Chapter 6

2.9K 55 0
                                    

Hari ini pernikahan mereka di gelar, pernikahan di gelar dengan hikmat hanya ada keluarga terdekat yang di undang. Mina sudah sah menjadi istri dari Hans, meskipun sedih Mina harus kuat. Demi keluarga tercinta, yang membutuhkan dana buat pengobatan sang Ayah. Yang masih terbaring di rumah sakit.

Hans meminta izin kepada Ayah Mina di rumah sakit setelah itu melangsung kan pernikahannya.

Selesai pernikahan mereka Hans membawa Mina untuk tinggal di rumah nya.

" Ma, Mama ngga papa Mina tinggal bersama suami Mina " Tanya Mina dengan berat hati.

" Gpp sayang, yang terpenting kamu jaga diri baik baik ya " Jawab Mega sedikit berat hati.

" Jika Mama ingin tinggal bersama kami, silahkan " Ucap Hans kepada ibu mertua nya.

" Tidak Nak, Mama tinggal dirumah aja dan sambil mengurus Papa nya Mina " Tolak, Mega dengan mengutas senyuman nya.

Mina melepaskan gengaman pada ibu nya dan berlalu menuju ke mobil, pengantin. Di antar sopir mereka melaju ke rumah Hans.

Sedangkan, Nita menyiapkan barang barang nya di susun di koper besar yang akan di bawa oleh nya.

Ia menggeret koper ini keluar dari rumah, ketika sampai depan pintu keluar. Mata Mina langsung tertuju pada Nita, seorang wanita yang sangat sedih itu.

Hans yang kaget langsung menarik tangan Nita untuk berbicara Empat mata.

Mina yang melihat membiar kan nya karena, ibu mertua.

" Ayok Nak, kita masuk ke dalam " Ajak Ibu mertua, Mina pun mengikuti nya.

*****

" Kamu kenapa mau pergi dari rumah ini, tetap lah disini " Tanya Hans, sedikit merasa tak enak.

" Udah lah Mas, aku ngga mau ganggu kamu dengan istri baru kamu " Jawab Nita, menahan haru.

" Tapi, sayang kamu pergi kemana? "

" Aku mau pergi ke Apartemen, menenangkan diri "

Hans tertegun, mengambil tangan Nita. Lalu memandang, Nita manahan Air mata yang masih ia bendung.

" Kamu merasa sakit hati, aku menikah lagi? " Tanya Hans, membuat Nita mengalangin kan padangan.

" Wanita mana mas yang rela suami nya menikah lagi, ngga ada. Tapi, aku rela demi kamu dan ibu kamu. Semoga kalian bahagia. Aku pamit " Melepaskan genggaman nya, lalu berlalu dari hadapan Hans.

Hans semakin tak enak hati, melihat wanita yang ia cintai pergi meninggalkan nya.

Kedatangan Sherly membuyar kan penglihatan Hans ketika memandangi istrinya.

" Udah Hans, nikmatin hari hari kamu. Mommy yakin, Nita mengerti "

Hans memejam kan mata lalu, menghembus kan nafas kasar nya. Tak merespons tanggapan sang Ibu lalu berjalan masuk ke dalam rumah. Diikuti dengan Sherly di belakang nya.

Hans melihat area sekitar rumah nya, tidak ada Mina disana.

" Mana Mina Mom? " Tanya Hans bingung.

" Istri kamu di kamar gih sana samperin "

" Yaudah aku samperin dulu ya " Hans meninggalkan ibunya lalu berjalan menuju kamar pengantin.

****

Mina sesampai kamar, melihat bunga bertamburan membentuk hati. Di atas ranjang, ia menatap dengan ilfil.

" Andai saja, kita yang menikah AL " Bathin Mina, berharap jika pernikahan nya berlangsung bersama Afred tapi tuhan berkehendak lain

Mina menghidupkan ponsel nya, yang sedari tadi disita oleh Mega.

Ketika menghidupkan ponsel ada seutas pesan singkat dari AL.

" Cie yang udah nikah, semoga langgeng ya " Ketik AL.

" Apansih, sayang aku ngga mungkin bisa langgeng kalo aku menikah ngga sama kamu " Jawab Mina ketikan AL

" Kamu udah makan belum ? " Tanya mina dalam ketikan nya.

" Aku belum makan, kalo minum udah"

" Kenapa belum makan nanti kamu sakit loh " Ketik Mina khawatir.

" Aku sakit, karena kamu "

" Kok gitu, aku merasa bersalah nih "

" Udah kamu jangan merasa bersalah, ini juga kan untuk perjuangan kamu sebagai anak yang berbakti " Ketik AL


Membuat Mina tersenyum, membaca ketikan dari AL.

*******

Hans tiba tiba membuka pintu, melihat Mina yang terfokus pada ponsel nya. Seakan merasa curiga, ketika Mina membaca ponsel sambil senyum senyum sendiri.

Menghiraukan Hans, yang sudah berada di dalam kamar bersama Mina.

" Chat dari siapa? Kayak fokus banget suami nya datang aja ga dianggap " Cetus Hans, membuat Mina kaget dan langsung menaruh ponsel.

Lalu, melangkah dan duduk bersandingan dengan Hans.

" Ya dari temen temen, yang mengucapkan selamat atas pernikahan ku " Tersenyum simpul.

Hans memandangan Mina, penuh cinta. Menggenggam tangan nya. Lalu, maju kan wajah nya untuk mencium bibir Mina. Mina hanya berharap pasrah.

Ketukan pintu membuyar kan keinginan Hans mengucup Bibir istri baru nya itu.

Mina yang mendengar langsung berdiri, melangkah dan membuka kan pintu.

" He'eh Mommy, ada apa? " Tanya Mina, mendelik di balik pintu.

" Mommy ganggu aja " Saut Hans sedikit kecewa, satu jari saja jarak bibir kedua nya menempel tapi ibu nya ini malah membuyar kan rencana itu.

Sherly yang membawa sebuah gelas. Dengan air pekat berwarna seperti teh.

" Ini loh buat kamu, Hans . Supaya kamu kuat malam pertama nya? " Sherly menjulur kan tangan untuk memberikan sebuah gelas itu, Mina pun langsung mengambil gelas itu.

" Makasih Mom " Dengan senyum lebar.

" Yaudah sana lanjutin, Mommy mau istrahat dulu " Sherly pun setelah memberikan ramuan nya, berjalan meninggal kan mereka.

Next


He Is Mine not yours (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang