Setelah kembali dari laut💜
_______Hoseok sedang dalam suasana hati yang tidak baik sejak dia mengunjungi Jungkook. Jika siapapun bisa benar-benar mengikat tujuh dari kami bersama sebagai "kami", Hosoek-lah orangnya. Dia memeluk dan melindungi "kami" seperti tempat berteduh. Tapi dia tidak selalu seceria dan sebahagia yang terlihat seperti yang dia coba tunjukkan di depan kami. Itu seperti rasa tanggung jawab. Dia secara naluri merasakan luka dan rasa sakit orang-orang di sekitarnya dan tidak dapat menahannya dengan baik. Inilah mengapa dia berpura-pura menjadi lebih ceria daripada dia yang sebenarnya.
Bahkan hari ini, Hoseok hanya duduk di satu sudut ruang latihan untuk waktu yang lama dan pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun. Aku bergabung dengan Just Dance dan mulai belajar bagaimana menari dengan benar setelah kembali dari laut. Hoseok memberiku kesempatan. Aku sangat canggung bertemu orang-orang baru karena aku menghabiskan terlalu banyak waktuku di rumah sakit. Dia juga membawa pasangan menari yang baru. Dia adalah teman yang dia temui di panti asuhan.
Dia satu-satunya orang yang bisa membuat Hoseok tertawa saat suasana hati seperti ini. Saat dia berbisik sesuatu sambil melihat ponsel bersama, Hoseok terkekeh "kamu tertawa. Kamu tertawa." Dia mengejek-ejek Hoseok. Hoseok memalingkan muka, menyuruhnya untuk berhenti. Hoseok terkekeh lagi.Ruang latihan menjadi sunyi dalam sekejab setelah aku mematikan musik. Aku hanya berbaring di lantai. Aku suka menari ketika aku kecil. Aku banyak menari dan sering dipuji karena itu. Tapi ruang pasien bukan tempat yang bagus untuk menari. Ketika aku datang ke sekolah diantara rawat inap di rumah sakit, aku hanya menundukkan kepala di dadaku untuk menghindari pandangan teman-teman sekelasku. Setelah beberapa saat, tubuhku terasa kaku. Aku tidak bisa melakukan gerakan yang Hoseok lakukan dengan mudah. Tidak ada yang bisa dilakukan selain terus berlatih, bahkan setelah semua orang pergi.
Aku memutar ulang video gerakan tari yang ku pelakari sebelumnya di ponselku. Gerakan Hoseok tak pasti tapi akurat dalam video. Aku tahu bahwa itu adalah hasil dari latihan bertahun-tahun dan itu akan membutuhkan waktu yang lama bagi seorang pemula seperti ku untuk mencapai lavel tersebut. Itu adalah angan-angan. Aku hanya bisa menghela napas dengan keras.
Aku pergi ke rumah "orang tua" ku hari ketika akau meninggalkan pantai sendirian. Saat aku melihat ke jendela yang terang, lalu berfikir, "apakah tempat ini pernah menjadi rumah kami?" Aku menekan bel di depan pintu gerbang. Butuh beberapa saat untuk membukanya. Aku naik lift dan turun di lantai 17. Meskipun pintu terbuka, tidak ada orang yang datang menyambutku.
Orang tuaku duduk di sofa ruang tamu, melihat film hitam putih dari TV. "Aku tidak ingin kembali ke rumah sakit." Aku berseru setelah ragu. "Jangan kawatir. Aku tidak akan melakukan sesuatu yang gegabah. Tapi aku tidak mau kembali kesana." "Kemana saja kamu?" Ibu bertanya. "Dengan temanku." "Teman? Mandi dan pergi tidur. Kami perlu waktu untuk memikirkan apa yang harus dilakukan kepadamu." Ayah menyela.
Aku membungkuk dan pergi ke kamarku. Segera setelah pintu tertutup di belakangku, aku roboh. 'Kami perlu waktu untuk memikirkan apa yang harus dilakukan kepadamu' suara ayah terngiang di kepalaku. Aku mencoba menguatkan diri, tapi itu tidak mudah. Aku hampir tidak tidur malam itu. Sebagai gantinya, aku membuat dua pemecahan. Aku akan menemukan apa yang ingin aku lakukan. Dan aku akan membuktikan bahwa aku baik dalam hal itu.
Aku bangkit dan berdiri di depan kaca. Aku bisa meniru putaran dengan cukup baik, tetapi kakiku terus-menerus terbelit. Aku terus membuat kesalahan. Aku seharusnya melakukan latihan dengan pasangan menari baruku keesokan harinya, dan aku ingin membuatnya terkesan. Aku ingin dianggap setara daripada mendengar "tidak buruk".
💜
KAMU SEDANG MEMBACA
HYYH The Notes 1 [Terjemahan Indonesia] ✔
Fanfiction[COMPLETED] Terjemahan bahasa indonesia dari buku HYYH The Notes 1 (花樣年華 The Notes 1)