Chapter 39

1.7K 32 0
                                    

Nacita menutup pintu, kamar nya dan berbicara empat mata dengan Bara yang terlihat sangat panik.

" Kamu ada apa mas? " Tanya Nacita, membuat Bara terkaget.

" Nggapapa kok " Bara menggeleng dan menghampiri Nacita untuk berdiri di hadapan nya.

Mata Nacita menaruh curiga, ngga mungkin kalo ngga kenapa napa. Terlihat sangat panik seperti itu.

Bara membuka kemeja warna putih, dan geletakan di ranjang tempat tidur. Ia berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan badan nya.

Nacita masih menaruh rasa curiga, Nacita di buat kaget, melihat ada bercak lipstik di kemeja suami nya. Membut nya menahan nafas, tanduk bercula dua seakan keluar di kepalanya.

" Ternyata di selingkuh dari ku, pantes dia panik gitu. Aku teleponin terus tadi " Bathin Nacita, menduga dan mengklaim Bara telah selingkuh.

Bara meyibahkan handuk " Mana pakain ku " Pinta Bara melihat Nacita hanya duduk di atas ranjang.

" Cari sendiri " Ucap Nacita datar, Bara menengok ke arah Nacita sedang memegang kemeja nya. Membuat nya semakin panik, ia takut jika Nacita mengetahui perselingkuhan nya di tambah Nacita berubah menjadi wajah ke marahan.

" Kamu ngga temuin sahabat kamu, aku bisa kok cari baju ku sendiri " Kata Bara, mengalihkan rasa kepanikan nya.

" Ngga, ini bekas lisptik siapa? " Tanya Nacita dengan menenteng kemaja nya.

" Oooh itu " Jawab Bara gugup.

" Kamu selingkuh ya dari aku, apa kamu ngga mikir apa? Kalo kamu itu udah punya anak " Bentak Nacita di dalam kamar, sampai di telinga kedua sahabat nya.

" Eeeeee "

" Mas kamu tega ya sama aku " Dengan wajah marah nya..

" Bukan, itu bekas tadi aku nolongin orang kok. Ngga selingkuh, aku juga mikir ngapain selingkuh kan udah punya istri yang cantik dan baik " Bara mencoba memberi alasan yang membuat Nacita percaya pada nya.

" Oke kalo kamu ngga selingkuh, kalo kamu selingkuh dan aku ngeliat awas kamu. Jangan salahin aku, aku akan menghilang dan bawa anak anak kamu " Ancam Nacita dengan emosi, menunjuk dengan telunjuk di ke wajah Bara.

" Ia ia, aku ngga akan selingkuh. Maafin aku ya, jangan marah " Bara memegang tangan Nacita, tapi Nacita menepis tangan nya, namun Bara mendekap tubuh Nacita yang sudah menangis oleh kecurigaan nya itu.

" Aku minta maaf, jangan seuzon gitu dong aku ngga akan mungkin selingkuh dari kamu sayang, kamu adalah wanita yang aku cintai mana mungkin aku berpaling dari kamu " Ucap Bara sepenuh hati, diiringi dengan rasa cemas takut kehilangan Nacita.

Nacita mendorong tubuh Bara, Bara yang melihat air mata yang menetes di mata Nacita pun langsung mengusap nya.

Nacita menghela nafas kasar, " Kalo selingkuh kamu akan tau akibat nya " Ucap Nacita langsung pergi dari kamar.

" Selamat selamat " Bara mengusap dada nya, akhirnya istri nya percaya dengan alasan yang ia berikan.

*******

Nacita kembali ikut nimbrung bersama teman teman nya. Mencoba menepis rasa kesedihan yang ia alami tadi.

" Lagi ribut ya? "

" Masalah apa? "

Kedua sahabat nya langsung bertanya dengan suara yang ia tak sengaja dengar, walaupun samar samar.

" Ngga kok, biasa dia telat tadi " Nacita memendam permasalah rumah tangga nya, ia tak mau menceritakan peristiwa yang menimpa dirinya tadi. Karena semua itu belum pasti, ia belum melihat secara langsung Bara selingkuh dengan wanita lain.

Dan Nita pun tidak memceritakan tentang AL yang sudah memiliki pasangan, dan pasangan itu adalah istri baru suami nya.

Jika pun Nita cerita dia akan mendapatkan rasa sakit, karena Nacita tau benar tentang dengan siapa saja AL berhubungan.

Mereka berdua pun pamit untuk pulang, karena memiliki urusan yang berbeda beda. Yang akan di jalan kan saat ini.

******

Mina datang dengan membawa koper masuk ke rumah AL dengan membawa makanan yang tadi ia beli.

Memanggil manggil AL dari ruang tamu tapi, AL tak kunjung merespons panggilan nya. Membuat Nita mengecek di dalam kamar ternyata AL masih larut dalam tidur nya.

" Ya ampun masih tidur " Decak kesal Mina, melihat AL meringkeh di atas kasur.

Mina membangun kan paksa AL dalam tidur nya, " Bangun bangun, udah siang cepat sana mandi. AL bangun " Menggoyang goyang kan tubuh AL. Berkali kali tapi, AL masih kekeh untuk tertidur.

Membuat Mina geram dan mengambil air dengan gayung
" Biuuur " Air itu menerpa di wajah AL. Membuat AL terbangun dengan gelagepan..

Mengusap wajah nya dengan telapak tangan kanan " Ck.. Apansih kasar banget bangunin suami nya, eh maksud nya,- "

" Suami nya hehehe " Ledek Mina dengan tertawa.

" Sana mandi, mau makan ngga aku udah bawain makanan special " Bujuk Mina, dengan memaksa AL untuk mandi.

" Ngga ah masih ngantuk " AL tertidur lagi.

" Oooh ngga mau mandi ia, kurang air nya aku bawain segalon untuk ngeguyur kamu mau. AL bangun " Bentak Mina dengan suara sekencang kencang nya.

AL pun langsung berlari menuju ke kamar mandi.

" Mungkin gini, kalo aku bisa sama kamu AL dengan tingkah kamu yang seperti itu dan di padu padan kan dengan aku. Kita cocok dan aku berharap suatu saat nanti kita benar benar menjadi suami dan istri " Bathin Mina menolog , memikirkan semua nya akan indah jika ia hidup bersama AL.


Next

He Is Mine not yours (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang