Chapter 13

2.6K 51 0
                                    

Mega yang tercengang melihat pusat bercak tanda merah di leher anak nya, ia tidak mau jika menantu nya menaruh rasa curiga. Langsung menggapai tangan Mina, dan langsung menarik tangan nya jauh dari pandang  Hans. Hans tidak menggubris karena ada panggilan telepon dari ponsel nya.

" Ada apasih Ma, sakit tau di tarik tarik " Mina meringis kesakitan, dengan tarikan tangan dari Mega.

" Kamu gimana sih, liat " Mega langsung memberikan cermin untuk Mina berkaca.

" Astaga... Maaf lupa ngapus " Mina langsung berlari menuju ke kamar mandi.

Mega menghela nafas sabar, melihat tingkah laku anak nya. Yang di peringatkan bermain cantik, malah hampir blunder.

" La Mina tadi kenapa Ma? " Tanya Hans, menaruh ponsel di saku celana.

" Mina ke toilet, ke belet katanya " Jawab Mega, dengan menetralisir keadaan.

" Ooo " Tanggap singkat, Hans.

Sekitar beberapa menit Mina sudah membersihkan tanda yang di buat oleh AL. Dan melangkah menuju ke kamar pasien.

" Mas kamu ngapain disini? " Tanya Mina datar.

" Emang ngga boleh ya " Jawab Hans santay.

" Boleh aja sih tapi,- "

" Tapi apa, kan Papa mu Papa ku juga"

Seketika, Mina membuang wajah nya dan mual mual. Mendengar perkataan pria dewasa itu.

" Kamu kenapa? " Tanya Hans heran.

" Ngga, gpp " Jawab Mina sedikit kikuk.

*****


AL yang sudah sampai di depan rumah, Nacita. Harus menelan ludah ketika, Nacita sedang merawat tanaman hias nya ia sedang menungging kan pinggul nya.

Membuat Mata AL seakan membulat dan senjata nya menegak tegang melihat pemandangan indah di depan mata nya.

" Astaga AL, tahan " Bathin AL

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Astaga AL, tahan " Bathin AL. Mungkin, AL masih terpengaruh efek bercinta tidak jadi dengan Mina tadi. Mangkanya senjata tumpul nya cepat sekali menegak.

Nacita yang menyadari AL di belakang tubuh nya, ia pun membalikan badan nya, dengan posisi tubuh stabil berdiri.

" Hei, kamu udah datang AL " Sapa Nacita melempar senyuman nya.

" Udah tan " Ucap AL kikuk.

" Ayo masuk, Tante udah nyiapain makanan buat kamu? " Ajak Nacita, langsung merangkul tangan AL.

AL tidak berkutik, dan mencoba menyatabil lan tubuh nya, yang sudah terlihat sangat nafsu itu, dengan sedikit senggolan tangan AL menyentuh payudara Nacita nampa bra itu.

" Tahan AL, dia tante mu " Bathin AL lagi.

Ketika, mereka ingin masuk ke dalam rrumah,di sambut oleh dua ponakan nya dan satu OM AL yaitu suami Nacita.

" Hei, AL kapan datang? " Tanya Bara, kepada keponakan nya itu.

Bara pun tak masalah jika Nacita merangkul tangan keponakan nya itu. Karena sadari kecil Nacita lah yang mengurus AL ketika ibu AL sakit sakitan.

" Baru Om, Om mau kemana nih? " Tanya AL melihat Bara memakai setelan jas kantor nya.

" Ia biasa la, mau kerja " Jawab Bara.

" Kok kerja siang siang sih ? " Tanya AL heran.

" Ia Om mampir ke rumah untuk makan siang, susah memang makan di luar "

" Soal nya makanan tante enak kan "

" Ah kamu bisa aja " Nacita tersipu malu sampai sampai, mendorong tubuh AL. Hampir masuk ke dalam selokan.

" Eh Mama " Tegur Bara.

" Hehehe Maaf AL " Nacita cengengesan.

" Ia santay tan, eh ada kalian !! " Sapa AL, melihat kedua ponakan muncul.

Sedangkan Nacita mengantarkan suami nya keluar dari rumah.

" Hei Om, " Sapa Kedua penokan nya yaitu, Milka 6 tahun, Jodiee 4 tahun.

" Nih Om, ada sesuatu buat kamu " AL mengeluarkan dua buah cokelat batangan untuk, kedua ponakan nya.

" Ih makasih Om Milka suka banget deh " Decak bahagia Milka.

" Mama nya ngga nih " Saut Nacita, meminta juga cokelat yang di beri AL untuk kedua anak nya.

" Barengan sama Milka " Celetuk AL.

" Ih ngga mau, Mama beli aja cendili " Tolak Milka langsung kabur masuk ke dalam kamar.

AL dan Nacita pun masuk ke dalam rumah, AL masih bertanya tanya dengan hal Urgen yang di sampai kan oleh Tante nya ini. Dan ia sedikit menetralisir keadaan tubuh nya, ia tak berani melirik ke arah tubuh Nacita yang terlihat sangat seksi sekali itu.

Next

He Is Mine not yours (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang