Dering telepon terus menimpa ponsel Nacita, Nita yang sudah menunggu lama. Kedatangan AL tapi pemuda itu tak kunjung datang.
" Ada apa Nit? " Tanya Nacita, yang sedang bergulat di dapur.
" Dimana nih ponakan kamu? Aku udah nunggu lama kok ngga datang datang dia? " Tanya Nita, tentang kepastian AL, ia sudah gelisah dan ingin cepat cepat membuktikan semua nya.
" Upss... Ia aku lupa dia lagi tidur Nit, ntar ya aku bangunin. Ntar aku suruh langsung ke Apart kamu " Nacita yang sedang sibuk mengurus rumah dan anak anak nya, sampai lupa untuk membangun kan AL.
" Ia udah, cepat ya. Aku udah ngga sabar nih ketemu sama dia "
" Ia cabat ku "
Sambungan telepon pun berakhir, Nacita menaruh ponsel nya di atas ranjang dan bergegas untuk membangun kan Keponakan nya yang masih tertidur pulas.
Ketika ia melangkah kan kaki, tapi mobil suami nya terdekat, ia pun membelot untuk membukakan pintu rumah terlebih dahulu.
" AL masih di rumah ya, Ma ? " Tanya Bara sambil melepas Jas dan berjalan menuju ruangan rumah.
" Ia Pa, dia leleh dan tuh masih tidur " Jawab Nacita, menunjuk ke arah kamar tempat AL tertidur.
" Aku bangunin AL dulu yahh " Nacita melangkah ke kamar AL,
" Biarin aja sayang, kan dia lelah " Bara mencegah nya, tapi Nacita terus melangkah ke kamar AL karena ada urgen yang harus di lakukan oleh AL, dia juga udah janji untuk melakukan apa yang Nacita pinta, karena sebuah persyaratan Nacita udah penuhi tadi.
Tampa membuka pintu, ia langsung masuk ke dalam kamar AL ia juga langsung menutup pintu karena Nacita tak mau jika Bara suami nya melihat AL sedang telanjang bulat. Selimut pun AL tidak pergunakan, membuat Senjata nya di biarkan terlihat.
" AL bangun yuuk, udah malam nih " Bujuk Nacita, duduk di samping kepala AL.
AL menggeliat, dan ia malah melatakan tangan nya di pinggang Nacita.
" AL masih ngantuk tante " Ucap AL masih dalam kondisi ngantuk, dan ia tidak membuka Mata nya malah meletakan kepala nya di pangkuan Nacita.
Nacita mengusap kepala " AL ada Om loh, besok lagi kalo mau main sama tante, kamu malah ini kan udah janji mau temuin temen tante dia udah nunggu loh, bangun ya " Bujuk Nacita, dengan sabar dan lembut.
" Om udah pulang ya tan " AL terduduk, dan mengucek ngucek mata nya.
" Ia, nanti Om ngeliat gimana coba? " Nacita sedikit memberikan AL rasa cemas.
" Ia deh aku bangun "
" Kamu mandi dulu sana " Pinta Nacita, dengan sangat lembut ia memperlakukan AL selayak nya anak nya dan suami nya.
AL pun bergegas menuju kamar mandi, untuk membersihkan badan nya dan membunuhkan rasa penat nya.
*****
Nacita pun kembali keluar kamar AL dan menemui suami nya dan anak nya. Membuat kan coffe untuk suami nya, ia melayani kemauan suami nya la , menyiapkan makan malam untuk suami nya mengisi kelaparan dalam perut.
AL datang dengan pakain rapih, dengan aroma sedap parfum ia gunakan.
" Heh, AL sudah bangun, yok makan bareng " Sini ajak Bara, sedang menikmati makanan nya bersanding dengan anak dan istri nya.
AL yang ingin bergabung tapi, mendapatkan kode gelangan kepala dari Nacita untuk bergegas pergi menemui sahabat nya.
" Ngga deh Om, AL pulang dulu tadi udah kok " Tolak AL memberi sebuah Alasan.
" Ia makan lagi dong, enak tau masakan tante " Bujuk Bara memaksa.
" Pa, AL kan mau pulang. Cuaca mendung loh, kan bisa next time lagi " Ucap Nacita, menolak jika AL ikut gabung bersama mereka.
" Ya Om bener tuh yang di bilang tante, aku pulang ya. Milka dan Joddie om pulang ya "
" Iya Om hati hati "
AL tersimpul lalu ia melangkah ke luar ruangan untuk keluar dari rumah Om dan Tante nya.
Nacita berdiri, " Aku anter AL ke depan dulu ya mas "
Lalu, ia mengikuti AL dari belakang.
" AL hati hati ya, semoga kamu berhasil buat membantu temen tante"
AL tersenyum tipis, mata yang melihat ke arah dalam rumah Nacita di rasa tak ada siapapun di teras rumah.
" Much " AL mencium bibir Nacita, membuat Nacita muka memerah.
AL lalu pergi masuk ke dalam mobil nya, Nacita memandangi AL penuh dengan rasa bahagia. Ntah apa yang merasuki tubuh AL mengapa dia berani dan melalukan tindakan romantis kepada tante nya sendiri yang mengurus nya sejak masih kecil.
Sebelum masuk ke dalam rumah Nacita mengabari Nita, kalo AL sudah meluncur ke Apartemen nya.
AL menghubungi Nacita karena ia lupa, nomer berapa kamar teman tante nya itu.
" Ada apa AL masa udah kangen aja? " Tanya Nacita berseri seri.
" Iiih tante, bukan. Ngomong ogomong nomer berapa kamar Apartemen temen tante itu "
" Eeemmm, Nomer 254 lantai 3 "
" Oke tante makasih dan see you , i love you "
" Love you to my prince "
Sambungan pun terputus dan Nacita masuk ke dalam rumah nya, dengan wajah yang berseri seri, itu pun mendapat respons dari Bara yang melihat nya heran.
" Kamu kenapa kok senyum senyum sendiri gitu? "
" Eemmm kenapa ya, kasih tau ngga ya "
" Ihhh ngeselin, kamu ya "
Bara mengelitiki tubuh istrinya, membuat Nacita tertawa dan raut wajah nya sangat bahagia. Memikirkan Alfred ponakan nya.
" Papa nakal, tolong Mama " Teriak Nacita meminta bantuan kepada anak anak nya, dan anak anak nya langsung memisahkan kejahilan Papa nya.
Dan berbalik malah AL yang mendapatkan perlakukan yang sama dari kedua istrinya.
" Kok hati ku bahagia ya, saat aku bersama dengan AL. Ah ingin Naci dia ponakan kamu " Bathin Nacita terus memikirkan AL.
Next
KAMU SEDANG MEMBACA
He Is Mine not yours (END)
RomanceCerita mengandung unsur dewasa mengenai sebuah cinta.. Yang tidak cukup umur memohon maaf jangan membaca cerita ini. Bermula, ketika Gennita Margaretha di madu karena tidak bisa memberikan keturunan bagi suami nya. Ia di tuduh oleh mertua nya tidak...