Seduce Me #27

322 65 11
                                    

CHAPTER DUA PULUH TUJUH

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CHAPTER DUA PULUH TUJUH

HER LAST MEMORY

Roda-roda bergemuruh menjadi pengisi suara terhoror yang pernah ada. Dahyun buru-buru mengikuti para dokter serta perawat yang menyambut helikopter tersebut. "Di mana Presiden Park?" pekiknya kepada siapapun yang dia temui turun dari helikopter. Suara riuh karena baling-baling besi membuat banyak suara agak teredam. "Di mana ... suamiku ..." Dahyun mematung mendapati Kim Taehyung turun dari helikopter lain kemudian memapah tubuh tersebut. Namun, Presiden Park cepat dikerumuni lantas dibaringkan di dipan beroda tersebut. Selanjutnya, ia cepat dikelilingi puluhan pengawal kepresidenan agar mereka cepat berjalan menuju ruangan instalasi gawat darurat.

"Lady, tenanglah. Presiden Park akan mendapatkan penanganan medis sekarang."

"Tapi aku mau lihat..."

Eve menahan tubuh Dahyun yang agak terhuyung. "Kita akan mendekat sekarang, oke?"

"Serangan jantung ringan." Satu suara menyeruak, membuat Dahyun terkesiap. "Beliau terkena serangan jantung ringan sebelum bantuan datang. Kami sudah berusaha agar membuatnya tetap tersadar tadi." Taehyung langsung dipandu perawat yang dengan cekatan membawakan kursi roda dan membantunya duduk.

"Apa yang terjadi di sana?" tanyanya lemas.

"Ada banyak kabut dan badai .. itu sangat buruk apalagi dengan jarak pandang yang terbatas. Kemudian kami harus melakukan pendaratan darurat di dekat pulau tersebut. Aku dan yang lain dapat selamat di tepian pantai tapi Wakil Presiden .. dia kehabisan banyak darah di sana," ia meringis lagi dengan perawat cepat mendorong kursi rodanya. Dahyun terus mengikuti Taehyung, mendekati satu ruangan kamar VVIP. "Anda sebaiknya tidak perlu khawatir sekarang. Ketua dewan sudah menghubungi kalian kan?"

"Dia sedang dalam perjalahan, Mr. Minister," sahut Eve dengan cepat.

"Oke, bagus. Sekarang kita hanya harus fokus kepada pemulihan kesehatan Presiden Park." Sejenak, dia menahan perawat agar tetap di ambang pintu. Pria itu memandang Dahyun lekat. "Dia akan kembali bersama kita. Saya yakin itu."

Dahyun tidak pernah merasa sefrustrasi ini dengan semua keributan, kerumunan banyak orang rumah sakit Beafrn yang berbau alkohol serta ubin-ubin putih pucat mencekam. Menurutnya, dalam keramaian akan menumpulkan perasaannya, membuatnya terdistrasi dan dapat bergerak lincah. Tetapi tidak dengan sekarang, Dahyun mengenggam pegangan kursi roda Kim Taehyung dan melipat bibirnya. "Kau seyakin itu?"

"Saya sangat yakin, Mrs. President." Taehyung pun dipandu masuk menuju ruangan perawatannya dengan dua dokter sudah siap membedah perban dekat bahu dan bawah tangannya. Dia juga dibantu untuk naik ke atas dipan sprai putih, seraya diperiksa terlebih dahulu dengan senter disorotkan ke mata, stetoskop menempel di dadanya. Perawat nampak terburu-buru membawakan perban baru seraya membersihkan luka yang terlihat.

Seduce Mr. President | park jm ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang