Chapter 15

2.9K 54 1
                                    

Suasana rumah, seakan hening...

Nacita belum mengeluar kan kata kata nya, " Di liat liat AL ganteng juga sih, tapi aku ini kan tante nya " Bathin Nacita.

" Gimana Tan? Setuju ngga! " AL menyenggol tubuh Nacita dengan bahu nya.

" Ia masa sama tante AL, yang bener aja sih. Tante kan udah tua loh, sama sahabat tante aja kenapa? Bisa kok tante hubunganin dia sekarang!! " Ucap Nacita pelan, dan menawarkan untuk menghubungi Nita, sahabat nya.

" Ia AL mau nya sama tante geh " Goda AL, membuat wajah Nacita memerah.

" Iss kamu mah, bikin tante bingung aja "

" Ia kalo bingung pegangan AL tan " AL meledek Nacita.

Sebenernya Nacita mau tapi dia malu malu kucing begitu.

" Tapi, kalo kita berhubungan intim kan ada dua keponakan kamu tuh " Nacita menunjuk kearah kedua anak nya yang sedang asik bermain boneka di sudut ruangan sebelah.

" Ia kan bisa di titipin, ayo la AL udah ngga tahan nih " Goda AL semakin berani mengeluar kan kata katanya, ia karena dia juga sudah melihat reaksi wajah dari Nacita yang seakan mau tapi malu.

" Sama tante juga ups... " Nacita keceplosan, dan langsung menutup mulut nya.

AL memajukan wajah nya, membuat Nacita menutup matanya. Bibir mereka sudah menyentuh satu sama lain, Nacita sedikit canggung.

" Pleeeteek " Bunyi mainan jatuh.. Membuat Nacita membuka mata nya kaget, dan bangun lalu berdiri dengan kikuk.

" Bentar ya AL tante mau nitipin anak anak dulu " Ucap Nacita menghindar lalu menghampiri anak anak nya.

AL hanya tersenyum, ide nya berhasil. Yang dulu sangat menghormati Nacita tapi sekarang ia justru terbawa nafsu akan hal itu.

Nacita berhasil membawa anak nya untuk dititip kan oleh tetangga sebelah, Nacita tak berani menatap AL yang sedari tadi memandangi nya dengan senyuman manis nya. Membuat Nacita salah tingkah di buat nya.

" Ya ampun mimpi apa aku semalam, keponakan ku ngajak aku bercinta pagi ini " Bathin Nacita, malu tapi mau.

******

" Gimana tan, udah? " Tanya AL, ketika Nacita sedang menutup pintu.

Nacita menutup pintu dengan sangat rapat agar tidak ada satu pun orang.

" Yuk kita, main di kamar " Ajak Nacita masih dalam kondisi malu malu.

AL mengikuti Nacita, dari belakang Nacita berjalan dengan sangat cepat ia menunduk sesakali menyibah kan rambut nya.

Nacita langsung duduk di samping ranjang nya. Ia dengan rasa sangat canggung disana. AL menutup pintu kamar dan duduk di samping Nacita.

" AL kamu serius? " Tanya Nacita lagi, " Kamu ngga nyesel? " Nacita terus memastikan keinginan keponakan nya itu.

" Ngga tante sayang " Jawab AL dengan sangat lembut.

Nacita menggerakan leher nya pelan ke arah pandangan AL, AL langsung menggenggam wajah Nacita dengan kedua tangan nya. Mendekat kan wajah nya lalu menjulur kan lidah di bibir Nacita, Nacita menerima dan memperbolehkan lidah AL masuk ke dalam rongga mulut nya, mereka pun saling melumat. Menyedot sekuat kuat nya, bertukar saliva dengan melilit bibir.

AL melepaskan genggaman nya, lalu meraih tank top dan menghempaskan nya sempat terlepas lumatan kedua nya namun secepat mungkin mereka saling melumat kembali.

AL sangat buas disini, Nacita dengan rasa pemalu nya mencoba pasrah dengan keponakan nya sendiri ini.

Posisi pun berpindah, di atas tanjang AL langsung menyudutkan kan wajah nya di depan kedua selangkangan Nacita. Melucuti celana dalam berwarna putih bermotif bunga bunga itu. Dengan segera mungkin langsung menjiliati area sekitar kewanitaan Nacita.

" Aku belum pernah diginiin sama seorang priaa aaaah " Gumam Nacita, menikmati tusuk tusukan lidah yang di lontar kan keponakan nya .

" AL kamu anak nakal ya, ngga sopan aaauuuu " Celoteh Nacita, mendesah lirih.

" Tantee sih menggoda AL " Saut AL.

Terus menjilati area kewatinan Nacita dengan sangat buas nya.

" OMG AL, aaaaah aauaau " Vagina Nacita berdenyut hebat ketika Ia memuntahkan orgasme nya. AL langsung menjilati bulir cairan lengket itu, membuat Nacita meringis nikmat sampai tak tahan mencengkram erat spray alas tempat tidur nya.

" Segera masukin punya kamu AL aaaaaau " Pinta Nacita, malah AL memasukan jari jari nya ke dalam Vagina milik Nacita. Membuat Nacita makin mengelijang di buat nya.

Tubuh nya semakin bergetar sangat dasyat di buat nya.

Next

He Is Mine not yours (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang