Chapter 4

3.3K 54 0
                                    

Mereka pun tidak melanjutkan kegiatan bercinta nya.

AL Bangkit dari atas ranjang, untuk mengambil tissue setelah itu ia kembali lagi. Dan mengelap Vagina yang menetes kan darah kesucian itu.

" Ngga perlu AL " Tolak Mina, mendongakan kepala nya.

Tapi, AL tetap mengusap ngusap tissue itu. Hingga darah nya tidak keluar lagi.

Lalu, setelah itu kembali memeluk Mina dari tidur nya.

" Kamu gpp kan aku tinggal nikah? "

AL menelan ludah.

" Kamu mikir aja "

" AL walaupun aku udah nikah, kamu tetap bisa milikin aku "

" Sungguh " Memeluk erat.

Mina melirik ke wajah AL yang hinggap di telinga nya.

" Sungguh, karena sebuah cinta itu tidak harus memiliki atau terikat apapun karena cinta kita terus mekar hingga kapan pun "

AL tersenyum. Lalu menindih kembali tubuh Mina untuk melanjutkan aktifitas nya Mina pasrah dan mengangguk ketika AL meminta nya lagi. Menusuk kembali pennis nya ke dalam Vagina yang sudah kering.

" Aaaah ssst " Desah Mina.

Mina melepaskan lumatan ketika.

Dering telepon membuyarkan romance mereka, dering telepon ini muncul memulai ponsel.

" Ssst AL jangan bersuara " Pinta Mina, mengatur nafas beberapa detik lalu mengangkat telepon itu.

Ternyata telepon itu dari ibu nya.

" Hallo Ma ada apa? "

" Sssst aaau AL diam dulu " AL yang bandel malah justru mempercepat gerakan membuat Mina mendesah karena nya.

" Mama mohon kamu pulang, karena ada calon suami kamu " Pinta Mega dengan memaksa karena mendengar desahan serta hentakan benturun suara alat kelamin disana.

" Au sttss i-a Ma "
Mega langsung mematikan sambungan telepon itu.

" Astaga Mina kamu " Bathin Mega terkejut dengan yang di buat oleh anak nya di balik telepon sana. Ia menutupi terkejutan nya, melangkah menemui besan serta calon menantu nya.

" Ia Mina akan segera pulang " Kata Mega kepada mereka.

" Baik lah akan kami tunggu "

" Emang Mina kemana Tan? " Tanya Hans penasaran.

" Dia lagi ada urusan, sama teman nya. Dan dia akan segera pulang  " Jawab Mega dengan santay.

****

Sedangkan, AL terus memompa pinggul nya menhentak Pennis nya keluar masuk ke dalam Vagina kekasih nya.

" Stooop AL aaaaaah " Pekik Mina, meminta permainan di hentikan.

" Sebentar lagi sayang " Cetus AL

Dan lagi lagi AL menumpahkan larva hangat nya, Mina mengatur nafas nya dan setelah itu ia pergi meninggalkan AL.

" Aku harus pergi AL "

" NO "

" PLIS. Kita akan ketemu lagi " Mina memohon 🙏 .

" Aku anter "

" No, kamu tetap disini. Tapi, aku pinjem mobil kamu "

AL mengangguk, lalu Mina merapihkan pakaian nya. Ke kamar mandi.

" Yah " Menunjukan gaun nya sobek, dan ada noda darah.

" Ya pake, dulu pakian aku sayang " AL memberikan arahan untuk Mina memakai pakaian nya.

" Boleh "

" Boleh dong "

Setelah mendapatkan izin Mina langsung melangkah ke lemari AL. Membuka kedua pintu Lemari.

" Jangan di acak acak ya " Tegur AL

" Ia ya, belum aja ngambil "

Mina pun mengambil, celana jeans sobek sobek dan juga koas hitam bermotif kotak kotak.

" Aku minjem ini ya " Mina menunjukan, pakaian yang akan di pinjem.

" Ia tapi pulangin ia "

" Ia say-ang " Mina berdecak greget.

Mina pun memakai, setelan pakaian yang ia akan gunakan itu. WOW tomboy sekali.

AL yang melihat nya tertawa terbahak bahak  mengejek Mina.

" Kamu kayak anggota Depkoletor hhahaha "

" Terus aja " Mina melancarkan serangan mencubit AL yang mengejek nya.

Hingga dering telepon membuyar kan kembali.

Membuat Mina berhenti melancarkan serangan nya, " Aku pinjem ini ya " Melihat ada topi yang tergantung, di cantelan.

AL mengangguk, " Aku pergi dulu, Much " Memberikan kecupan lalu menutup pintu dan berlalu pergi meninggal kan AL.

****

Dirumah Mina, Sherly dan Hans sudah menunggu terlalu lama memutuskan untuk memberi pesan saja kepada ibu Mina tentang, acara pernikahan nya besok. Tapi, ketika mereka ingin melangkah pergi. Mina datang.

Hans yang melihat Mina berdecak kagum. Melihat wanita, bernampilan dengan memakai celana jeans bolong bolong dan koas bermotif tengkorak itu, serta topi berwarna hitam tercantel di atas kepala.

" Hei, selamat malam. Maaf sedikit telan. Tadi teman aku, mengalami musibah " Sapa Mina, memberi tau.

Hans tidak berhenti henti nya memandangi wanita yang di hadapan nya. " Kenapa dia membuat jantung ku berdenyut lebih kencang, kemarin dia sangat lah faminim kenapa justru sekarang astaga. Aku beruntung akan menikah dengan nya " Bathin Hans.

Mina menatap nya, " Ada apa pria ini, menatap ku seperti ini " Bathin Mina.

" Hans " Tegur Sherly membuat Hans kaget.

" Ia Ma " Ucap Hans kaget.

Sherly memberi kode, agar Hans berbicara soal pernikahan yang di lakukan oleh nya.

" Kita boleh ngobrol disana " Hans menujuk ke arah satu kursi panjang di depan perantaran rumah Mina.

Mina pun mengangguk dan berjalan ke arah Hans maksud, Sherly dan Mega hanya melihat dari kejauhan.

Next

He Is Mine not yours (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang