Chapter 48

1.8K 31 0
                                    

Bara langsung terkejut ketika ia membuka pintu ada dua orang polisi di hadapan nya, terkejut dan bingung, kenapa dua orang polisi itubertamu.

" Permisi, apakah benar ini kediaman dari saudara Alfred Danielo Alfrez ? " Tanya polisi itu, memastikan bahwa alamat yang di tuju mereka benar.

" Ia benar Pak, dia keponakan saya " Jawab Bara, agak sdikit menimbul kan pikiran cemas.

Kedua polisi itu saling memberi kan kode, salah satu polisi mengeluarkan dompet AL.

Lalu, menunjukan kan nya ke kepada Bara.

" Kami menemukan ini, di mobil saudara Alfred yang pentang tadi mengalami kecelakaan di perlintasan kereta api di kota Roma " Ucap polisi memberi tau tentang kejadian di perlintasan kerata api petang tadi, karena ada seorang pemuda di dalam mobil nya. Di selidiki pemuda itu adalah AL karena di dalam mobil polisi menemukan sebuah dompet yang masih utuh sedangkan tubuh yang di duga itu AL sudah tak beraturan. Di sebabkan karena, mobil AL di hantam kareta yang begitu sangat cepat.

Tubuh Bara mendadak lemas, wajah nya berubah menjadi merah, antara percaya atau tidak. Padahal baru kemarin AL memperkenal calon istri nya tapi malah kenapa ia sudah tiada.


*****

" Naci, kok lama sih suami kamu liat yuk aku penasaran nih " Ajak Nita melihat tamu yang datang, karena Nita sangat penasaran kenapa tamu nya tidak di suruh masuk, malah menetapkan di depan pintu.

" Ayok lah  " Nacita berdiri, lalu mereka berdua berjalan melihat tamu  yang datang.

" Lalu bagaimana pak kondisi dari ponakan saya? " Tanya Bara, membulat kan mata. Mata nya  berkaca kaca, memastikan kondisi AL baik baik saja atau di rawat di rumah sakit atau justru kedua nya tidak.

" Saudara Alfred, tewas. Telak di tabrak oleh kereta cepat yang melintas " Jelas Polisi itu.

Bara langsung lemas menyandar kan tubuh nya, di tembok. Nafas yang terngah ngah. Tidak mempercayai apa yang di kata kan oleh kedua polisi itu, ia telah kehilangan keponakan nya. Keponakan tercinta nya, peganti nya disaat dirinya sedang rutinitas kerja di luar kota.

" Ada apa mas kenapa ada polisi dirumah kita? " Tanya Nacita kaget melihat dua polisi di hadapan nya. Dan membuat nya nambah kaget melihat suami nya, bersandar di tembok membukuk sambil memegang lutut.

" AL Nac.. AL... " Bara langsung memeluk istri nya kuat.

" AL kenapa? " Teriak Nacita.

Nita yang mendengar shock juga, tampak bingung dengan bara yang tidak bisa mengelurkan suara. Pasti AL terjadi apa apa ngga mungkin, AL baik baik saja jika Bara bersedih seperti itu.

" Pak ada apa dengan AL? " Tanya Nita yang penasaran, karena suami Nacita terlihat sangat shock. Hanya bisa memeluk istri nya seperti orang yang kehilangan seseorang yang dia cintai.

" Saudara Alfred tewas tertabrak kereta api " Jawab polisi itu, memberi tau Nita.

" Yakin itu AL pak " Nita tidak mempercayai berita itu terlebih dahulu. Bahkan dia tak mempercayai ucapan polisi itu. Ia ga mungkin kehilangan AL cintai nya akan mati jika tubuh AL sudah tidak bernyawa lagi.

Nacita melihat sebuah dompet yang jatuh, " Ini kan dompet AL " Gumam Nacita,- lalu membuka dompet itu ternyata benar dompet itu adalah dompet AL, yang di berikan Nacita satu tahun yang lalu. Karena, Nacita risih melihat AL tidak punya dompet, untuk menaruh sebuah uang.

He Is Mine not yours (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang