Warning!
Terdapat adegan yang diperuntukkan untuk pembaca usia 17 tahun ke atas. Mohon kebijaksanaannya. Terima kasih!
-
CHAPTER SEMBILAN
BALANCE GAME
Mobil hitam pun berhenti sempurna di hadapan gedung besar bercat putih susu. Pintunya sontak bergeser tatkala seorang ajudan membukakannya dengan sopan. "Terima kasih," ujar Sana kemudian Haruko ikut turun, setengah melompat kemudian memasuki bangunan besar itu. Sana menerima mantelnya seraya memakainya sewaktu pria itu turut muncul kemudian menangkap tubuh Haruko.
"Appa!"
"Wah, kalian menjemput kemari?" tanya Taehyung langsung menggendong Haruko. Dia memandangi Sana yang berjalan menaiki undakan tangga tinggi di hadapan gedung kementrian. Waktu sudah mendekati jam makan malam dengan langit yang menggelap. Taehyung sudah menyerah untuk pulang cepat, ini pun dia curi-curi waktu untuk mencari udara segar sebelum masuk ke ruangan lagi. Asistennya bilang akan ada yang berkunjung, tapi dia tidak menyangka bahwa yang hadir adalah Sana dan si kecil Haruko.
"Yah, dia merindukanmu."
Taehyung langsung mencium cepat kedua pipi Haruko dan memandang wajah tampan putranya. Dia dan Haruko benar-benar mirip, bahkan orang tua Taehyung tercengang memperlihatkan foto kecil Taehyung kemudian mensejajarkan dengan foto Haruko, keduanya seperti kembar. Hanya saja, Haruko punya binar mata yang lebih terang serta senyuman yang agak jahil dibanding Taehyung kecil. Tentu saja, dia sangat aktif sampai Sana dan pengasuhnya kadang kewalahan dengan tingkah polah bocah itu.
"Appa! Ayo, makan bersama," rengeknya lalu mendekap leher Taehyung.
"Haruko-ya lapar?" Taehyung bertanya lembut dan mengusap rambut di dekat dahi Haruko. Dia memandang Sana yang sudah bergabung dan membetulkan bagian belakang pakaian Haruko sedangkan Haruko masih nyaman di dekapan sang ayah.
"Hm."
Sana melihat sekitar. "Rapatnya masih lama?" tanyanya. "Aku tidak bermaksud menganggu, tapi Haruko sangat keras kepala dan dia juga tidak akan diam jika menyangkut dirimu. Mungkin setengah jam keluar, bisa?"
Taehyung memanggil asistennya dan berbisik pelan. Dia memandangi Haruko yang sudah balas menatap wajahnya. "Mau makan dengan Appa, ya? Tunggu sebentar, oke." Ia beralih kepada Sana. "Rapatnya sekitar satu jam lagi, aku tidak bisa menundanya karena aku harus menyerahkan hasil rapat kepada Mr. President malam ini juga. Maaf, mungkin kalian bisa jalan-jalan dahulu. Mungkin di sekitar sini?"
"Appa! Ani..."
Taehyung mengecup pipi Haruko gemas. "Sebentar saja, ya, sayang? Nanti Appa akan main juga dengan Haruko. Sekarang dengan Eomma dahulu, Appa akan menyusul." Haruko tetap merajuk sedangkan Sana mulai mengusap sisi wajah Haruko kemudian membujuk putra sematawayang mereka. Entah darimana sikap keras Haruko ini muncul, padahal antara dia dan Taehyung tidak ada yang punya sikap keras kepala seperti ini. Dan antara Haruko dan Taehyung sudah seperti prangko dan amplop yang menempel lekat. Tidak peduli jika Ayahnya orang penting, ataupun pejabat negara, Haruko tetap menempel dan ingin digendong tiap waktunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seduce Mr. President | park jm ✔
FanfictionKim Dahyun terbangun di tubuh orang lain. Tidak hanya itu, dia ternyata seorang First Lady dan merupakan istri dari presiden ternama; Presiden Park. Dahyun berusaha beradaptasi di saat konflik-konflik keistanaan menyerang sekitarnya. Dan satu perta...