Chapter 20

2.6K 45 0
                                    

AL sudah sampai di depan Apartemen yang di tujuh, ia sempat membeli sesuatu, iah bisa di bilang sebuah hadiah kecil lah.

Ia membuka ponsel nya mengecek, ada sebuah pesan atau panggilan masuk. Bertulis nama My Princess , oke tidak ada. Memasukan kembali ponsel ke dalam saku celana nya.

Ia berfikir sejenak sambil jari telunjuk berada di hadapan gigi. Melihat ke arah apartement,

" Apa gue pergi aja ya, tapi kalo gue pergi nanti tante marah ke gue. Kan hal ini gue lakuin untuk mendapatkan Mina kembali, tapi gue kek nya ga pantes deh kenapa harus guee gituu " AL mengumpul kan, fikiran nya. Ia merasa ada hati yang menjanggal jika di bertemu dengan teman tante nya itu.

" Aaah lagian gue udah minta syarat terus di turutin, fokus AL ini demi Mina "

AL mencoba memotivasi dirinya, menghela nafas dalam dalam lalu ia semburkan ke udara. Ia langsung membuka pintu mobil dan berjalan keluar menuju ke apartement, melewati basement seketika itu ia langsung masuk ke dalam lift.

Mengetik, lantai berapa yang akan di tuju, rasa nerfest mulai terasa.

AL terus menggerakan kaki nya, mengurangi rasa nerfest yang melanda. Sudah sampai ke lantai tiga, lift terbuka ketika melangkah kan kaki menuju ke kamar Apartemen.

Clentung.. Bunyi pesan chat..

Dar My Princess

" Maaf ya sayang aku ngga ngabarin kamu hari ini, dan besok sampai tujuh hari aku mau ikut suami pura pura aku ke landon. Kamu jaga diri baik baik ya, kamu tenang aja aku ngga akan macem macem. See you sayang, I miss you " Ketik Mina, ingin pamit.

Setelah, membaca pesan AL melangkah kan kaki, membaca setiap pintu kamar yang tertelak nomer di setiap pintu nya.

" Mana ya " Gumam AL melangkah lagi.

Dan akhirnya nomer kamar yang di hadapan nya, itu benar yang di katakan oleh Nacita.

" Ini dia kamar nya, kok gue jadi grogi gini " Gerutu AL sudah tepat di hadapan nya.

AL  mengetuk pintu kamar Apartemen " Tok " Sekali " Tok " Dua " Tok " Tiga kali.

Di dalam kamar Nita sedang menunggu ponakan dari sahabat nya sambil ngemil dan menonton drama film yang sedih, membuat dirinya terbawa dalam suasana film.

Ia mendengar suara ketukan pintu

" Itu pasti ponakan si Naci deh " Sedikit berharap serta menduga.

" Ia sebentar " Teriak Nita, melangkah menuju pintu.

Jantung AL berdebar begitu sangat kencang, ia seakan gemetar. Menunggu temen tante nya itu.

Nita menelan gagang pintu lalu menarik nya, ia melihat pemuda di hadapan nya, yang membelangkangi tubuh nya.

Wajah nya berseri seri. " Hei " Sapa Nita. Membuat AL membalikan badan nya, mata nya langsung menatap tajam, menatap wanita dewasa yang sedang di hadapan nya. AL menelan ludah, melihat Nita yang sangat seksi sekali.

Hanya mengenakan celana hotpants dan berbalut tank top. Tampa bra, payudara yang besar membuat bulatan puting terlihat jelas dan bokong yang semok membuat itu terlihat sangat seksi.

" Astaga seksi banget, putih mulus. Ini mah dua kalilipat dari Mina dan Tante Nacita " Bathin AL membandingkan wanita di hadapan nya, kepada pacar dan tante nya yang jauh berbeda karena kedua nya memiliki badan yang ramping dan wanita di hadapan nya terlihat padat.

Nita yang sadar AL sangat terpesona dengan dirinya, nampak nya hanya tersenyum " Ayo masuk, kenapa dia aja di situ? " Ajak Nita, dengan terus tersenyum.

Pikiran AL seakan buyar, dari lamunan memikirkan wanita di hadapan nya.

" Eeeehh ia " AL terkaget dan masuk dalam rasa canggung, mata nya berkeliling mendapati ruangan apartemen yang begitu sangat mewah.

" Kamu duduk aku mau buatin kamu minum dulu "

AL hanya mengangguk, merasa kan senjata nya sudah menegang. Belum aja di buka seluruh pakaian Nita, AL sudah menegang. AL duduk di sofa ruang tamu, di apartemen itu.

Nita, berjalan membawa nampan dan berisi dua gelas minuman hangat.

Meletakan di sebuah meja di hadapan nya. Dan duduk di samping AL, AL tidak mengeluarkan kata kata apapun , ia begitu tegang dalam situasi ini.

" Aku mau make up dulu ya " Ucap Nita, ingin merias diri karena ia tak memakai make up membuat wajah nya kusam tapi terlihat sangat cantik.

" Ngga usah " Kata AL menahan Nita untuk acara make up nya.

" Kenapa, kan biar terlihat cantik di hadapan kamu ? "

" Eeee, aku suka sama cewe yang natural "

" Okey, kalo gitu " Nita duduk kembali di sanding AL.

AL melirik ke arah Nita, " Kamu abis nangis ya? "

" Eeeeemmm ia, drama film nya sedih banget "

Mereka berdua sama sama te terlihat canggung.

" Pria ini suka sama wanita Natural astaga, langkah banget " Bathin Nita, tertegun.

Hening..

" Mau langsung main " Ucap Nita memecahkan keheningan.

" Main apa? " Tanya AL kaget, dan canggung.

" Kamu belum di ceritain sama Nacita apa? "

" Di ceritain kok, tapi nanti ya tan "

" Tan ? "

" Tante "

" Kok panggil tante "

" Terus panggil apa? "

" Sayang " Pinta Nita dengan seutas senyuman nya, membuat AL semakin tegang, Nita merasa kan ketegangan dari pemuda di samping nya itu.

" Udah kamu jangan tegang tegang kenapa? " Pinta Nita.

" Kamu cantik aku jadi tegang " AL langsung menjawab jujur pertanyaan Nita.

Nita mendengus kan nafas nya, ia terus memandangi AL yang hanya menunduk.

" Kamu udah punya pacar ya? " Tanya Nita.

Membuat AL terkejut dan memandang Nita, mereka saling berpandangan Nita tak mengendor kan senyuman nya.

" Udah, tapi,- "

" Tapi apa? "

" Dia udah nikah "

Nita tertawa..

" Kok ketawa ngejek ya ?

" Ngga kok " Nita menggeleng.

AL meminum, minuman yang di hadapan nya.

" Tapi, kenapa di tinggal nikah. Apa pacar kamu ngga cinta lagi sama kamu? " Tanya Nita penasaran.



Next

He Is Mine not yours (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang