Mina masuk ke dalam rumah, mata nya mendelik ketika ia melihat Sherly sedang bersama pria, di ujung sana.
" Itu kan Om bara, Om nya AL " Gumam Mina mengenali pria yang sedang bercanda ria bersama Sherly di rumah nya.
" Genit bangat, wanita tua itu " Mina melihat Sherly terlihat sangat genit, ketika Bara menyisipkan kata gombalan Sherly tersipu malu.
Mina tersadar, dengan obat prangsang yang ia punya. Sedikit tersenyum tipis, Mina melihat ke arah meja tak ada secangkir minum disana.
Kebetulan Mina dengan kejahilan nya akan merencana kan sesuatu hal. Yang akan membuat nya, membuat mereka berdua merasakan hal yang cukup indah nanti nya.
Mina ingin berjalan, ia menabrak Hans yang keluar dari kamar.
" Au hati hati dong " Mina terjatuh, berdecak kesal. Jatuhan Mina terlihat dan didengar oleh kedua nya yang asik mengobrol.
" Maaf maaf, ngga sengaja " Hans langsung menaling kan tangan.
" Ya lain kali hati hati " Ucap Mina dengan nada kesal.
" Kamu abis dari mana aja kata mommy kamu ngga pulang, kemana kamu? " Tanya Hans sedikit menaruh rasa curiga. Karena, ia di beri tau oleh Sherly kalo Mina pergi dari rumah.
" Ingin sekali mulut ini berbicara yang sebenar nya " Bathin Mina,
" Aku dari rumah Mama " Jawab Mina dengan datar.
" Owh yaudah kirain kemana " Hans berjalan untuk keluar rumah, dengan jalanan nya yang mengkangkang .
" Tunggu, kamu kenapa? " Tanya Mina melihat jalan Hans yang aneh.
" Ngga papa, sedikit sakit aja "
" Yaaah padahal pengen " Sindir Mina.
" Hmm nanti kalo ngga sakit ya sayang " Hans langsung mengusap kening Mina setalah itu mencium kening nya. Hans berjalan lagi untuk pergi karena ia sudah di tunggu olrh rekan bisnis di kantor.
Mina berdecak menyesal telah bertanya kepada Hans, Mina jijik telah di usap lalu di cium kening nya oleh suami gadungan itu.
" Astaga, aku hampir lupa " Mina menepuk jidat, ia sudah lama berdiam diri di depan kamar nya. Tidak masuk lalu, mengambil pakaian nya serta mengerjai mertua nya itu.
Mina langsung masuk ke dalam kamar, mengambil bubuk obat perangsang di tas nya. Ia merangsek untuk ke dapur untuk membuat kan nya minum, tapi sampai di dapur ada salah satu pelayan disana sedang mengaduk minuman.
" Maaf, biar saya aja yang bawa aja kesana " Pinta Mina, kepada pelayan
" Gpp nyonya, biar saya aja " Tolak Pelayan itu.
" Lebih baik kamu pergi deh, atau saya pecat " Mina langsung mengancam. Membuat pelayan itu pergi dengan ketakutan.
Mina menatap sinis dengan taburan bubuk kenikmatan ini, kedua nya ia berikan kepada minuman. Coffe and cappucino
" Aku ini menantu yang pengertian Mom, dari pada sok soan menebar obrolan yang membuat mulut kalian lelah mending sekalian, bukan. kalian mencurahkan nya dengan penuh kenikmatan " Mina mengaduk secara perlahan, dengan sendok sampai bubuk itu larut. " Ting ting " Dentingan sendok berbenturan dengan gelas nya.
Mina membawa nya dengan nampan di tangan, berjalan ke ruang tamu.
Sherly menatap heran melihat Mina yang membawa kan minuman nya. Begitu juga dengan Bara, seperti nya dia pernah melihat wanita di hadapan nya. Yang sedang meletakan gelas berisi minuman yang ia pesan.
" Silahkan menikmati minuman nya " Ketika Mina sudah melatakan minuman yang di pesan, dengan melemparkan senyumannya.
" Loh kok kamu yang nganter, Mommy kan nyuruh pembantu tadi? Tanya Sherly heran nan curiga.
" Emm tadi pelayan nya, ada kerjaan lain jadi Mina yang nganter " Jelas Mina dengan menutup rapat bibir nya setelah berbicara.
" Tunggu deh kayak nya saya pernah ngeliat kamu tapi saya lupa " Kata Bara mencoba mengingat Mina.
" Hayo siapa coba??? " Goda Mina.
" Oooo kamu kan, pac,- "
Ucapan Bara langsung di potong oleh Mina, dengan Mina meletakan jari telunjuk di bibir.
Bara yang mengerti tak melanjutkan, pembicaraan nya, Mina Pun langsung menyingkir karena ia harus siap siap untuk memasukan pakaian nya, pasti AL sudah menunggu lama dan tak bisa kemana mana.
****
" Kamu kenal dengan menantu ku? " Tanya Sherly penasaran.
Bara menggedek, " Emm ngga kenal, tapi pernah liat aja " Jawab Bara, langsung mengembat minuman di hadapan nya.
" Coffe nya manis ya, kayak aku " Gumam Bara.
Sherly menaikan bibir atas bagian kiri nya, " Hiss kamu ini udah tua masih aja "
" Kamu minum juga dong, aku loh udah minum "
" Ia ini aku mau minum " Sherly mengambil gelas lalu menenggak isi gelas tersebut.
Mereka pun melanjutkan obrolan seputar flash back masa masa dulu ketika kuliah hingga menikah. Sherly dan Bara adalah sahabat lama bisa di bilang dulu mereka pernah menjalin suatu hubungan, tapi Sherly memutuskan untuk menikah dengan ayah Hans karena lebih kaya raya tentu nya. Meskipun, menikah dengan duda Sherly menikmati nya.
Hans bukan anak Sherly karena Ayah Hans menikah dengan Sherly sudah memiliki anak. Tapi, Hans menganggap Sherly seperti ibu kandungan nya sendiri, dan patuh apa yang di perintah kan oleh ibu tirinya itu.
Next
KAMU SEDANG MEMBACA
He Is Mine not yours (END)
RomanceCerita mengandung unsur dewasa mengenai sebuah cinta.. Yang tidak cukup umur memohon maaf jangan membaca cerita ini. Bermula, ketika Gennita Margaretha di madu karena tidak bisa memberikan keturunan bagi suami nya. Ia di tuduh oleh mertua nya tidak...