CHAPTER TIGA PULUH
TALE OF YUNGJEON
Kedatangan Dahyun pagi itu disambut sedikit keributan serta pekikan terkejut para staf Nature & Day. Bayangkan saja, dengan kesadaran yang masih melayang-layang atau rasa pusing sehabis mabuk semalam, mereka dibuat tercengang dengan mobil berbendera Gyeo Selatan yang berhenti di pelataran gedung Nature & Day. Setelahnya, adegan yang biasa kau lihat di TV; para pengawal bertubuh besar mengenakan jas serta earphone hitam mulai berkerumunun kemudian mendampingi Dahyun.
Wanita itu nampak segar, meski matanya masih terlihat sendu dan bibirnya sepucat ketika ia sakit. Dahyun menyapa beberapa staf yang kedapatan lewat kemudian menyingkir karena terintimidasi tampilan fisik pengawal kepresidenan. Ada yang bilang pengawal itu merupakan anak-anak terbaik di kamp militer dan mengikuti serangkai tes fisik berat serta berkomitmen penuh untuk menjaga anggota keluarga presiden. Katanya, mereka juga tidak segan melukai siapapun jika dinilai membahayakan atau mengancam nyawa anggota keluarga presidenan. Jadi, menyingkir dan merunduk merupakan bentuk pertahanan diri karena takut disangka berniat buruk kepada direktur mereka.
Dahyun masuk ke lift yang terbuka, masih didampingi mereka semua. Kemudian setibanya di lantainya, Dahyun berjalan dengan mengatur napas pelan. Ia tersenyum tipis kepada resepsionis yang membungkuk kepadanya, kemudian berjalan menuju ruangan Mingyu. Pintu membuka cepat dengan pria itu sudah berdiri dan membungkuk kepadanya.
"Bagaimana tidur Anda, My Lady?"
"Buruk. Aku tidak bisa membuat diriku diam. Semua ini terus membuatku tegang." Dengan satu anggukan, para pengawal itu pun keluar ruangan dan menutup pintu untuk mereka. Dahyun pun dipersilakan duduk di kursi besar tepat di depan meja Mingyu.
"Nah, apa yang ingin kau bicarakan pagi ini dan mengapa ramai sekali.."
"Keadaan di Blue House tengah panas. Kau tahu kan, ada banyak rumor di sana dan itu membuatku pening. Aku hendak bekerja mulai besok kembali—"
"Kau? Serius?" Mingyu membeliakkan matanya. "Mengapa? Bagaimana dengan kehamilanmu? Dengar, cuti sampai kau melahirkan memang akan membuat dampak untuk perusahaan tapi kau .. itu penting." Pria itu agak sulit menemukan kata-kat. Mengejutkan karena dia justru tidak terkejut betapa Daehyun yang dia kenal justru kembali; si Gila Kerja Sampai Seperti Maniak Sinting. "Kau sedang hamil, dan bagaimana jika Presiden Park tahu kau memaksakan diri?"
"Aku tidak memaksakan diri. Ini membuatku tetap fokus, di sini membuatku waras. Aku benci ada banyak orang bermuka dua yang memanfaatkan situasi. Sekarang mereka berlomba-lomba berusaha merebut perhatian dewan agar mereka dipertimbangkan sebagai orang yang mengisi jabatan presiden maupun wakil presiden baru. Apakah dengan begitu kau pikir aku bisa tenang?" Dahyun tidak tahu bahwa persaingan di Blue House nampak seperti persaingan di alam liar. "Mereka berusaha membuat rumor, mengunjing, dan terparah mendoakan bahwa Presiden Park tidak perlu sadar sekalian. Oke, yang terakhir mungkin agak ekstrem dan kami berusaha mencari tahu siapa yang sampai sejahat itu. Tapi, intinya, aku tidak bisa diam saja di sana. Aku butuh kesibukan, Mingyu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Seduce Mr. President | park jm ✔
FanfictionKim Dahyun terbangun di tubuh orang lain. Tidak hanya itu, dia ternyata seorang First Lady dan merupakan istri dari presiden ternama; Presiden Park. Dahyun berusaha beradaptasi di saat konflik-konflik keistanaan menyerang sekitarnya. Dan satu perta...