CHAPTER TIGA PULUH SEMBILAN
NEED YOU TO NEED ME
Yah, hadir di Blue House tidak sesulit sebelumnya. Dibanding saat suaminya sebatas menjadi Menteri Pertahanan, sekarang mereka leluasa datang karena urusan menyangkut di Blue House. Apalagi ruangan Wakil Presiden juga berlokasi di Blue House tidak jauh dari ruang utama yakni milik Presiden Park. Setelah menelisir Blue House untuk beberapa waktu, makin besar juga ambisinya untuk menguasai tempat ini kemudian menjadi First Lady.
Berkat ucapan ayahnya, Sana jadi ingat bagaimana sejak di bangku sekolah, Sana selalu ingin jadi pusat perhatian. Dia juga cukup populer di kalangan teman-teman sekolahnya karena fisiknya yang anggun, paras cantik serta sikapnya yang lemah lembut. Sana terus menjadi incaran bahkan sejak di SD, kemudian berlanjut di SMP, SMA (ada banyak pria bernafsu untuk mengajaknya kencan), dan juga di perkuliahan. Karier modelilingnya mulai saat tahun-tahun akhir dia di SD dan hendak menapaki kehidupan SMP. Sejauh itu, Sana menikmati betapa para kru memujinya bahkan mereka terus menerus memuja Sana karena masih muda namun bertalenta.
Dan jika dia ingin bandingkan dengan Daehyun, jelas itu jauh berbeda. Daehyun bukan apa-apa bahkan terkesan cupu di bangku kuliah. Memang orang tuanya berpengaruh dan dia agak populer waktu di Boston tapi hanya sebatas itu. Dia tidak menarik, tidak cakap bersosialisasi dan terkesan jutek. Dia juga tidak seperti Sana yang dapat memancarkan aura hangat hingga tiap ada kerja kelompok, mahasiswa lain menyambutnya dengan hangat. Dia berbeda, dia individualis, teramat jujur dan juga keras kepala. Anehnya Jimin justru lebih tertarik dengan Daehyun ketimbang dirinya setelah ada banyak kenangan manis dan panas di tengah mereka. Jimin justru menggandeng Daehyun menuju singgasana ketimbang menariknya untuk menjadi pendamping.
Sialan.
Dari luar saja Daehyun tidak tertarik kepada Jimin, tapi apa faktanya? Dia menjilat ludah sendiri untuk menikahi Jimin yang jelas-jelas pada awalnya Daehyun enggan berkencan dengan Jimin yang waktu itu adalah pasukan militer Gyeo Selatan. Cih, munafik.
Haruko menggeliat tidak nyaman di kursinya. "Mana bayinya? Aku mau lihat! Aku mau lihat!" Janji makan malam ini jadi lebih menegangkan karena Sana sudah tahu apa yang akan terjadi. "Eomma! Mana bayinya?"
"Sabar, sayang. Nanti kita lihat Heejung bersama, oke? Kau sudah bawa hadiahmu kan?"
Haruko mengangguk dan tersenyum. Sesaat Sana hendak merapikan jas Haruko, bocah itu sudah berlarian di ruang tengah kediaman mereka. Haruko selalu aktif di waktu malam hari apalagi hari ini Appa-nya yakni Taehyung akan makan malam bersama mereka dengan keluarga Presiden Park pula di Blue House. Mendengar kata Blue House untuk Haruko seperti mendengar kata pesta dan taman bermain jadi dia sangat bersemangat.
Satu sosok bergabung, baru keluar dari kamar utama. Taehyung nampak gagah dalam balutan jas hitam dan sebuah senyum muncul di bibirnya. "Sayang, kau sudah siap? Sebaiknya kita tidak terlambat datang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Seduce Mr. President | park jm ✔
FanficKim Dahyun terbangun di tubuh orang lain. Tidak hanya itu, dia ternyata seorang First Lady dan merupakan istri dari presiden ternama; Presiden Park. Dahyun berusaha beradaptasi di saat konflik-konflik keistanaan menyerang sekitarnya. Dan satu perta...