Be With Mr. President: Chap 4

315 52 12
                                    

BE WITH MR. PRESIDENT

chap 4

Dalam Piagam Kedaulatan Perserikatan Gyeo, tercantum pasal menyangkut adanya perjanjian mengenai kedamaian. Namun, sejauh yang Jimin pelajari, itu lebih mirip gagasan usang dan hanya sebagai bingkai agar mereka tidak saling memojokkan. Pada kenyataanya, Gyeo Utara dan Selatan sudah terpisah sejak dahulu kala. Masa penjajahan, perluasan wilayah sampai perebutan batas-batas negara sudah bukan hal aneh di tengah kedua keluarga yang seharusnya seperti saudara kandung tersebut. Jimin terus mencari titik pusat dari semuanya, berusaha menarik garis apakah masih ada sisa perdamaian yang tersangkut di tengah perselisihan dingin berbelas-belas tahun?

Jimin menyudahi pertemuan itu seraya bangkit. Wajahnya lebih murung daripada seharusnya. Ia memaksakan senyuman separuh. "Tolong untuk memberitahuku setiap pemantaun per jamnya. Aku juga butuh titik-titik penting di dekat Posei dan menara lain seperti yang sudah kusebut sebelumnya. Jika ada bantuan datang dari Caspia atau Bearfn, mohon untuk memberitahu Sekretarisku pula."

"Siap, Mr. President."

Sebelum benar-benar pamit, Jimin menyentuh ringan lengan Menteri Kim Seokjin kemudian berbisik rendah. "Apakah kau melihat di mana Tuan Taehyung?" tanyanya. Namun sejauh mereka berpandangan, tidak terlihat pria itu. Apalagi seharusnya, dia berdiri bersama yang lain dengan memasang bahu tegap dan wajah lurus. "Apakah dia sedang izin sebentar?"

"Saya rasa..."

Tidak berapa lama, pintu ruangan membuka pelan. Beberapa petinggi di sana mulai keluar, sedangkan Taehyung yang baru muncul itu lantas memasang sikap hormat. "Maaf atas keterlambatannya, Mr. President. Saya sempat tertinggal rombongan untuk datang kemari."

"Tidak masalah. Mari," ajak Jimin seraya ketiganya menyusul keluar ruangan. Sebelum melangkah menyusuri selasar gedung, Jimin menoleh ke arah Taehyung seraya menyodorkan sesuatu dari sakunya. Kotak biru kecil dengan pita hitam. "Untuk Haruko."

"Uh?"

"Aku dengar kau akan mengirimkan paket kepadanya juga akhir minggu ini jadi tolong berikan kado kecil ini. Kalau ada yang diperlukan, jangan sungkan."

Taehyung menerimanya dengan wajah kaget. "Oh, trims, Mr. President. Anda tidak seharusnya bersikap seperti ini."

Jimin hanya tersenyum tipis dan kembali berjalan bersama Menteri Seokjin. Setelah kedatangan Blackswan ke Blue House, suasana jadi lebih hidup. Apalagi Jimin pun membagi tugas antara langsung ke terjun ke lapangan dan ruang kerjanya. Tidak sebatas itu, ada laporan update tiap waktu dari berbagai pasukan lain, termasuk angkatan darat, udara, sedangkan di pusat kota, kerumunan mulai terlihat.

"Ada banyak partai yang turun ke jalanan. Mereka menuntut adanya aksi tegas atas serangan misil, apalagi keluarga dari tentara yang bertugas sangat bersedih atas kejadian itu."

"Seharusnya ini tidak terjadi."

Menteri Seokjin menggeleng. "Tidak pernah ada yang tahu ini akan terjadi. Saya khawatir, Anda harus terus waspada selama dua pekan ke depan karena waktu ini akan dimanfaatkan oleh Kongres untuk mengumumkan masa jabatan Anda pula yang tinggal periode ini," jelasnya. "Saya berharap Anda masih bisa maju ke putaran berikutnya. Anda berencana, kan?"

"Sejujurnya ya, tapi aku juga belum mendiskusikan lebih lanjut dengan anggota kabinet partai, selain itu, yah, banyak urusan di luar dari pemilihanku."

"Tapi, Anda masih menginginkan kuasa ini, kan? Mr. President?"

Menyebutnya 'ingin' akan terasa kekanak-kanakkan dan konyol. Karena dibanding dengan reaksi masyarakat yang mendukungnya secara penuh atau mengarahkan banyak kepercayaan kepadanya, masyarakat cenderung lebih dingin ketika melihat kerja nyatanya. Jimin cukup sadar diri, dia banyak kekurangan di sana sini selama menjabat. Apalagi kehidupan pribadinya, pernikahannya dengan Daehyun sampai pernikahan terbarunya dengan Dahyun sudah cukup jadi reaksi heboh yang menggemparkan, sampai beritanya meluas lebar ke luar negeri lain yang tidak tahu menahu jadi semakin tahu. Jimin juga sadar, tidak semuanya mendukung visi dan misinya yang terus berlanjut sampai sekarang.

Seduce Mr. President | park jm ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang