan tapi aku tulus kok " Nita sambil mengambil tissue di atas meja, dan memberikan nya kepada Nacita yang sudah terlihat basah di sekitar wajah nya.
" Kalo kamu bukan sahabat aku, pasti ngga akan aku izinin " Sambil menggeleng dan mengelap ingus yang gak sengaja keluar.
Nita meringis jijik, sambil ia mengeguk jus jeruk yang sedari tadi berdiam diri di atas meja. Padahal bulir bulir itu sangat menggoda perhatian tapi itu di acuh kan begitu saja dan Nita menyadari bahwa jus jeruk itu perlu di nikmati, bukan cuma AL doang.
Hening sebentar, Nacita membutuhkan proses untuk menghilangkan rasa sedih nya, karena kali ini berbicara soal hati.
" Gimana maaf, kalo aku semisal nya cinta sama dia, dan dia sama aku. Kamu ngizinin ngga? " Nita masih bersikekeh , ketika ia melihat sahabat nya sudah terasa baikan akan rasa haru nya. Ia langsung menanyakan kemungkinan dirinya bersama dengan AL.
Nacita menghela nafas, " Ntar aku minum dulu, haus " Ia meminum jus jeruk yang mulai memancing perhatian agar cepat untuk di nikmati.
Setelah, itu ia meletakan gelas yang berisi jus jeruk itu. Sampai habis loh, dan dia langsung bersendawa.
" Haus sissttt " Celetuk Nita, melihat Nacita menenggak habis minuman nya.
" Aku izinin, kalo dia emang cinta sama kamu ya. Tapi, aku mematahkan amsumsi kamu ya, pasti kamu berfikiran kamu cantik kamu punya body yaaa aduhai ya. Tapi, AL menjalanin hubungan itu karena hati dia dan dia memakai perasaan. Sungguh. Secantik apa pun kamu, seseksi apapun kamu. kalo di pikiran nya dan hati nya tidak felling. Ya buat apa gitu, seperti angin lalu " Nacita menjelaskan panjang lebar, pertanyaan Nita.
" Okey, tapi aku boleh dong berusaha untuk mendapatkan AL ? " Nita masih berharap, ia udah terlanjur main hati dengan AL tentang hubungan pembuktian ini.
" Boleh, silahkan. Aku sayang AL dan aku sayang sama kamu, sahabat ku " Nacita menggerutkan senyum nya.
Nita langsung memeluk sahabat nya, Nita pun merasa sedih, mendengar cerita sahabat nya. Mengusap rambut, beberapa menit setelah itu melepaskan pelukan nya.
" Aku boleh tanya lagi, ngga? Kalo tipe wanita seperti apa yang AL ingin
kan?!! " Tanya Nita, sedikit agak dilay di setiap kata." Seperti aku " Nacita langsung menjawab dengan cepat.
" Masa ia sih " Nita sedikit tak percaya.
" Ia soal nya pertanyaan kamu itu, pernah aku tanyain ke AL nya langsung. Aku juga agak percaya kalo tipe wanita AL kek aku. Dia bilang gini ' aku pengen cewe itu kek tante, andai tante bisa aku duplikat menjadi pasangan aku. Pasti aku beruntung banget tante ' . Aku ngga nyangka loh sama ponakan aku yang mau pasangan yang mirip aku, liat suami aku ngga bersyukur coba. Ngeliat in kamu segitu nya, sampai netes netes air liur nya "
" Aku mau jadi kayak kamu deh, ajarin ia " Nita memohon, dan memelas.
" Jadi diri sendiri aja kalik " Cetus Nacita sengak, dan terlihat sangat sombong.
" Ih ngga mau nanti AL ngga suka sama aku " Nita berdecak
" Eh tapi gimana tadi malam " Nacita langsung mengubah topik dia kepo, tentang kejadian semalam. Yang sedang menimpa AL dan sahabat nya.
" Mantap bund, " Nita langsung mengacung kan jempol, dan tersenyum malu.
" Abis berapa ronde nih? " Tanya Nacita dengan suara lembut.
" 3 ronde ajah " Nita menjawab dengan malu malu.
" Whaaat.. kok cuma tiga dong sih " Nacita tergejut, masa malam pertama mereka tiga ronde aja.
" 3 ronde aja udah bikin muncrat muncrat sistt "
" Kamu apa dia yang muncrat muncrat ? "
" Ia barengan, awal nya dia itu keluar duluan ketika aku pegang batang senjata nya. Eeehhh abis dari situ habis aku "
" Kek semacam mesin di sel gitu yah "
" Ekeeeeh " Nita mengangguk, dengan diiringi lidah yang didik.
******
AL tiba tiba datang, mereka berdua tak menyadari kedatangan AL.
" Ehh kalian lagi nyeritain aku ya " Ucapan AL membuat kedua wanita itu kaget, langsung memegang dada nya.
" AL bikin shock jantung aja tau ngga" Oceh Nacita.
" Ia sama " Saut Nita.
" Halah lebay, Tan aku makan ya " AL meminta izin makan.
" Ia ambil tinggal ambil, makanan nya di tuduk saji buka aja di meja makan " Ucap Nacita memberi tau, nada yang di lontar kan lumayan kencang karena ruangan berbeda.
AL menjalan kan luncuran nasi dan beserta lauk pauk nya, makan di meja makan.
" Aku makan juga ya " Nita langsung berdiri, Nacita memukul bokong sahabat nya itu. Yang terlihat sangat centil.
" Au sakit tauk " Nita mengusap ngusap bokong nya.
" Bokong kamu semok banget, gemes aku "
****" Eh makan juga? " Tanya AL, melihat Nita membawa sepiring nasi dan ingin mengambul lauk pauk di hadapan AL.
" Heheh ia laper soal nya " Jawab Nita sambil cengegesan.
" Emang wanita seperti kamu punya rasa laper ya ? "
" Ia dong kan aku manusia "
" Owh, kirain bidadari " Goda AL, membuat Nita tersipu malu, lalu berdecak greget.
" Iiih kamu bisa aja nih, gombal nya receh "
" Gak gombal real tauk "
Nita seperti salah tingkah, di buat nya.
" Jangan ngeliatin aku terus dong, aku ngga fokus nih makan nya " Tegur Nita, ketika ia milirik ke arah AL. AL terus memandangi nya.
" Ia soal nya, kamu indah sih " Goda AL lagi.
" Naci, ponakan kamu nih nakal godain aku mulu " Panggil Nita kepada Naci, yang sedang di dapur.
" Ia jewer aja kuping nya " Saut Nacita.
" Ia udah deh pada di jewer aku ngga ngeliatin kamu lagi "
" Ia jangan dong, gpp kok kamu ngeliatin aku rela "
Nita menolak jika AL berhenti memandangi nya. Nita menelan makanan nya perlahan.
Hening.. Hanya ada suara piring bergesakan dengan sendok saja di ruangan itu.
" Nanti gimana, lanjut kan? " Tanya Nita dengan lembut.
" Tapi, jangan di rumah aku ya. Aku ngga mau kalo suami aku sampe tergoda sama kamu, mending di mana gitu " Saut Nacita di belakang mereka. Langsung menolak jika, Nita dan AL Bersinambungan di rumah nya.
Next
KAMU SEDANG MEMBACA
He Is Mine not yours (END)
RomanceCerita mengandung unsur dewasa mengenai sebuah cinta.. Yang tidak cukup umur memohon maaf jangan membaca cerita ini. Bermula, ketika Gennita Margaretha di madu karena tidak bisa memberikan keturunan bagi suami nya. Ia di tuduh oleh mertua nya tidak...