Setelah kembali dari laut💜
_______Aku mengemasi tasku dan keluar dari perpustakaan. Sudah lebih dari sebulan sejak aku mulai bekerja shift malam di pom bensin. Dan aku pergi ke perpustakaan pada siang hari. Aku sangat lelah setelah pulang kerja sepanjang malam. Tapi aku tidak hanya duduk-duduk setelah alarm berbunyi. Aku sudah mendapatkan apa pun selama sebulan terakhir. Aku hanya menatap ke luar jendela atau membolak-balik majalah dengan bingung. Bukannya aku tidak merasa tidak sabar. Aku tahu aku harus pergi dengan kecepatan ku sendiri. Tapi itu tak semudah yang aku kira. Apa yang dilakukan semua orang di perpustakaan ini ? Apakah aku bisa menyusul mereka? tetapi aku tidak tahu harus mulai dari mana atau apa yang harus dipertahankan.
Aku menyandarkan kepalaku pada jendela bus. Dari perpustakaan ke pom bensin. Setiap hari. Pemandangan yang familiar terlihat di luar jendela. Akankah aku bisa lepas dari rutinitas ini? Itu terasa tidak mungkin untukku bahkan berharap untuk esok yang lebih baik.
Seorang perempuan yang duduk di depan mulai terlihat. Bahunya terangkat seolah-olah dia menghela nafas. Dia adalah perempuan yang membagikan brosur di jembatan penyeberangan. Aku juga mengetahuinya dari perpustakaan. Kami belajar di perpustakaan yang sama dan pulang dengan bus yang sama selama sebulan terakhir. Aku tidak pernah memulai percakapan dengannya, tapi kami melihat pemandangan yang sama, mengalami pengalaman yang sama, dan bernafas dengan cara yang sama. Aku melihat bagaimana dia tertidur di satu sudut perpustakaan dan bagaimana hidungnya mimisan di depan mesin penjual kopi otomatis. Aku tidak mencarinya, tapi dia menarik perhatianku dari waktu ke waktu. Aku masih punya ikat rambut di saku ku, yang aku beli dari pedagang kaki lima tanpa pikir panjang setelah aku melihat rambut perempuan tersebut diikat dengan karet gelang berwarna kuning.
Bus itu mendekati tempat pemberhentian perempuan itu. Seseorang menekan tombol berhenti, dan beberapa penumpang telah berdiri. Tapi perempuan itu tidak. Dia pasti tertidur. Haruskah aku membangunkannya? Aku ragu sejenak. Bus akhirnya berhenti, tetapi dia tidak menunjukkan tanda-tanda bergerak. penumpang turun, pintu tertutup, dan bus terus berjalan.
Bus mendekati tempat berhentiku dan perempuan itu belum juga terbangun. Aku ragu sekali lagi saat aku keluar melalui pintu belakang. Tidak ada yang memperhatikannya. Dia sudah melewatkan pemberhentiannya dan tidak akan bangun sampai beberapa perhentian lagi. Itu mungkin akan menambah lebih banyak kelelahan dalam hidupnya.
Bus berangkat begitu aku turun. Aku tidak melihat ke belakang. Aku meletakkan ikat rambut di tas perempuan itu dan hanya itu. Beberapa hari yang lalu, aku pernah kesini dan melihat beberapa grafitti tergambar di dinding depan pemberhentian bus. Aku secara otomatis melihat sekeliling, tapi Taehyung tidak terlihat. Aku kira dia pergi dengan terburu-buru karena kaleng semprotan berguling-guling di tanah. Aku menatap grafitti yang dilukis di seluruh dinding untuk sementara waktu.
💜
KAMU SEDANG MEMBACA
HYYH The Notes 1 [Terjemahan Indonesia] ✔
Fanfiction[COMPLETED] Terjemahan bahasa indonesia dari buku HYYH The Notes 1 (花樣年華 The Notes 1)