Chapter 27

2.1K 38 0
                                    

" Ia tenang aja, ngga akan kok " Nita mengacung kan tangan nya.

" Emang kenapa dengan Om? " Tanya AL penasaran.

" Ia biasa lah Om kamu mata keranjang " Jawab Nacita, mendengus malas.

AL malah tertawa, " Wajar lah tan, jadi istri kedua aja kamu. Nit ? " Ledek AL kepada Nita, kedua wanita ini berdecak kesal.

" Iiih bisa ke banting aku " Cetus Nacita, merasa kurang percaya diri.

" Hahaha ia jangan lah, mending jadi istri kamu "

AL mengerutkan dahi, kaget membuat nya memundur kan kepala.

Setelah makan AL, mengambil tas untuk pulang kerumah nya.

" Mau kemana kamu? " Tanya Nita, melihat AL yang mau pergi.

" Aku mau pulang, tan aku pulang ya " AL pamit pada Nacita, yang sedang menyuapi anak anak nya makanan.

" Ia hati hati ya "

" Aku ikut boleh??? " Pinta Nita, untuk ikut bersama dengan AL dengan ia merangkul tangan AL .

" Ngga usah ngapain? " Tolak AL.

" Ikut ya ikut plis " Nita merengek seperti anak, yang ingin ikut ketika orang tua nya akan pergi.

" Yaudah yuk "

" Makasiiiih " Nita berdecak.

" Sistt aku pulang ya, sama AL " Pamit Nita.

Mereka berdua pun berjalan, pulang dengan Beriringan membawa mobil yang berbeda. Nita mengikuti dari belakang mobil AL.

Sesampai nya di rumah AL Nita, langsung melangkah dan meraih tangan AL dengan mesra. Ia langsung merangkul, membuat AL sedikit sungkan tapi ia harus lakukan.

AL membuka pintu nya, " Ini rumah aku, ia rumah peninggalan kedua orang tua aku " AL memperkenal kan isi rumah nya, yang tampak gelap tak ada lampu yang menerangi nya.

Mata Nita, mengamati area ruangan AL yang tampak sepi tak ada satu pun orang yang berada di rumah nya.

" Kamu tinggal sendiri? " Tanya Nita, sedikit penasaran dan berjalan mengikuti AL yang sedang mencari tombol lampu yang menempel di dinding.

" Ya aku sendiri disini " Jawab AL tertuduk di sofa ruang tamu nya. Sambil melepaskan kancing kemeja nya, dan membuka nya AL sekarang memakai kaos warna hitam.

" Kamu mandiri ya, terus kamu kerja cuma dari hasil ngamen gitu? "

" Emm ngga sih, aku punya usaha kecil kecil an sebuah kedai kopi gitu, lumayan lah untuk biaya kuliah dan lain sebagai nya " Jelas AL, AL melangkah ke dapur untuk mengambil minuman, kalengan.

" Yah minuman nya abis " Gumam AL setelah membuka pintu kulkas tak ada minuman satu pun.

Nita yang mengukuti nya, merasa kasian melihat AL dan berniat untuk membelikan dan memenuhi kebutuhan AL Nita melihat bahan persedian makanan pun tidak tersedia di dalam kulkas itu.

Ia mengeluarkan sejumlah uang yang lumayan cukup besar, " Ini buat kamu" Memberikan uang itu kepada AL.

AL menetap kaget, " Buat apa? Ngga usah " AL tertawa kecil " Aku masih bisa hidup kok " Tolak AL.

" Ia ngga, aku tau! Buat kebutuhan kamu hitung hitung buat kamu yang udah nolongin aku " Paksa Nita, membuat AL merasa tersinggung.

" Aku mau menolong kamu karena aku mau bantu tante aku ya, aku ngga butuh uang meskipun aku hidup dalam kesederhanaan. Aku tersinggung kamu nyangka aku, cuma gigolo gitu " AL berdecak kesal. Merasa dirinya cuma di anggap gigola dan berharap uang dari tante tante yang dia tolong.

" Bukan itu maksud aku, AL aku nolong kamu aja. Plis terima ya "

" Mending kamu pergi dari rumah aku kalo kamu terus maksa aku " Bentak AL, membuat Nita sontak kaget dengan usiran yang di layangkan oleh AL.

" Jangan marah dong, ia udah aku ngga akan kasih kamu uang tapi kamu jangan marah ya sama aku. Maaf " Nita memelas, melihat AL yang tampak gusar kesal.

AL menghela nafas kasar, " Emang, hidup itu butuh uang, tapi tampa uang kita bisa bahagia kok "

Perkataan AL membuat Nita semakin yakin jika AL adalah pria yang baik. AL berdiri dan melangkah ke kamar mandi, mengambil handuk.

Nita masih terduduk, " Kamu mau kemana? "

" Aku mau mandi, bau dari semalam belum mandi " Jawab AL, masuk ke dalam kamar mandi di samping dapur.

" Iiiih joooorroook " Teriaak Nita.

********

Nita bergegas membuka garansi mobil nya, mengambil helai pakaian berupa rok mini dan juga tank top. Ia melangkah ke sebuah ruangan dan memakai nya, Nita melihat dapur yang berantakan membuat hati nya tergerak dan melangkah untuk membersihkan nya.

AL masih mandi, dalam kondisi sangat menikmati kehidupan nya. Meskipun ia merasa ini hal yang tabu, dan merasa ngga wajar, wanita seseksi Nita di biarkan begitu saja lalu di fitnah.

AL membuka pintu kamar mandi, ia sudah memakai celana pendek. Membersihkan tubuh nya, yang masih basah

AL melirik ke arah dapur, melihat Nita sedang membersihkan dapur nya. Sesekali menyibah kan rambut yang tergerai indah. AL mulai tergoda melihat Nita begitu sangat Seksi, melenggak lenggokan bokong nya, kekiri dan kanan.

Membuat AL ingin mendekat, AL pun melangkah kan kaki nya ke arah wanita seksi di dapur nya itu.

AL langsung mendekap Nita dari belakang, mengalungkan tangannya dan mengigit kuping Nita kecil.

" Aargghh sayang, bikin kaget aja " Gumam Nita, menyeringai geli.

" Kamu begitu sangat seksi, aku tergoda tau ngga!! " AL langsung menjawab jujur di dalam pikiran nya.

Nita membalikan badan nya, menatap AL dan mengalungkan tangan nya di leher AL. AL memegang pinggul Nita.

Nita tersenyum, begitu juga dengan AL.

" Bukan nya, kamu ngga suka ya liat cwek seksi "

" Aku suka kok, tapi cuma aku yang liat. Besok kalo kamu, ketemu sama aku kamu pake daster ya " Pinta AL.

Nita mengerutkan dahi, " What buat apa, pake ginian aja kamu udah tergoda!! "

" Ia emang aku tergoda, kalo pake daster kan minimalisir buat orang lain menikmati tubuh kamu. Pake daster juga kan, kalo aku minta main langsung naikin, kamu ngga usah pake celana dalam langsung masuk gitu " Pinta AL dan alasan nya.

" Iiih nakal, " Mencolek hidung AL.
" Aku akan turutin kemauan kamu sayang " Ucap Nita dengan lembut nya.

Next

He Is Mine not yours (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang