Ketika keluar dari kamar, Bara dan Nacita di kejutkan.
" Tan aku makan ya " Teriak AL, dari dapur.
Membuat Nacita dan juga Bara sangat kaget dan terkejut, apa yang di kata kan oleh anak nya benar. Bahwa yang di dapur adalah AL keponakan nya.
Nacita yang hanya mengenakan lingerie tak memperdulikan tubuh yang terbuka itu pun. Langsung berlari menuju ke dapur.
AL yang ingin menuangkan air di cangkir nya, langsung di peluk sangat erat oleh Nacita.
" Kamu masih hidup sayang, hiks.. "
AL yang cegukan itu pun, mendorong paksa tubuh Nacita agar tidak memeluk nya terlebih dahulu, karena ia membutuh kan minum bukan pelukan.
" Nanti ya aku mau minum dulu, aku mempersilahkan tante untuk menangis dan aku mau minum "
AL menenggak minuman nya, Nacita berdecak bahagia. Menggenggam tangan AL dengan erat, Bara di belakang istrinya melihat keponakan nya ternyata tak meninggal. Berjalan menuju sebuah sofa di ruang tamu.
*****
" Kenapa sih kalian percaya kalo AL ini udah meninggal? "
" Ia kami percaya lah, polisi yang membawa identitas kamu itu real dan mobil plat dan segala nya itu menjelas kan itu kamu " Jelas Bara,
Kalo Nacita terus merangkul tubuh AL dengan lembut dan erat, mereka duduk di sofa ruang tamu. Nacita sangat bahagia, ternyata itu semua hanya kesalah pahaman semata.. Sedang kan Bara tak menaruh rasa cemburu sedikit pun melihat istri nya sangat menempel dengan keponakan nya, memegang dagu AL, menyentuh pundak AL. Nacita memastikan bahwa yang sedang di rangkul oleh nya adalah keponakan nya, bukan sebuah duplikat.
" Huft.. andai semua ini ngga terjadi seperti ini " AL tiba tiba sedih, Nacita langsung mengambil Tissue mencegah air mata AL tidak terjatuh.
" Sayang emang kamu, kemarin kemana? Dan kenapa mobil kamu bisa ketabrak kerata? Dan siapa di dalam mobil kamu? " Tanya Nacita, sambil mengelap air Mata AL.
" Aku kerumah sahabat aku di kota roma, teman sahabat aku minjem mobil dan aku lupa ketika dompet dan ponsel aku ketinggalan. Kekonyolan ini membuat aku kehilangan Mina dan anak aku tan Hiks... "
" Apa yang terjadi kepada Mina AL? " Tanya Bara, tidak mengetahui kronologi kejadian Mina.
" Mina meninggal karena bunuh diri, dan Meninggal membawa anak ku, yang masih berbentuk janin "
" Kamu sabar ya sayang, kamu harus kuat. Tante ada buat kuatin kamu, dan tante bahagia banget kamu ngga meninggal. Dan kamu masih hidup, jangan pernah tinggalin Tante ya " Nacita tersenyum, sambil telapak tangan di taruh di wajah AL.
" Ya AL benar kata tante kamu, memang kami orang terdekat kamu sangat shock mendengar kamu dinyatakan tewas dengan cara mengenas kan. Bukan hanya Mina yang akan bunuh diri, tapi tuh wanita di samping kamu juga " Sindir Bara, di akhir kata ke istrinya. Yang sangat shock dan akan melakukan percobaan bunuh diri tapi Bara setia menemani istrinya jika tidak mungkin Nacita bisa melakukan cara yang sama dengan Mina lakukan.
" Iiih lebay, mau bunuh diri iih emang segitu berarti nya AL di mata tante " Ledek AL membuat Nacita ingin berbuat sesuatu tapi ia harus sadar ketika ada suami nya di hadapan nya.
" Awas ya kamu, kamu terselamat kan. Coba aja ngga ada suami aku, kamu akan habis " Bisik Nacita, tak merespons ledekan yang di berikan oleh AL, malah mengancam nya.
Bara mengangkat telepon karena ada sebuah panggilan masuk untuk nya, ternyata itu telepon dari kolega nya yang menyuruh Bara untuk tiba di kantor siang ini juga.
" Maksud nya apa tan? " Tanya AL bingung.
" Ngga tau, nanti tante kasih tau kalo Om kamu udah pergi " Jawab Nacita penuh tanda tanya.
****
Apa ya kira kira maksud dari Nacita!!
Next
KAMU SEDANG MEMBACA
He Is Mine not yours (END)
RomanceCerita mengandung unsur dewasa mengenai sebuah cinta.. Yang tidak cukup umur memohon maaf jangan membaca cerita ini. Bermula, ketika Gennita Margaretha di madu karena tidak bisa memberikan keturunan bagi suami nya. Ia di tuduh oleh mertua nya tidak...