Chapter 16

2.8K 48 0
                                    

Lanjut....

AL mengangkat kedua paha Nacita dengan lutut menjulang keatas, ia mengeluarkan Pennis nya yang sudah sangat menegang. Tampa basa basi, AL langsung memasukan pennis nya.

" Aaaaauuuu " Pekik Nacita, merasakan benda tumpul langsung masuk ke dalam Vagina nya.

AL menarik tubuh Nacita, AL berdiri turun dari ranjang dengan terus memaju kan pinggul nya. Nacita menggeliat sangat menikmati berfikir jika ponakan nya ini sangat mahir dalam hubungan bercinta seperti ini.

" Aaaaaaaah sssssttt aaau aaah aha aha ah " Nacita terus mendesah.

Menutupi wajah nya dengan kedua tangan, dengan ringisan ringisan wajah nya yang sangat memewarah itu.

AL terus menghantam dinding rahim tante nya dengan hentakan bertubi tubi, ia mengeluarkan masuk kan secara perlahan memainkan pennis nya di dalam Vagina Nacita. Membuat Nacita seperti di jadikan bahan permainan oleh keponakan nya itu.

" Tan, OMG nikmatttttt " Cetus AL, dengan jepitan dinding Vagina Nacita, Nacita masih saja menutupi wajah nya.

" Tan AL mau keluar "

" Ja-ngan di keluarin di dalam AL " Pinta Nacita.

AL yang mengerti langsung mencabut pennis nya dan mengangkat tubuh Nacita untuk kembali naik , tidak di pinggir ranjang nya lagi.

Merangkak, di atas tubuh Nacita duduk di atas payudara Nacita. Dan mengocok kembali pennis nya yang sudah berdenyut dan mengembang. Nacita langsung meraih batang Pennis milik AL dan langsung di masukan ke dalam mulut nya.

" Sruuup sruuup sruuup " Peniis keluar masuk di dalam mulut nya, AL yang tak tahan. Ikut memaju mundur kan pinggul nya.

" Argghhh argggh " Membuat Nacita tersedak di buat nya.

AL merasa kan kenikmatan setelah larva hangat nya di semprot kan ke dalam mulut tante nya. Nacita langsung menelan nya bulat bulat.

Nacita dengan tubuh seperti cacing kepanasan, dengan jepitan kedua paha AL di atas payudara nya.

AL merangkak mundur, dengan meremas kedua payudara Nacita. Mulut Nacita seperti burung kelaperan, menyambut lidah AL yang ingin masuk ke dalam rongga mulut nya. Sambil menunggu keadaan Nacita membaik AL terus melumat bibir Nacita, memberi sentuhan sensual menggigit bibir bawah tante nya itu, memberikan kissmark di leher hingga, melumat kedua puting berwarna merah muda. Dengan sangat buas, Nacita hanya bisa pasrah ketika keponakan nya mempermainkan dirinya.

" Kamu nakal tau ngga, ngelunjak kamu AL sudah memperkosa tanteee, OOOOHHH AAAAAAAHH " AL yang diam diam, menusukan pennis nya lagi ke dalam Vagina Nacita.

Nacita langsung memeluk punggung AL, dengan genjotan semakin membabi buta di lancar kan oleh pria muda ini kepada tante yang mengurus sedari kecil. Hingga dewasa ia sangat lah kurang ajar.

" Aaah aah aah aaah " Desah Nacita, merasakan dinding Vagina nya di tusuk dengan ukuran pennis tiga kali lebih besar dari suami nya.

" Pok pok pokpokpok pokpokpokpok " Benturan dua alat kelamin terjadi sangat keras nya, memenuhi sudut sudut ruangan mereka pakai.

" Aaah aaaah AL ulsshiiittt aaaau " Pekik kencang, Nacita merasakan orgasme bertubi tubi di buat oleh Keponakan nya ini.

" Udah AL udaaaah aaaaaaauuu " Nacita seperti nya sudah berada di pucuk kenikmatan. Ia sampai klimaks dengan tragedi di buat oleh keponakan nya ini.

Dengan dalih membantu sahabat nya malah justru, ia di jadikan bahan persyaratan.

" Ben- taaar lagi Tan " Jawab AL dengan nafas yang sudah memburu.

" Suuurrr " Berselang berikut nya AL menyemportkan sperma nya di dalam rahim Nacita.

" Ih memang nakal kamu AL udah di bilang jangan masukin di dalam " Tegur Nacita kesal, dengan tubuh yang tak lagi singkron.

" Hehe maaf kelepasan " Jawab AL, dengan mendongakan kepala nya ketika ia sedang melumat puting Nacita.

AL pun ambruk begitu juga dengan Nacita, AL merasakan kenikmatan yang sungguh sangat luar biasa. Ia tak merasa kasian malah justru menyerang tampa belas kasih, tidak yang di lakukan nya dengan Mina kekasih nya..

" OMG ternyata keponakan ku gagah perkasa seperti ini, kau sungguh beruntung Nita " Bathin Nacita, dengan tubuh bergetar sangat dahsyat, sedang kan malah tertidur samping nya.

*****

" Permisi Naci Nac " Panggil Nita di luar rumah Nacita, ternyata Gennita datang menanyakan tentang AL mau atau tidak membantu nya.

Mengetuk pintu beberapa kali, tapi tak kunjung ada jawaban. Nita terus memanggil manggil tak ada jawaban juga.

Ia pun melirik ke arah rumah tetangga Nacita, terdapat kedua anak Nacita sedang bermain disana.

Nita pun melipir ke arah sebelah rumah sahabat nya itu untuk bertanya kepada kedua anak dimana letak ibu nya berada.

" Hei, dek dimana Mama kalian? " Tanya Nita.

" Mama, di rumah kok tadi sama Om AL panggil aja Tan " Jawab Salah satu anak Nacita yang sibuk bermain.

" Astaga, Nacita... " Seakan pikiran Nita kemana mana. Ia pun melangkah, lagi ke arah rumah Nacita memang benar yang di katakan oleh anak nya, Nita melihat ada mobil terparkir di rumah Nacita.

" Kok aku jadi grogi gini ya " Gumam Nita.

Nita pun kembali mengetuk pintu rumah Nacita tapi tak ada jawaban kembali.

Next

He Is Mine not yours (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang