Side Story : Could Be Us?

665 87 9
                                    

Side Story:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Side Story:

Could Be Us?

We're on the same story but different pages.

Daehyun jarang merasakan tubuhnya memprotes. Sekali dua kali flu sepertinya wajar, agar menjadi pengingat bahwa dia juga manusia. Tetapi, sakit yang sampai terjatuh parah .. tidak pernah. Mungkin itu yang agak membuatnya bingung untuk beberapa waktu. Dengan banyak jadwal serta tanggungjawab sebagai CEO juga istri dari Presiden Park, Daehyun pikir, tubuhnya beradaptasi dengan drastis. Mungkin, ini juga jadi satu kelebihannya.

"Mungkin kau seharusnya memeriksakan diri. Maksudku, kau merasa sehat tapi siapa yang tahu? Ingat, sudah berjalan nyaris sepuluh tahun dan kau belum dapatkan anak?"

Daehyun mendelik. "Memang ada masalah dengan itu, Jung?"

"Aku Jenderal sekarang," tegurnya ringan. Jenderal Jung atau biasa dipanggilnya Jungkook itu memandangi wajah Daehyun. "Kau tidak berniat punya anak dengan Presiden Park?"

"Kau juga ... tidak berniat menikah, huh?" tanyanya cepat. "Memikirkan soal diriku, sendirinya kau bahkan tidak tahu akan menikah atau tidak, bukan?"

Pria itu berdeham. Dia melonggarkan dasinya sedangkan makanan mereka pun tiba. Mengatur makan malam dengan Han Daehyun itu sesusah membujuk Presiden Park jika dia mengajukan suatu untuk Blackswan. Sekarang, Daehyun sudah tersenyum. "Itu berbeda."

"Hm, ya, berbeda.." Kata-katanya penuh penekanan yang disengaja.

"Maksudku, aku pasti menikah nanti."

"Bagus."

"Dan mungkin kita jarang bertemu."

Daehyun mengangguk seraya menyesap anggurnya. Dia mengusap sudut bibirnya dengan serbet beberapa saat. Beberapa persahabatan hanya punya dua jawaban; bertahan atau terhenti. Daehyun pikir, milik mereka hanya tertunda. "Aku pasti akan tetap bertemu denganmu di beberapa kesempatan."

"Hm, yeah, mungkin," jawabnya dan menyantap makanannya.

Agak canggung untuk menyapa Daehyun di acara formal terlebih dengan banyak tamu undangan dan kebanyakan juga mendekati Daehyun. Jungkook sadar betul bagaimana jarak mereka kian melebar dan status mereka yang tidaklah dapat dianggap remeh. Presiden Park pun nampak protektif, terus di sisi Daehyun seakan dia takut jauh-jauh dari istrinya tersebut. Kadang Jungkook bercanda dengan mengatakan bahwa pengawal istana kalah dengan Presiden Park dan kesigapannya. Tapi, jauh dalam hatinya, Jungkook sebenarnya jengkel dengan sikap pemimpin negeri tersebut. Seharusnya, dia tidak perlu menunjukkan terang-terangan begitu mengenai Daehyun yang menjadi istrinya. Semua orang tahu, dan Jungkook sangat tahu. Apakah dia tetap akan mengikat Daehyun dan mengawal Daehyun agar tampil seperti "suami terbaik", huh?

.

.

Dahyun memandangi pantulan wajahnya di danau yang tenang. Tadinya, dia sekadar menunggu Mina, tapi lama-lama bosan juga, beberapa kali dia melemparkan batu kemudian memandangi langit tapi rasa lapar di perutnya makin menjadi. Dahyun ingin makan! Tapi sejauh ini tidak ada tanda-tanda Mina. Coba saja dia punya ponsel dan bisa menghubungi gadis itu, pasti mereka sudah duduk nyaman di restoran dengan Mina yang membayarkannya.

Seduce Mr. President | park jm ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang