Seduce Me #38

412 58 9
                                    

CHAPTER TIGA PULUH DELAPAN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CHAPTER TIGA PULUH DELAPAN

ANGEL

Beberapa bulan kemudian....

Pagi itu, Dahyun terbangun dengan rasa sakit berkali lipat. Ketika ia berusaha menggeser perutnya, wanita itu sadar bahwa mungkin pertemuan mereka dengan Heejung sepertinya agak lebih maju dari due date yang diberitahu dokter Blue House. Ia tahu, ini tidak tertanggungkan lagi. Rasa panas terus menjalar di bagian bawah tubuh sampai ke belakang punggung. Disusul dengan rasa kram yang parah di sepanjang perutnya. "Sayang, bangun," pekiknya seraya meremas sosok di sebelahnya. "Aku .. aku akan melahirkan."

Presiden Park terkesiap kemudian membantu Dahyun untuk mengenakan kardigan sedangkan wanita tersebut terus menahan nyeri. "Apakah kau masih bisa berjalan?"

"Entah .." Dahyun mengerang keras. "Sakit."

"Tunggu sebentar." Meskipun keadaan Presiden Park tengah panik hebat—siapa sangka justru pagi ini waktunya—ia masih bergerak luwes untuk membuka pintu kamar paviliun seraya memanggil sejumlah pelayan Blue House, Eve serta pengawalnya. "Ini waktunya Mrs. President akan melahirkan. Siapkan mobil sekarang juga."

"Tentu, Mr. President."

Jimin bergerak ke dekat Dahyun yang sudah dibantu Eve untuk berjalan. Rasanya campur aduk; Jimin senang akhirnya waktu ini tiba tapi menyaksikan sendiri istrinya kesakitan dengan keringat dingin terus mengucur, Jimin tahu dia turut khawatir. Setelah mereka berhasil membantu Dahyun sampai ke dekat mobil, Jimin membantu Dahyun untuk terduduk.

"Jangan kemana-mana," katanya, meremas tangan Jimin teramat erat. Dahyun terlihat pucat, wajahnya agak sedikit panik sesaat mata mereka bertemu. Dahyun tahu dia tidak mau sampai ditinggal sendirian di ruang operasi hari ini. Kalau sampai itu terjadi, Dahyun tahu dia tidak akan pernah tenang. "Temani aku. Aku takut."

Apalagi Dahyun tidak pernah melahirkan sebelumnya. Bisa dibayangkan betapa mengerikan semua ini untuk wanita tersebut? Dahyun pernah dengar bahwa melahirkan sangat menyiksa sampai seperti dikuliti hidup-hidup. Tetapi bukan itu saja yang ditakutinya, melainkan bahwa dia mungkin gagal melahirkan Heejung. Bahwa ada kemungkinan di antara mereka ada yang tidak selamat karena proses persalinan yang teramat baru untuk Dahyun.

"Tentu, sayang," jawabnya lembut seraya mengusap sisi wajah Dahyun. Sejurus kemudian, Jimin turut masuk dan terduduk di sebalah Dahyun tanpa melepaskan genggaman tangan mereka berdua. Seharusnya Dahyun bisa saja melahirkan di Blue House tapi menurut dokter mereka ada baiknya untuk melahirkan di rumah sakit karena di sana peralatan serta tempatnya pun lebih memadai.

Dahyun melipat bibirnya resah. Sebentar lagi. Sebentar lagi semua ini akan berakhir. "Akh." Dahyun memengangi perutnya dengan kakinya yang sudah kebas. Sesuatu seakan mengalir turun hingga pergelangan kainya. "Aku .. ini .."

Seduce Mr. President | park jm ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang